Apa yang dimaksud Kesiapan Kerja?

Apa yang dimaksud Kesiapan Kerja?

Apa yang dimaksud Kesiapan Kerja?

Menurut Yanto dalam Pranoto (2015), secara sederhana kesiapan kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukan adanya keserasian antara kematangan fisik, mental, serta pengalaman sehingga individu yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu dengan hubungannya dengan pekerjaan atau kegiatan.

Menurut Sugihartono dalam Nurjanah (2015), kesiapan kerja adalah kondisi yang menunjukkan adanya keselarasan antara kematangan fisik, kematangan mental, serta pengalaman belajar sehingga individu mempunyai kemampuan untuk melaksanakan suatu kegiatan atau tingkah laku tertentu dengan hubungannya pekerjaan.

Prinsip-Prinsip Kesiapan Kerja

Menurut P. Brady dalam Hanani (2016), prinsip kesiapan kerja mengandung enam komponen utama yaitu:

  1. Tanggung jawab ( responsibility );

  2. Fleksibilitas ( fleksibility );

  3. Keterampilan ( skills );

  4. Komunikasi ( communication );

  5. Pandangan terhadap diri ( self view );

  6. Kesehatan dan keselamatan ( health and savety )

Ciri-Ciri Kesiapan Kerja

Ciri-ciri kesiapan kerja menurut Anoraga dalam Yosiana (2015), adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki motivasi, dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan kearah suatu tujuan tertentu. Jadi motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Kuat lemahnya motivasi kerja seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecilnya prestasinya.

  2. Memiliki kesungguhan atau keseriusan, kesungguhan atau keseriusan dalam bekerja turut menentukan keberhasilan kerja. Sebab tanpa adanya itu semua suatu pekerjaan tidak akan dapat sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Jadi untuk memasuki suatu pekerjaan dibutuhkan adanya kesungguhan, supaya pekerjaanya berjalan dan selesai sesuai dengan target yang diinginkan.

  3. Memiliki keterampilan yang cukup, keterampilan diartikan cakap atau cekatan dalam mengerjakan sesuatu atau penguasaan individu terhadap suatu perbuatan. Jadi untuk memasuki dunia pekerjaan sangat dibutuhkan keterampilan sasuai dengan pekerjaan yang dipilihnya.

  4. Memiliki kedisiplinan, disiplin adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu tertib terhadap suatu aturan atau tata tertib. Jadi untuk memasuki suatu pekerjaan sikap disiplin sangat diperlukan demi meningkatkan prestasi kerja.

Aspek-Aspek Kesiapan Kerja

Aspek-aspek kesiapan kerja menurut Poll dan Sewell dalam Agusta (2015), secara keseluruhan aspek-aspek kesiapan kerja terdiri dari empat aspek, yaitu:

  1. Keterampilan, kemauan yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang berkembang dari hasil pelatihan dan pengalaman yang didapat;

  2. Ilmu pengetahuan, yang menjadikan pendidikan sebagai dasar secara teoritis sehingga memiliki kemampuan untuk menjadi ahli sesuai dengan bidangnya;

  3. Pemahaman, kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu yang telah diketahui dan diingat, sehingga pekerjaannya bisa dilakukan dan diperoleh kepuasan sekaligus mengetahui apa yang menjadi keinginannya;

  4. Atribut kepribadian, mendorong seseorang dalam memunculkan potensi yang ada dalam diri.

Faktor-Faktor Kesiapan Kerja

Sastrohadiwiryo dalam Nurjanah (2015), menjelaskan faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja adalah sebagai berikut:

  1. Prestasi akademik, merupakan bukti langsung kemampuan tenaga kerja, sekaligus untuk memperoleh data yang berhubungan dengan pribadi tenaga kerja;

  2. Pengalaman, pengalaman kerja merupakan modal utama seseorang yang terjun didalam bidang tertentu, karena teori yang pernah diperoleh dari bangku pendidikan kadang berbeda dengan praktik dilapangan pekerjaan. Dengan bekal magang atau internship mahasiswa PLS memperoleh pengalaman yang dibutuhkan dalam dunia kerja;

  3. Kesehatan fisik dan mental, merupakan hal yang menjadi pertimbangan perusahaan kerena untuk menghindari kerugian perusahaan.

Menurut Kuswati kesiapan kerja adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan masyarakat serta sesuai dengan potensi-potensi siswa dalam berbagai jenis pekerjaan tertentu yang secara langsung dapat diterapkannya.

Kesiapan kerja seseorang bukan hanya sekedar pekerjaan apa yang telah dijabatnya, melainkan suatu pekerjaan atau jabatan yang benar-benar sesuai dan cocok dengan potensi-potensi diri dari orang-orang yang menjabatnya, sehingga setiap orang yang memegang pekerjaan yang dijabatnya tersebut akan merasa senang untuk menjabatnya dan kemudian mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasinya, mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, lingkungannya, serta sarana prasarana yang diperlukan dalam menunjang pekerjaan yang sedang dijabatnya.

Sedangkan pengertian kesiapan kerja menurut Anni adalah kesiapan mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu,yang mencakup : a) kesiapan mental (kesiapan mental untuk bertindak), b) kesiapan jasmani (kesiapan jasmani untuk bertindak), c) kesiapan keinginan (kesiapan keinginan untuk bertindak).

Kesiapan kerja adalah kemampuan, ketrampilan, bakat individu dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya dengan di imbangi dengan bekal pengetahuan, pengalaman dan kesiapan mental.

Ciri-ciri Kesiapan Kerja

Menurut Herminanto Sofyan ciri-ciri yang mempengaruhi kesiapan kerja ada tiga, yaitu :

  1. Tingkat kematangan. Tingkat kematangan menunjukkan pada proses perkembangan atau pertumbuhan yang sempurna, dalam arti siap digunakan.
  2. Pengalaman sebelumnya. Pengalaman sebelumnya merupakan pengalaman-pengalaman yang diperoleh berkaitan dengan lingkungan, kesempatan kesempatan yang tersedia dan pengaruh dari luar yang tidak disengaja.
  3. Keadaan mental dan emosi yang serasi. Keadaan mental dan emosi yang serasi meliputi keadaan kritis, memiliki pertimbangan yang logis, obyektif, bersikap dewasa, kemauan untuk bekerja dengan orang lain, mempunyai kemampuan untuk menerima, kemauan untuk maju serta mengembangkan keahlian yang dimiliki.

Sedangkan ciri-ciri yang mempengaruhi kesiapan kerja Menurut Agus Fitriyanto adalah:

  1. Mempunyai pertimbangan yang logis dan obyektif
    Peserta didik yang telah cukup umur akan mempunyai pertimbangan yang tidak hanya dilihat dari satu sisi saja, tetapi peserta didik tersebut akan menghubungkan dengan hal lain serta dengan melihat pengalaman yang dimiliki orang lain

  2. Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain
    Dalam bekerja dibutuhkan hubungan dengan banyak orang untuk menjalin kerja sama dalam dunia kerja. Oleh karena itu, peserta didik dituntut untuk dapat berinteraksi dengan orang banyak.

  3. Memiliki sikap kritis
    Sikap kritis dibutuhkan untuk dapat mengkoreksi kesalahan sebelumnya, yang selanjutnya akan dapat memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan setelah koreksi tersebut. Sikap kritis diperlukan dalam bekerja karena dapat mengembangkan inisiatif dan ide-ide kreatif untuk meningkatkan kualitas kerja.

  4. Mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individual
    Dalam bekerja diperlukan tanggung jawab dari setiap pekerja. Tanggung jawab itu akan muncul atau timbul dari peserta didik ketika ia telah melampaui kematangan fisik dan mental disertai dengan kesadaran yang timbul dari individu tersebut.

  5. Mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan
    Menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama lingkungan kerja merupakan modal untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan tersebut. Hal tersebut dapat dimulai dari sebelum peserta didik masuk ke dunia kerja yang didapat dari pengalaman praktik industri.

  6. Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan kompetensi keahlian yang dimiliki
    Keinginan untuk maju dapat menjadi dasar munculnya kesiapan kerja peserta didik terdorong untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik lagi. Usaha yang dilakukan salah satunya dengan mengikuti perkembangan bidang keahliannya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang mempengaruhi kesiapan kerja seseorang adalah :

  1. Pengalaman
    Menurut Luh Aristiani ,dkk mendefinisikan Pengalaman kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan dalam bekerja yang dapat diukur dari masa kerja dan jenis pekerjaan yang pernah dikerjakan karyawan selama periode tertentu. Sedangkan Menurut Sucipto Pengalaman merupakan pengetahuan atau keahlian yang diperoleh dari suatu peristiwa melalui pengamatan langsung maupun berpartisipasi dalam peristiwa tersebut.

  2. Keadaan fisik atau kesehatan
    Menurut Mangkunegara Kesehatan kerja adalah kondisi bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan lingkungan kerja.

  3. Ketrampilan atau skill
    Menurut Soemarjadi, dkk mengungkapkan bahwa kata terampil sama dengan kata cekatan. Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan suatu pekerjaan dengan cepat dan benar. Sedangkan menurut Syah ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dan sebagainya. Dengan demikian keterampilan merupakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, akal, maupun gagasan secara tepat dan cepat.

Definisi Kesiapan Kerja

Chaplin (2011: 419) menerjemahkan kesiapan sebagai tingkat kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu. Sedangkan kerja secara psikologis diartikan sebagai penyelesaian suatu tugas. Slameto (1995: 113) mengartikan kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kerja merupakan kegiatan melakukan sesuatu dan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah,mata pencaharian.

Menurut Hamalik (2013) kesiapan adalah tingkatan atau keadaan yang harus dicapai dalam proses perkembangan perorangan pada tingkatan pertumbuhan mental, fisik, sosial dan emosional. Menurut Pool dan Sewell (2007: 277), kesiapan kerja ialah memiliki keahlian, ilmu pengetahuan, pemahaman dan kepribadian yang membuat seseorang bisa memilih dan merasa nyaman dengan pekerjaanya sehingga menjadi puas dan akhirnya meraih sukses.

Menurut Brady (2009) kesiapan kerja berfokus pada sifat-sifat pribadi seperti sifat pekerja dan mekanisme pertahanan yang dibutuhkan bukan hanya untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga lebih dari itu yaitu untuk mempertahankan suatu pekerjaan. Kesiapan kerja juga di definisikan sebagai kemampuan dengan sedikit atau tanpa bantuan menemukan dan menyesuaikan pekerjaan yang dibutuhkan juga dikehendaki (Ward dan Riddle, 2002). Menurut beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja adalah kemampuan atau kematangan seseorang baik secara fisik, mental, sosial dan emosional untuk memasuki dan mempertahankan dunia pekerjaan yang dibutuhkan dan dikehendaki sesuai dengan kemampuan diri.

Aspek-aspek Kesiapan Kerja

Menurut Brady (2009) aspek-aspek dari kesiapan kerja adalah sebagai berikut :

1. Responsibility (bertanggung jawab)

Pekerja yang bertanggung jawab datang tepat waktu dan bekerja sampai waktu selesai. Mereka bertanggung jawab pada peralatan dan perlengkapan, memenuhi standar kualitas kerja, dapat mengontrol waktu dengan baik, dan menjaga kerahasiaan kebijakan organisasi.

2. Flexibility (keluwesan)

Pekerja yang fleksibel atau luwes adalah pekerja yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan tututan di tempat kerja. Mereka dapat menerima banyak perubahan dalam lingkungan pekerjaan, baik yang diprediksi maupun yang tidak diprediksi.Selain itu individu dituntut untuk dapat lebih aktif dan siap untuk beradaptasi dengan perubahan pada jadwal kerja, tugas-tugas dan jam kerja.

3. Skills (Keterampilan)

Individu yang siap bekerja dapat menyadari akan kemampuan dan keterampilan yang mana yang akan mereka bawa pada situsai kerja yang baru. Mereka mampu mengidentifikasi kemampuan mereka dan merasa mampu untuk melakukan suatu pekerjaan. Pada saat yang sama , mereka bersedia untuk memperoleh keterampilan baru sebagai tuntutan pekerjaan dan berpartisipasi dalam pelatihan karyawan dan program pendidikan berkelanjutan.

4. Communication (Komunikasi)

Individu yang siap bekerja memiliki kemampuan komunikasi yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi interpersonal di tempat kerja. Mereka mampu menerima perintah dan tahu bagaimana cara meminta bantuan dan menerima pujian dan kritikan.

5. Self-view (Pandangan Diri)

Pandangan diri berhubungan dengan intrapersonal individu,proses tentang keyakinan atas diri mereka sendiri dan pekerjaan. Individu yang siap bekerja menyadari kemampuan diri yang mereka miliki, penerimaan, keyakinan dan rasa percaya diri yang ada dalam diri mereka.

6. Healthy and Safety (Kesehatan dan keamanan diri)

Individu yang siap bekerja siap menjaga kebersihan diri dan melakukan perawatan. Mereka selalu sehat secara fisik maupun mental. Mereka selalu bergerak dengan gesit dan mengikuti prosedur keselamatan saat menggunakan alat dan mengoperasikan mesin. Ketika dibutuhkan mereka menggunakan perlengkapan dan baju keselamatan. Mereka juga selalu mematuhi peraturan kerja dengan tidak merokok dan bebas dari narkoba.Mereka juga dapat menghormati dan bergaul dengan rekan kerja mereka.

Referensi

http://digilib.uinsby.ac.id/13573/21/Bab%202.pdf