Apa yang dimaksud dengan zat gizi atau nutrisi?

Apa yang dimaksud dengan zat gizi atau nutrisi ?

Nutrisi adalah zat yang digunakan oleh organisme untuk bertahan hidup, tumbuh, dan bereproduksi. Persyaratan untuk asupan nutrisi makanan berlaku untuk hewan, tumbuhan, jamur, dan protista. Apa yang dimaksud dengan zat gizi atau nutrisi ?

3 Likes

Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik Irianto, 2006).

I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002) Menjelaskan bahwa gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorpsi, transportasi. Penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi.

Menurut Sunita Almatsier (2009) zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein, oksidasi zatzat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas. Ketiga zat gizi termasuk zat organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar, jumlah zat gizi yang paling banyak terdapat dalam pangan dan disebut juga zat pembakar.

Berdasarkan uraian di atas, maka gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai penyedia energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Menurut Sunita Almatsier, (2009) Zat Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun, memelihara jaringan serta mengatur proses-proses jaringan. Gizi merupakan bagian penting yang dibutuhkan oleh tubuh guna perkembangan dan pertumbuhan dalam bentuk dan untuk memperoleh energi, agar manusia dapat melaksanakan kegiatan fisiknya sehari-hari.

Menurut Rizqie Auliana (2001) beberapa zat gizi dapat dibuat oleh tubuh sendiri dan sebagian besar lainnya harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Zat gizi yang diperlukan tubuh terdiri dari Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

Referensi

https://eprints.uny.ac.id/8842/2/bab2%20-09604227098.pdf

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Sedangkam menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

Kebutuhan Nutrisi

  1. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
    Tunjangan nutrisi yang tepat dan akurat pada anak sakit kritis dapat menurunkan angka kematian. Terdapat dua tujuan dasar dari tunjangan nutrisi yaitu:

    • mengurangi konsekuensi respon berkepanjangan terhadap jejas yaitu starvation dan infrastruktur.

    • Mengatur respon inflamasi, penentuan status nutrisi pada anak sakit kritis hendaknya dilakukan berulang ulang untuk menentukan kecukupan nutrisi dan untuk menentukan tunjangan nutrisi selanjutnya. Pemeriksaan yang berulangulang ini penting karena 16-20% anak yang dirawat di ruang Intensif mengalami defisiensi makronutrien 48jam setelah anak dirawat. Disamping itu disfungsi/gagal organ multipel dapat terjadi sesudah trauma, sepsis atau gagal nafas yang berhubungan dengan hipermetabolisme yang berlangsung lama (Setiati,2000).

  2. Beberapa cara mengukur kebutuhan nutrisi :

    • Metabolic Chart- Indirect Calorimetry Resting Energy Expenditur (REE). [(konsentrasi O2)(0,39) + (produksi CO2)(1,11)] x 1440. Rumus ini kurang akurat pada pasien-pasien dengan FiO2 lebih dari 40%.

    • Persamaan Harris Benedict ( untuk dewasa). Basal Energy Expenditure (BEE): Laki-laki: 66,47 + (13,75 x BB) + (5 x TB) – (6,76 x Umur) Wanita: 655,1 + (9,56 x BB) + (1,85 x TB) – (4,67 xUmur) Rata-rata BEE adalah mendekati 25 kkal/ kgbb /hari. BB=berat badan, TB=tinggi badan Untuk menghitung BEE harus disesuaikan dengan factorfaktor metabolik, seperti: demam, operasi, sepsis, luka bakar dan lain-lain.

    • 25-30 kkal/kgbb ideal/hari (untuk dewasa) 120-135 kkal/kgbb/hari (untuk premature) 120-140 kkal/kgbb/hari (untuk infant) (Setiati, 2000)

    • Menghitung balance nitrogen dengan menggunakan urea urine 24 jam dan dalam hubungannya dengan urea darah dan Albumin. Tiap gram nitrogen yang dihasilkan menggunakan energy sebesar 100-150 kkal (At Tock, 2007). Kebutuhan energi pada pasien kritis: Rule of Thumb dalam menghitung kebutuhan kalori, yaitu 25-30 kkal/kgbb/hari. Selain itu penetapan Resting Energy Expenditure (REE) harus dilakukan sebelum memberikan nutrisi. REE adalah pengukuran jumlah energy yang dikeluarkan untuk mempertahankan kehidupan pada kondisi istirahat dan 12- 18 jam setelah makan. REE sering juga disebut Basal Metabolic Rate (BMR), Basal Energy Requirement (BER), atau Basal Energy Expenditure (BEE). Perkiraan REE yang akurat dapat membantu mengurangi komplikasi akibat kelebihan pemberian nutrisi (overviding) seperti infiltrasi lemak ke hati dan pulmonary compromise (Wiryana, 2007).

  3. Bentuk pemberian kalori yaitu :

    • Karbohidrat: karbohidrat merupakan sumber energy yang penting. Setiap gram karbohidrat menghasilkan kurang lebih 4 kalori. Asupan karbohidrat di dalam diit sebaiknya berkisar 50%-60% dari kebutuhan kalori (Setiati, 2000)

    • Lemak: komponen lemak dapat diberikan dalam bentuk nutrisi enteral maupun parenteral sebagai emulsi lemak. Pemberian lemak dapat mencapai 20% -40% dari total kebutuhan. Satu gram lemak menghasilkan 9 kalori. Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak, menyediakan asam lemak esensial, membantu dan melindungi organ-organ internal, membantu regulasi suhu tubuh dan melumasi jaringan-jaringan tubuh (Setiati, 2000).

    • Protein (Asam Amino): kebutuhan protein adalah 0,8gr/kgbb/hari atau kurang lebih 10% dari total kebutuhan kalori. Namun selama sakit kritis kebutuhan protein meningkat menjadi 1,2-1,5 gr/kgbb/hari. Pada beberapa penyakit tertentu, asupan protein harus dikontrol, misalnya kegagalan hati akut dan pasien uremia, asupan protein dibatasi sebesar 0,5 gr/kgbb/hari(Wiryana,2007). Setiati, 2000 juga berpendapat, kebutuhan protein untuk BBLR 2,0-2,5g/kgbb/hari, bayi 2,5- 3,0g/kgbb/hari, anak 1,5-2,5g/kgbb/hari.

      Kebutuhan micro nutrient juga harus dipertimbangkan, biasanya diberikan natrium, kalium 1 mmol/kgbb, dapat ditingkatkan jika terdapat kehilangan yang berlebihan. Elektrolit lain seperti magnesium, besi, tembaga, seng dan selenium, juga dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit. Pasien dengan suplementasi nutrisi yang lama membutuhkan pengecekan kadar elektrolit-elektrolit ini secara periodik. Elektrolit yang sering terlupakan adalah fosfat, kelemahan otot yang berhubungan dengan penggunaan ventilator yang lama dan kegagalan lepas dari ventilator, dapat disebabkan oleh hipofosfatemia (Wiryana,2007). Pasien kritis membutuhkan vitamin-vitamin A, E, K, B1 (tiamin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), vitamin C, asam pantotenat dan asam folat yang lebih banyak dibandingkan kebutuhan normal sehari-harinya (Wiryana,2007).

Zat gizi adalah zat kimia yang dapat digunakan oleh organisme untuk mempertahankan kegiatan metabolisme tubuhnya. Kegiatan metabolisme pada manusia dan hewan lainnya termasuk penyediaan energi, pertumbuhan, pembaruan jaringan, dan reproduksi. Beberapa bahan kimia yang berperan sebagai zat gizi adalah karbohidrat, protein, asam lemak, vitamin, dan elemen lain. Bahan kimia seperti serat makanan dan metabolit sekunder tanaman merupakan bagian dari makanan tetapi tidak diklasifikasikan sebagai zat gizi.

Nutrisi atau zat gizi adalah senyawa dari makanan yang digunakan tubuh untuk fungsi fisiologis normal. Definisi yang luas ini mencakup senyawa yang digunakan langsung untuk produksi energi, yang membantu dalam metabolisme (koenzim), untuk membangun struktur tubuh, atau untuk membantu dalam fungsi sel tertentu. Suatu zat gizi sangat penting untuk organisme dalam kelangsungan siklus hidup dan terlibat dalam fungsi organisme.

Beberapa zat gizi penting tidak dapat disintesis dalam tubuh dan hanya disediakan dari makanan. Zat gizi penting untuk menyediakan proses metabolisme, misalnya vitamin, asam askorbat, dan mineral mikro, serta untuk pembentuk struktur misalnya protein, asam amino esensial, vitamin, dan elemen mineral. Ilmu gizi dikhususkan untuk mendefiniskan persyaratan nutrisi esensial, asam amino, asam lemak esensial, vitamin, dan mineral. Rekomendasi untuk kebuthan gizi sehari-hari dibuat oleh komite ahli gizi. Kebutuhan zat gizi tergantung pada faktor yang beragam seperti umur, pertumbuhan, kehamilan, dan penyakit sehingga perlu ditentukan perkiraan secara hati-hati.

Fungsi zat gizi bagi tubuh

Secara umum, zat gizi menyediakan energi yang mudah diserap dan memiliki nilai bioavailabilitas tinggi, sedangkan ada kontrol untuk kebutuhan mikronutrien yang nilai bioavailabilitasnya lebih rendah dan lebih ervariasi. Beberapa zat gizi, misalnya mineral kation divalen, kalsium dan magnesium hanya diserap dalam jumlah yang diperlukan untuk kebutuhan tubuh karena jika kelebihan dapat menjadi racun. Produk limbah metabolisme diekskresikan dalam bentuk karbondioksida, urin, dan empedu.

Zat gizi berkontribusi kepada kebutuhan tubuh dalam beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.

  • Penyediaaan energi
  • Pembentukan struktur
  • Penyediaan zat molekul penting

Tubuh tidak dapat mensintesis suatu zat gizi tertentu. Beberapa zat gizi merupakan sumber karbon dan nitrogen, yang masuk ke dalam metabolisme untuk memenuhi kebutuhan tubuh, misalnya karbohidrat,lemak dan asam amino. Karbohidrat dan lipid yang diperlukan sebagai energi untuk aktivitas metabolisme. Asamamino untuk pembentuk struktur dan sintesis enzim dan hormon. Seluruh asam amino berfungsi untuk pertumbuhan struktural yang emadai. Asam amino juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Referensi

Wijayanti, Novita. 2017. Fisiologi Manusia dan Metabolisme Zat Gizi. Malang : UB Press.