Apa yang dimaksud Diskusi Kelompok?

Apa yang dimaksud Diskusi Kelompok?

Menurut Tohirin (2007) diskusi kelompok merupakan suatu cara dimana siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama.

Lebih lanjut lagi, apa yang dimaksud diskusi kelompok?

Moh. Uzer Usman (2008) menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah.

Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008) diskusi kelompok adalah suatu pertemuan dua orang atau lebih, yang ditunjukkan untuk saling tukar pengalaman dan pendapat, dan biasanya menghasilkan suatu keputusan bersama.

Diskusi kelompok adalah suatu bentuk kegiatan yang bercirikan suatu keterikatan pada suatu pokok masalah atau pertanyaan, dimana anggotaanggota atau peserta diskusi itu secara jujur berusaha memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan dan mempelajari, serta mempertimbangkan pendapat-pendapat yang di kemukakan dalam diskusi.

Jenis-jenis Diskusi Kelompok

Menurut Roestiyah (1991) jenis-jenis diskusi ada beberapa macam yaitu:

  1. Whole-group , suatu diskusi dimana anggota kelompok yang melaksanakan tidak lebih dari 15 (lima belas) orang.

  2. Buzz-group , suatu kelompok besar dibagi menjadi 2 (dua) sampai 8 (delapan) kelompok yang lebih kecil jika diperlukan kelompok kecil ini diminta melaporkan apa hasil diskusi itu pada kelompok besar.

  3. Panel, pada panel dimana satu kelompok kecil (antara 3 sampai 6 orang) mendiskusikan suatu subyek tertentu mereka duduk dalam susunan semi lingkaran dihadapakan pada satu kelompok besar peserta lainnya.

  4. Symposium , teknik ini menyerupai panel, hanya sifatnya lebih formal. Dalam teknik ini peranan moderator tidaklah seaktif seperti pada panel. Moderator lebih banyak mengkordinir pembicaraan saja.

  5. Caologium , adalah cara berdiskusi yang dijalankan oleh satu atau beberapa orang narasumber, yang berpendapat, menjawab pertanyaanpertanyaan, tetapi tidak dalam bentuk pidato. Dalam bentuk wawancara dengan narasumber tentang pendapatnya mengenai suatu masalah, kemudian mengundang pertanyaan-pertanyaan tambahan dari para pendengar.

  6. Informal-Debate , dalam diskusi ini dilaksanakan dengan membagi kelompok menjadi dua tim yang sama kuat dan jumlahnya agar seimbang. Kedua tim ini mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan dengan tidak menggunakan banyak peraturan, sehingga jalannya perdebatan lebih bebas.

  7. Fish Bowl , dalam diskusi ini terdiri dari seorang moderator dan satu atau tiga narasumber pendapat, mereka duduk dalam susunan semi lingkaran berderet dengan tiga kursi kosong menghadap kelompok. Kemudian moderator memberikan pengantar singkat dan diikuti dengan meminta kepada peserta dengan sukarela dari kelompok besar, untuk menduduki kursi yang kosong yang ada didepan mereka.

Metode diskusi kelompok adalah metode mengajar dengan mengkondisikan peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut.

Pengertian diskusi kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan permasalahan seorang individu.

Moh. Uzer Usman (2005) menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah.

Langkah-langkah dalam metode diskusi kelompok yaitu sebagai berikut :

  1. Guru menggunakan masalah yang ada didiskusikan dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya, hal terpenting adalah permasalahan yang dirumuskan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami baik-baik oleh setiap siswa.

  2. Para siswa berdiskusi di dalam kelompok dan setiap anggota kelompok ikut berpartisipasi secara aktif.

  3. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya, hasil-hasil yang dilaporkan itu ditanggapi oleh semua siswa (kelompok lain).

  4. Akhir diskusi para siswa mencatat hasil-hasil diskusinya dan guru mengumpulkan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok.

Adapun kelebihan dan kelemahan dari metode Diskusi Kelompok menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000) adalah sebagai berikut :

  1. Kelebihan metode diskusi kelompok adalah sebagai berikut
  • dapat mendorong siswa untuk berfikir kritis
  • memupuk kemauan dan kemampuan kerja sama antara para peserta didik
  • mendorong siswa untuk mengeluarkan pendapatnya secara bebas.
  • membiasakan anak didik untuk mendnegarkan pendapat orang lain.
  • pemahaman materi lebih mendalam.
  1. Kelemahan metode diskusi kelompok adalah sebagai berikut :
  • Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila penataan ruang belum siap dengan baik
  • peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas
  • dapat di kuasai oleh orang – orang yang suka berbicara (aktif) sedangkan anggota yang lain hanya pasif (diam).

Penerapan metode diskusi kelompok menuntut guru untuk dapat mengelompokkan peserta didik secara arif dan proporsional. Pengelompokkan peserta didik dalam suatu kelompok dapat didasarkan pada :

  1. fasilitas yang, tersedia;
  2. perbedaan individual dalam minat belajar dan kemampuan belajar;
  3. jenis pekerjaan yang diberikan;
  4. wilayah tempat tinggal peserta didik;
  5. jenis kelamin;
  6. memperbesar partisipasi peserta didik dalam kelompok, dan
  7. berdasarkan pada lotre / random.

Selanjutnya, pembagian kelompok sebaiknya heterogen, baik dari segi kemampuan belajar maupun jenis kelamin terjadi dinamika kegiatan belajar yang lebih baik dan kelompok tidak terkesan berat sebelah yaitu ada kelompok yang kuat dan ada kelompok yang lemah.

Diskusi kelompok adalah suatu cara belajar yang melibatkan kelompok–kelompok dimana dalam satu kelompok terdiri dari 4 sampai 6 orang dan setiap anggota kelompok akan mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya masing – masing serta berbagai pengalaman atau informasi guna pemecahan masalah.