Apa yang dimaksud dengan Tramadol ?

Tramadol, atau nama komersialnya Ultram, adalah pengobatan nyeri opioid yang digunakan untuk mengatasi rasa sakit menengah hingga cukup parah. Jika digunakan oral, biasanya akan bekerja dalam satu jam. Obat ini sering dikombinasikan dengan parasetamol (asetaminopen) untuk meningkatkan efikasi dari tramadol.

Apa yang dimaksud dengan Tramadol ?

image

Tramadol merupakan obat analgetik (anti nyeri kronis) yang bekerja di sentral yang memiliki afinitas sedang pada reseptor mu(µ) dan afinitasnya lemah pada reseptor kappa dan delta opioid.

Obat golongan opioid sendiri telah banyak digunakan sebagai obat anti nyeri kronis dan nyeri non-maligna.

Tramadol tergolong dalam opioid sintetik lemah, sehingga dapat berikatan dengan reseptor morfin pada tubuh manusia. Obat ini memiliki efektifitas yang sama dengan morfin atau miperidin walaupun reseptor tramadol berjumlah lebih sedikit. Tramadol mengikat reseptor µ-opiod, sehingga menyebabkan potensi kerja tramadol menjadi lebih rendah bila dibandingkan dengan morfin. Reseptor opioid akan diaktifkan oleh peptide endogen dan juga eksogen ligand. Reseptor-reseptor ini terdapat pada banyak organ, seperti thalamus, amygdala dan juga ganglia dorsalis.

Melalui pengikatan dengan neuron dopaminergik maka akan memodulasi terjadinya hiperkarbia, hipoksemia, miosis dan juga pengurangan motilitas pada saluran cerna. Di hati, obat ini akan mengalami konversi menjadi O-dysmetil tramadol, yang merupakan metabolit aktif yang memiliki pontensi kerja yang lebih besar dibandingkan dengan tramadol. Obat ini dieksresi melalui ginjal.

Tramadol berwarna putih, pahit, berbentuk kristal dan tidak berbau.


Gambar Rumus Bangun Tramadol

Dosis

Tramadol dapat diberikan secara oral, i.m. atau i.v. dengan dosis 50-100 mg dan dapat diulang setiap 6-7 jam dengan dosis maksimal 400 mg per hari. Kadar terapeutik dalam darah berkisar antara 100-300 ng/ml. Obat ini dapat melakukan penetrasi pada sawar darah dengan baik, sehingga konsentrasi tramadol dapat dihitung pada cairan serebrospinal.

Tramadol 3mg/kg yang diberikan secara oral, i.m. atau i.v. efektif pada pengobatan nyeri sedang hingga berat.

Efek Samping

Penurunan yang nyata keadaan menggigil setelah operasi yang telah tercatat pada pasien yang ditangani dengan obat ini dan efek depresi pernafasan yang minimal merupakan keuntungan dari obat ini. Tramadol memperlambat pengosongan lambung, meskipun efeknya kecil dibandingkan dengan opioid lain. Selain itu, tramadol juga dapat menyebabkan sensasi berputar, konstipasi, pusing, dan penurunan kesadaran.

Penggunaan tramadol sebaiknya dihentikan bila didapatkan gejala seperti kejang, nadi lemah, dan kesulitan bernafas.

Dibandingan dengan analgesik NSAID, Tramadol lebih aman untuk digunakan karena tidak memiliki efek yang serius terhadap pencernaan, sistem koagulasi, dan ginjal. Obat ini bermanfaat pada penanganan nyeri kronik karena obat ini tidak menyebabkan toleransi atau adiksi dan tidak berkaitan dengan toksisitas organ utama atau efek sedatif yang signifikan. Obat ini juga bermanfaat pada pasien yang mengalami intoleransi pada obat anti inflamasi non steroid. Kerugian tramadol antara lain interaksinya dengan antikoagulan koumadin dan kejadian kejang. Oleh karena itu pada pasien epilepsi, penggunaan tramadol sebaiknya dihindari.

Selanjutnya efek samping tramadol yang paling sering terjadi adalah meningkatnya insidensi mual dan muntah pada pasien perioperatif. Odansetron dapat mengganggu komponen analgesik pada tramadol karena efek pada reuptake dan pelepasan 5- hydroxytryptamine.