Apa yang dimaksud dengan Tinea Favosa?

Tinea Favosa

Tinea Favosa adalah infeksi jamur kronis terutama oleh trychophiton schoen lini, trychophithon violaceum, dan microsporum gypseum. Penyakit ini mirip tinea kapitis yang ditandai oleh skutula warna kekuningan bau seperti tikus pada kulit kepala, lesi menjadi sikatrik alopecia permanen.

Apa yang dimaksud dengan Tinea Favosa ?

Tinea favosa adalah infeksi jamur kronis terutama oleh T. schoenleini, T.violaceum dan M. gypseum. Penyakit ini merupakan bentuk lain dari Tinea capitis yang ditandai oleh skutula berwarna kekuningan dan bau seperti tikus pada kulit kepala. Biasanya, lesinya menjadi sikatrik alopesia permanen.

Penyakit ini biasanya dimulai di kepala sebagai titik kecil dibawah kulit yang berwarna merah kuning dan akan berkembang menjadi krusta berbentuk cawan (skutula) dengan berbagai ukuran krusta tersebut biasanya di tembus oleh satu atau dua helai rambut dan bila krusta diangkat terlihat krusta yang cekung merah. Kemudian rambut tidak berkilat lagi dan akhirnya terlepas, bila tidak diobati, penyakit inimeluas keseluruh kepala dan meninggalkan parut dan botak. Kadang-kadang penyakit ini dapat menyerupai dermatitis seboroika.

Tinea favosa pada kulit dapat dilihat sebagai kelainan kulit papulovesikel dan papuloskuamosa. Favus pada kuku tidak dapat dibedakan dengan Tinea unguium pada umumnya yang disebabkan oleh spesies dermatofita lainnya. (marwali harahap,2013)

Tinea Flavus
Gambar Penderita Tinea Flavus

Tinea flavus dapat ditandai dengan tiga tahap:

  1. Tahap pertama ; hanya eritema kulit kepala terlihat terutama disekitar folikel denganrambut tidak longgar atau rusak.
  2. Tahap kedua : pembentukan skutula terlihatdengan awal kerontokan rambut.
  3. Tahap ke tiga : tahap paling parah melibatkan daerah yang luas dari kulit kepala(setidaknya sepertiga) rambut rontok luas, atrofi, dan hasilnya jaringan parut. Pembentukan skutula baru dipinggiran plak adalah umum. (http/ www. Scribd. Com)

Penyebab Tinea flavus

Tinea flavus disebabkan oleh T. schoenleinii, flavus jarang disebabkan oleh
T.violaceom, T.mentagrophytes, M . gypseum. Meskipun penularan vertikal dapat terjadi, tetapi tingkat serangan sangat bervariasi. Sebagian besar bukti menujukan flavus bukan penyakit menular.

  • T.Schoenleinii.
    T.Schoenleinii
    Gambar (a) Bentuk koloni jamur tinea Flavus. (b) morfologi jamur tinea flavus.

    Koloni : berbentuk timbunan atau lipatan keputihan.
    Gambaran mikroskopiknya : berbentuk tanduk rusa dan banyak klamidokonidia

    Tinea flavus
    Gambar Morfologi Tinea flavus yang disebabkan oleh T. Schoenleinii

  • Microsporum gypseum
    Microsporum gypseum
    Gambar (a) Bentuk koloni jamur Tinea flavus (b) morfologi jamur tinea flavus.

    Koloni : Berbentuk datar dan granuler dengan pigmen coklat
    Gambaran mikroskopik : Terdapat beberapa mikrokonidia dan sejumlah makrokoni dan berdinding tipis tanpa knob.

    Morflogi Tinea flavus yang disebabkan oleh Microsporum gypseum
    Gambar Morflogi Tinea flavus yang disebabkan oleh Microsporum gypseum

  • T. violaceom
    image
    Gambar (a) Bentuk koloni Tinea flavus (b) morfologi kultur Tinea flavus (sumber

    Koloni : Seperti lilin dan bertumpuk dan berwarna merah keunguan.
    Gambaran mikroskopik : hifa irreguler dengan klamikonidia di antaranya serta pada SDA tidak terdapat mikrokonidia atau makrokonidia.

    Morfologi Tinea flavus yang disebabkan oleh T.violaceom
    Gambar Morfologi Tinea flavus yang disebabkan oleh T.violaceom

Gambaran Klinis Tinea flavus

Gambaran klinis dari mulai gambaran ringan berupa kemerahan pada kulit kepala dan terkenanya folikel rambut tanpa kerontokan hingga skutula dan kerontokan rambut serta lesimenjadi lebih luas dan merah. Setelah itu, kulit mengalami atrofi, dan sembuh dengan jaringan parut permanen. Penegakan diagnosis Tinea favosa berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan mikroskopis langsung dengan menemukan miselium. Berat ringan gambaran klinis yang tampat tidak tergantung pada spesies jamur penyebab tetapi dipengaruhi oleh ketahanan penderita itu sendiri. (marwali harahap,2013)

Diagnosis Tinea flavus

Berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan mikroskopis langsung, diagnosa dapat ditegakkan dengan menemukan miselium “air bubles” dengan bentuknya yang tidak teratur. Pada pemeriksaan dengan lampu wood akan terlihat flouresensi hijau pudar “dull green”. (marwali harahap, 2013)

PengobatanTinea flavus

Prinsip pengobatan Tinea favosa sama dengan prinsip pengobatan Tinea capitis yaitu pengobatan pada anak biasanya diberikan peroral dengan griseofulvin 10-25 mg/ kg berat badan perhari selama 6 minggu. Dosis pada orang dewasa adalah 500 mg perhari selama 6 minggu.

Griseovulfin “fine particle” diminum bersama minuman yang berlemak seperti susu. Penggunaan anti jamur topikal dapat mengurangi penularan pada orang yang ada disekitarnya. Selain anti jamur pada bentuk kerion kortikosteroid, pemberian prednison 20mg perhari selama 5 hari dapat mempercepat resolusi dan menghindarkan terjadi reaksi. Untuk menghilangkan skutula dan debris hiegenie dapat dijaga dengan baik. (marwali harahap,2013)