Apa yang dimaksud Layanan Informasi Karir?

Apa yang dimaksud Layanan Informasi Karir?

Apa yang dimaksud Layanan Informasi Karir?

Layanan informasi karier merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa menerima dan memahami informasi mengenai bidang karier, dalam hal ini mengenai perkembangan dunia kerja, kondisi dunia kerja, informasi berbagai jenis, dan sebagainya serta memperoleh pemahaman diri yakni minat, kemampuan, keterampilan, kepribadian, sikap dan nilai-nilai sebagai bahan pertimbangan siswa dalam membuat perencanaan karier.

Tujuan Layanan Informasi Karier

Tujuan diadakannya layanan informasi adalah “untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan, dan bidang perkembangan pribadi-sosial, supaya mereka belajar tentang lingkungan hidupnya, lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri” (Winkel, 2004).

Tujuan layanan informasi bukan hanya supaya siswa membekali dirinya dengan pengetahuan dan pemahaman untuk saat sekarang ini saja, melainkan pula supaya mereka menguasai cara agar memperbaharui serta merevisi bekal pengetahuan di kemudian hari.

Informasi karier pada tingkat SMA agaknya mengandung makna yang baru mengingat mereka mendekati masa penetapan pilihan pekerjaan atau bahkan pencarian pekerjaan. Prayitno (2004) mengemukakan bahwa informasi karier pada siswa SMA hendaklah meliputi cakupan yang memungkinkan siswa:

  1. Mempergunakan berbagai cara untuk memperdalam dan memperluas pemahaman tentang dunia kerja pada umumnya dan bidang pekerjaan tertentu pada khususnya.

  2. Mengembangkan rencana sementara pekerjaan yang akan menjadi pegangan setamat SMA.

  3. Memiliki pengetahuan ataupun mempunyai hubungan dengan pekerjaan tertentu apabila siswa memang menghendaki untuk memegang jabatan itu setamat SMA.

Metode Layanan Informasi Karier

Sebagai konselor diharapkan untuk banyak memahami berbagai informasi yang akan dibutuhkan siswa, konselor juga seyogyanya dapat menguasai berbagai teknik penyampainnya secara variatif dan menyenangkan. Tanpa didukung kekayaan informasi dikhawatirkan menjadi tidak memiliki daya tarik di hadapan siswa.

Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004) menyatakan bahwa “pemberian informasi kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti metode ceramah, diskusi panel, wawancara, karyawisata, alat-alat peraga dan alatalat bantu lainnya, buku panduan, konferensi karier, dan sosiodrama”. Dari pendapat tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:

  1. Ceramah, merupakan metode pemberian informasi yang paling sederhana, mudah dan murah, dalam arti bahwa metode ini dapat dilakukan oleh hampir setiap petugas bimbingan di sekolah. Disamping itu, teknis ini juga tidak memerlukan prosedur dan biaya yang banyak.

  2. Diskusi, suatu pendekatan yang kegiatannya bercirikan ketertarikan pada suatu pokok masalah atau pertanyaan. Dalam hal ini perencanaan karier atau pekerjaan, di mana siswa sejujurnya berusaha untuk memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan, mempelajari dan mempertimbangkan pendapat siswa yang lain secara jujur.

  3. Karyawisata, penggunaan karyawisata berfungsi membantu siswa mengumpulkan informasi dan mengembangkan sikap-sikap yang positif, menghendaki siswa berpartisipasi secara penuh baik dalam persiapan maupun pelaksanaan berbagai kegiatan terhadap objek yang dikunjungi.

  4. Buku panduan, buku-buku panduan (seperti buku panduan sekolah atau perguruan tinggi, buku panduan kerja bagi karyawan) dapat membantu siswa dalam mendapat banyak informasi yang berguna.

  5. Konferensi karier, para narasumber dalam koferensi karier berasal dari kelompok-kelompok usaha, jawatan atau dinas lembaga pendidikan, mengadakan penyajian tentang berbagai aspek program pendidikan dan latihan atau pekerjaan yang diikuti oleh para siswa.

Bentuk-bentuk Informasi Karier

Munandir (1996) membedakan informasi karier menurut sifatnya, yaitu informasi kuantitatif dan informasi kualitatif. Informasi kuantitatif (berupa angka-angka atau jumlah), seperti penyebaran pekerjaan, arah kecenderungannya, dan data banyaknya lowongan kerja. Informasi kualitatif yang meliputi sifat pekerjaan yang dilakukan, persyaratan yang dituntut, imbalan, keadaan, dan kondisi kerja.

Sedangkan Winkel (2004) menyatakan bahwa “bentuk konkret bahan informasi dapat berupa empat macam, yaitu lisan, tertulis, audiovisual, dan disket program komputer”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:

  1. Bentuk lisan, bahan informasi disajikan melalui ceramah umum, serta tanya jawab, dan wawancara.

  2. Bentuk tertulis, mendapat tempat utama dan mengenal banyak ragam, seperti deskripsi jabatan yang menguraikan secara singkat ciri khas suatu pekerjaan, tugas yang harus dijalankan, dan kualifikasi yang dibutuhkan.

  3. Bentuk audiovisual, meliputi penggunaan audiovisual, videokaset, video compact disc, slides, dan film sebagai perangkat lunak.

  4. Bentuk program komputer, memungkinkan siswa meminta informasi dari komputer mengenai dunia pekerjaan dan program variasi program pendidikan, atau mengadakan interaksi dengan komputer dalam rangka pengambilan keputusan tentang rencana masa depan.

Materi Layanan Informasi Karier

Materi informasi yang diberikan kepada siswa hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan siswa, sehingga benar-benar dapat dirasakan lebih bermanfaat dan memiliki makna ( meaningful ). Pemilihan dan penetuan jenis materi informasi yang tidak didasarkan kepada kebutuhan dan masalah siswa akan cenderung tidak memiliki daya tarik, sehingga siswa akan menjadi kurang partisipatif dan kooperatif dalam mengikuti kegiatan layanan. Materi informasi yang lengkap dan akurat akan sangat membantu siswa untuk lebih tepat dalam mempertimbangkan dan memutuskan pilihan kariernya. Mugiarso (2009) menyebutkan bahwa layanan informasi dalam bidang bimbingan karier kegiatannya meliputi pemberian informasi mengenai:

  1. Tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan perkembangan karier;

  2. Perkembangan dan prospek karier di masyarakat;

  3. Sekolah menengah, kursus-kursus beserta program pilihannya, baik umum maupun kejuruan dalam rangka pengembangan karier;

  4. Jenis, tuntutan dan syarat-syarat jabatan yang dapat dimasuki tamatan sekolah menengah seperti kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki;

  5. Kemungkinan permasalahan dalam pilihan pekerjaan, karier, dan tuntutan pendidikan yang lebih tinggi serta berbagai akibatnya;

  6. Pelaksanaan layanan bimbingan karier bagi siswa.

Kegunaan Layanan Informasi dalam Karier

Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan dalam bimbingan konseling di sekolah yang amat penting guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu terhadap pencapaian perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan diri pribadi, sosial, belajar ataupun kariernya.

Melalui layanan informasi diharapkan para siswa dapat menerima dan memahami berbagai informasi, yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan suatu hal untuk kepentingan siswa itu sendiri. Hal ini terkait dengan fungsi-fungsi bimbingan dan konseling yaitu fungsi pemahaman seperti yang dinyatakan Prayitno (2004) bahwa “fungsi pemahaman paling dominan dan paling langsung diemban oleh layanan informasi. Siswa memahami informasi dengan berbagai seluk beluknya sebagai isi layanan”.