Apa yang dimaksud dengan Versatility?

Versatility

Dalam pengalih artian kedalam Bahasa Indonesia, arti dari Versatility ini adalah kepandaian atau kecerdasan yang berada didalam sesorang yang sudah dianugrahkan dari Tuhan kepada Hamba-hambanya.

Dalam negara kita ini, sudah tidak asing lagi dengan kata Talenta, Bakat, dan Kecerdasan. Mereka bertiga ini memiliki ikatan kuat yang sulit untuk dipisahkan. Mungkin akan banyak pertanyaan bagaimana cara mengembangkan, merajut dan memaksimalkan suatu talenta atau kecerdasan tersebut yang dimiliki tiap-tiap oleh manusia di muka bumi ini.

Beberapa faktor juga mempengaruhi tingkat kecerdasan atau talenta yang berada dalam hakikat manusia ini. Diantaranya di dalam bidang IQ, Keturunan, dan bahkan dalam tingkat penyakit yang bisa mempengaruhi daya kecerdasan pada tiap-tiap manusia.

Dalam sub-sub kecerdasan ini dibagi dalam beberapa kelas kelas tertentu yang kemungkinan besar dimiliki tiap tiap manusia yang terbagi rata agar bisa saling memenuhi dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Menurut Howard Gardner memiliki 7 perbedaan kecerdasan di tiap tiap kelas yaitu

  1. Verbal / linguistic
    Dalam artiannya, verbal sendiri memiliki arti lisan atau kata kerja. Yaitu kemampuan dalam berbahasa atau berkomunikasi dengan orang lain. Seperti contohnya J.K Rowling sang penulis buku Harry Potter

  2. Matematis / Logis
    Sudah terlihat dalam kata Matematis, kecerdasan ini memiliki tingkat computing yang diatas rata-rata dengan orang lain dalam kepandaian tertentu. Contohnya para ilmuan-ilmuan dunia ini

  3. Tubuh / kinestetik
    Tidak hanya di otak saja, dalam hal ini mereka yang di berkahi oleh Tuhan dengan tubuh yang lentur dan bisa dikatakan memiliki skill khusus dibidang ini, mereka ahli dalam olah raga, seperti contohnya pemain-pemain di tingkat internasional yang bisa di contohkan dengan pemain bola sepak atau basket.

  4. Spasial / visual
    Visual disini memiliki arti kepandaian yang diberikan oleh Tuhan dalam bidang seni, dengan cara visual atau melihat, mereka yang memiliki keahlian disini memiliki bakat dengan menuangkan apa yang ada didalam isi kepalanya kedalam sebuah karya seperti lukisan, contohnya saja seorang tokoh Leonardo da Vinci

  5. Musikal
    Seseorang dengan bakat music ini mereka sangat suka menuangkan ide ide senang maupun sedih kedalam sebuah alat music, contohnya Ludwig Van Beethoven.

  6. Interpersonal
    Orang-orang yang mudah akrab dengan orang lain dan tidak canggung berbicara di depan halaya umum dengan kegigihan pendirian mereka, contohnya ustad Yusuf Manshur

  7. Intrapersona
    Kecerdasan yang sangat unik yaitu bisa mengendalikan suasana tubuh kita, dan bisa semacam berkomunikasi dengan tubuh. Pengendalian emosi ini bisa dilakukan oleh tiap tiap manusia akan tetapi dengan kemauan yang gigih.

Hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dan dilakukan untuk mencapainya ?

Tidak perlu hal-hal yang khusus akan tetapi kita diberkahi oleh Tuhan, karena kita adalah mahluk yang paling sempurna diantara mahluk-mahluk lain nya yaitu dengan bekal sejak kita lahir adalah Kecerdasan. Akan beda cerita kalau kita sejak kecil tidak diajarkan bagaimana menggunakan akal sehat dan bisa berguna bagi orang lain. Mempersiapkan sejak dini adalah tugas bagi Orang Tua yang menjadikan pribadi yang baik bagi seseorang anak yang kelak menjadi orang yang bagaimana kedepannya dapat dilihat sejak dia masih menginjak usia muda

Mengapa hal itu penting ?

Kecerdasan adalah Rahmat dari Tuhan yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun, teknologi paling canggih didunia ini tidak bisa mengalahkan apa yang diberikan oleh Tuhan, karena kecerdasan itu sangatlah Penting adanya, dan harus bisa dipakai sebaik-baik mungkin.

Referensi

1 Like

Selama 20 tahun sejak 1983, Howard Gardner mengembangkan teori kecerdasan majemuk dan aplikasinya dalam bidang pendidikan yang dikembangkan dalam proyek Zero. Pada awal penelitiannya Gardner hanya mengidentifikasi tujuh tipe kecerdasan yaitu :

  • linguistic intelligence atau kecerdasan linguistik (bahasa),
  • musical intelligence atau kecerdasan musikal,
  • logical/matematical intelligence atau kecerdasan matematislogis,
  • visual/spatial intelligence atau kecerdasan ruang-visual,
  • body/kinestic intelligence atau kecerdasan kinestetik badani,
  • intrapersonal intelligence atau kecerdasan intrapersonal,
  • interpesonal intelligence atau kecerdasan interpersonal.

Dalam perkembangannya, Gardner menambahkan dua tipe kecerdasan yaitu natural intelligence atau kecerdasan lingkungan dan existential intelligence atau kecerdasan eksistensial. Sedangkan menurut J.J Reza Prasetyo pada awalnya, Dr. Gardner merumuskan tujuh inteligensi kolektif yang bersifat sementara. Dalam
perkembangan penelitian selanjutnya, beliau menambahkan satu intelegensi lagi sehingga ada delapan jenis intelegensi yang secara bersama terdapat dalam diri anak-anak dan orang dewasa.

Gardner menjelaskan bahwa kemampuan-kemampuan yang terkait dalam kecerdasan majemuk (multiple intelligence) telah memenuhi delapan kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah suatu kemampuan merupakan suatu kecerdasan. Kedelapan kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

1) Terisolasi dalam bagian otak tertentu
Sembilan kecerdasan ini masing-masing berkaitan dengan bagian otak tertentu. Misalnya, kecerdasan musikal ada pada bagian otak lobes temporal kanan. Sehingga jika terjadi kerusakan pada otak bagian kanan, maka hanya kecerdasan musikal yang terganggu.

2) Kemampuan itu independen
Kecerdasan dalam diri seseorang saling independen, tidak terkait secara ketat, sehingga dapat dianggap sebagai kecerdasan yang berdiri sendiri. Misalnya, pada kasus orang yang mempunyai kemampuan yang tinggi pada hal tertentu tapi lemah pada kemampuan yang lain, seperti pada orang autis.

3) Memuat satuan operasi khusus
Setiap kecerdasan mengandung keterampilan operasi tertentu yang berbeda antara kecerdasan satu dengan yang lain dan dengan keterampilan itu seseorang dapat mengekspresikan kemampuannya dalam menghadapi masalah. Misalnya, kecerdasan musikal mempunyai kepekaan terhadap intonasi dan ritme sehingga orang dapat menangkap musik dengan cepat dan baik.

4) Mempunyai sejarah perkembangan sendiri
Setiap kecerdasan mempunyai sejarah perkembangan sendiri, mempunyai waktunya sendiri dalam berkembang, menuju puncak lalu akan turun. Misalnya, Mohammad Ali dengan kecerdasan kinestetisbadani pada masa jayanya menjadi jago tinju profesional.

5) Berkaitan dengan sejarah evolusi zaman dulu
Setiap kecerdasan memiliki sejarah evolusi yang sejalan dengan perkembangan otak manusia purba dan makhluk lain yang berkaitan. Misalnya, kecerdasan matematis-logis dapat dilihat dari sistem bilangan kuno dan sistem kalender yang ditentukan.

6) Dukungan psikologi eksperimental
Orang yang kuat dalam bermain musik belum tentu kuat dalam matematis-logis, orang yang mudah mengenal suara orang tapi belum tentu mudah mengenal wajah orang dan sebagainya. Dari sini terlihat bahwa transfer dari satu kecerdasan ke kecerdasan lain sering tidak bisa, sehingga kerja kecerdasan saling terisolasi.

7) Dukungan dari penemuan psikomotorik
Tes psikologis berstandar seperti Wechsler Intelligence Scale for Children yang mengandung tes kecerdasan linguistik, matematis-logis, ruang visual dan kinestetis badani merupakan salah satu bukti bahwa kecerdasan yang ditemukan Gardner memang benar.

8) Dapat disimbolkan
Setiap kecerdasan dapat disimbolkan dalam sistem notasi yang berbeda dan khas. Misalnya, kecerdasan linguistik dengan bahasa fonetik, kecerdasan matematis-logis dengan bahasa komputer, kecerdasan ruangvisual dengan bahasa ideografik, kecerdasan kinestetis-badani dengan bahasa tanda, dan kecerdasan interpersonal dengan bahasa wajah dan isyarat.