Apa yang dimaksud dengan Work Breakdown Structure?

Dalam perencanaan Manajemen risiko terdapat beberapa step didalamnya. Salah satunya adalah Work Breakdown Structure. Namun apa yang sebenarnya dimaksud dengan Work Breakdown Structure?

       Work Breakdown Structure (WBS) adalah proyek utama yang dapat mengantarkan pekerjaan tim ke bagian yang mudah dikelola. The Project Management Body of Knowledge (PMBOK) mendefinisikan struktur rincian pekerjaan sebagai “penguraian hierarkis yang dapat disampaikan berdasarkan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh tim proyek.” Struktur rincian pekerjaan secara visual mendefinisikan ruang lingkup menjadi potongan yang dapat dikelola yang dapat dipahami oleh tim proyek, karena setiap tingkat struktur rincian pekerjaan memberikan definisi dan detail lebih lanjut.

       WBS merupakan elemen penting dalam perencanaan project. Dengan menggunakan WBS, kita akan menuliskan setiap tahapan project secara mendetail. Dari tahapan yang telah dituliskan, kemudian akan dianalisis kebutuhan SDM (Sumber Daya Manusia) dan sumber-sember daya lainnya seperti tempat, fasilitas, alat-alat yang diperlukan. Dari analisa sumber daya-sumber daya ini kemudian kita bisa tentukan total waktu yang dibutuhkan. Dari total waktu yang dibutuhkan dan pemakaian sumber-sumber daya lainnya kita bisa menentukan biaya project. Biaya project ditambah dengan keuntungan yang ingin kita peroleh maka didapatkan harga project.

Mengapa harus menggunakan WBS?

       WBS memiliki sejumlah manfaat selain mendefinisikan dan mengatur pekerjaan proyek. Anggaran proyek dapat dialokasikan ke tingkat atas WBS, dan anggaran departemen dapat dihitung dengan cepat berdasarkan WBS masing-masing proyek. Dengan mengalokasikan perkiraan waktu dan biaya ke bagian-bagian tertentu WBS, jadwal dan anggaran proyek dapat dikembangkan dengan cepat. Saat proyek dijalankan, bagian-bagian tertentu dari struktur rincian pekerjaan dapat dilacak untuk mengidentifikasi kinerja biaya proyek dan mengidentifikasi masalah dan area masalah dalam organisasi proyek.

Berikut merupakan panduan yang dapat dipertimbangkan untuk membangun WBS:

  1. Tingkat teratas mewakili penyampaian akhir atau proyek.

  2. Sub-kiriman berisi paket pekerjaan yang ditugaskan ke departemen atau unit organisasi.

  3. Semua elemen struktur rincian pekerjaan tidak perlu didefinisikan ke tingkat yang sama.

  4. Paket kerja tidak boleh melebihi 10 hari lamanya.

  5. Paket kerja harus bebas dari paket pekerjaan lain dalam WBS.



Referensi:
WBS