Apa yang dimaksud Model Pembelajaran Two Stay Two Stray?

Apa yang dimaksud Model Pembelajaran Two Stay Two Stray?

Apa yang dimaksud Model Pembelajaran Two Stay Two Stray?

Model pembelajaran Two Stay Two Stray ini dapat diartikan dua tinggal dua pergi. Model pembelajaran ini siswa dibentuk kelompok. Masing-masing kelompok anggotanya empat orang. Siswa bekerja sama dalam kelompok dan setelah selesai dua orang masing-masing kelompok menjadi tamu kelompok lainnya. Dua orang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka (Suprijono, 2009).

Fase model pembelajaran Two Stay Two Stray

Menurut Anita Lie (Zunita 2010) menyatakan dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan empat struktur fase sebagai sintaks TSTS:

1. Fase : Penomoran

Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 4-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5.

2. Fase : Mengajukan pertanyaan

Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya, “Berapakah jumlah gigi orang dewasa?” atau berbentuk arahan, Misalnya ”Pastikan setiap orang mengetahui 5 buah ibukota propinsi yang terletak di Pulau Sumatera”.

3. Fase : Berfikir Bersama

Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.

4. Fase : Bertamu

Guru membimbing tiap-tiap kelompok untuk mewakilkan 2 dari 4 orang dalam satu kelompok untuk bertamu ke kelompok lain dan bertugas untuk mencari tahu apa yang didiskusikan oleh kelompok lain, sedangkan 2 siswa yang tinggal bertugas memaparkan hasil diskusi kelompok ke kelompok yang lain.

Ciri-ciri model pembelajaran Two Stay Two Stray

Ciri-ciri model pembelajaran Two Stay Two Stray :

  1. Siswa bekerja kelompok untuk menuntaskan materi belajarnya.

  2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

  3. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.

Kelebihan dan Kelemahan model pembelajaran Two Stay Two Stray

Adapun kelemahan dan kelebihan model pembelajaran TS-TS sebagai berikut:

Kelebihan

  1. Dapat diterapkan pada semua kelas atau tindakan

  2. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna

  3. Lebih berorientasi pada keaktifan

  4. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya

  5. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan

  6. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar

Kelemahan

  1. Membutuhkan waktu yang lama

  2. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok, karena tidak terbiasa sehingga merasa asing dan sulit untuk bekerja sama

  3. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan

  4. Siswa yang pandai menguasai jalannya diskusi, sehingga siswa yang kurang pandai lebih sedikit dalam mempunyai kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.