Apa yang dimaksud dengan Tingkat Suku Bunga?

image

Tingkat suku bunga (rate of interest) merupakan rasio antara bunga yang dibebankan per periode waktu dengan jumlah uang yang dipinjam awal periode dikalikan 100%

Tingkat suku bunga (rate of interest) merupakan rasio antara bunga yang dibebankan per periode waktu dengan jumlah uang yang dipinjam awal periode dikalikan 100%, atau:
image

Referensi

Drs. M. Giatrnan, MSIE. 2006. Ekonomi Teknik. PI RAJAGRAFINDO PERSADA .

Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004) adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur. Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004) adalah:

  1. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.

  2. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung suatu sektor industri tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.

  3. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengatur jumlah uang beredar. Ini berarti pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.

Suku bunga itu sendiri ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu: penawaran tabungan dan permintaan investasi modal (terutama dari sektor bisnis). Tabungan adalah selisih antara pendapatan dan konsumsi. Bunga pada dasarnya berperan sebagai pendorong utama agar masyarakat bersedia menabung. Jumlah tabungan akan ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat bunga. Semakin tinggi suku bunga, akan semakin tinggi pula minat masyarakat untuk menabung, dan sebaliknya. Tinggi rendahnya penawaran dana investasi ditentukan oleh tinggi rendahnya suku bunga tabungan masyarakat.

Suku Bunga Nominal dan Rill


Suku bunga nominal adalah suku bunga yang bisa kita lihat di bank atau media cetak. Suku bunga nominal adalah cendurung naik seiring dengan angka inflasi. Suku bunga rill adalah perbedaan diantara suku bunga nominal dan tingkat inflasi. Jika i menyatakan suku bunga nominal, r suku bunga rill, dan π tingkat inflasi, maka hubungan diantara ketiga variable tersebut bisa ditulis sebagai berikut:

r = i – π

Apabila persamaan tingkat bunga rill di atas diatur kembali, bisa dilihat bahwa suku bunga nominal adalah jumlah suku bunga rill dan inflasi sebagi berikut:

I = r + π

Persamaan diatas disebut persamaan Fisher. Persamaan ini menunjukan suku bunga bisa berubah karena dua alasan: karena suku bunga rill berubah atau karena tingkat inflais berubah. Teori kuantitas uang dan persamaan Fisher sama-sama menyatakan bagaimana pertumbuhan uang mempengaruhi tingkat bunga nominal. Menurut teori kuantitas, kenaikan dalam pertumbuhan uang sebesar satu persen menyebabkan kenaikan satu persen dalam tingkat inflasi. Menurut Fisher, kenaikan satu persen dalam tingkat inflasi sebaliknya menyebabkan kenaikan satu persen dalam suku bunga nominal (Mankiw, 2000).

Teori-Teori Suku Bunga


1. Teori Suku Bunga Klasik
Menurut kaum klasik, suku bunga menentukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian yang akan menyebabkan tabungan yang tercipta pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama yang dilakukan oleh pengusaha. Beranjak dari teori mikro, teori klasik mengatakan bahwa tingkat bunga merupakan nilai balas jasa dari modal. Dalam teori klasik, stok barang modal dicampurkan dengan uang dan keduanya dianggap mempunyai hubungan subtitusif. Semakin langka modal, semakin tinggi suku bunga.

Sebaliknya, semakin banyak modal semakin rendah tingkat suku bunga. Investasi juga merupakan fungsi dari suku bunga. Makin tinggi suku bunga, keinginan masyarakat untuk melakukan investasi juga semakin kecil. Alasannya, seorang investor akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi lebih besar dari suku bunga yang harus dibayar untuk dana investasi tersebut merupakan ongkos penggunaan dana ( Cost of Capital ). Makin rendah suku bunga maka investor akan lebih terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana juga makin kecil.

2. Teori Suku Bunga Keynes
Tingkat suku bunga menurut Keynes merupakan suatu fenomena moneter. Artinya, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan uang. Keynes mengasumsikan bahwa perekonomian belum mencapai full employment . Oleh karena itu produksi masih dapat ditingkatkan tanpa mengubah tingkat upah maupun tingkat harga. Dengan menurunkan tingkat bunga, investasi dapat dirangsang untuk meningkatkan produk nasional. Dengan demikian setidaknya untuk jangka pendek, kebijkasanaan moneter dalam teori Keynes berperan untuk meningkatkan produk nasional.