Apa yang dimaksud dengan Teori U dan Teori T?

Teori U dan Teori T dikemukakan oleh Matthew Stewart, seorang konsultan manajemen dan pengarang buku The Management Myth: Why the “Experts” Keep Getting It Wrong. Bagaimana maksud Teori U dan Teori T ?

Teori U dan Teori T merupakan tanggapan dari oleh Matthew Stewart terkait dengan adanya diskusi yang sangat panjang tentang Teori X dan Teori Y dari McGregor. Teori U dan Teori T dikemukakan dalam jurnalnya yang berjudul Theories X and Y, Revisited, pada Oxford Leadership Journal, tahun 2010. Berikut adalah terjemahan bebas dari artikel tersebut.

Pendahuluan


Buku teori manajemen dan film tentang bencana mempunyai kemiripan, keduanya menghadapi suatu keadaan terkait dengan suatu kondisi yang mendekati kehancuran total. Di film, seorang “hero” selalu menyadari terkait dengan apa yang harus dilakukan dan menyelamatkan “dunia” sebelum film berakhir. Di dalam buku-buku manajemen, manajer yang terpilih harus menguasai teori yang tepat dalam waktu yang tepat untuk mencegah terjadinya kehancuran sebuah bisnis yang dikelolanya. Di film, akhir yang bahagia adalah kondisi yang biasa-biasa saja, karena hal tersebut adalah bagian dari sebuah hiburan. Tetapi didalam kehidupan nyata, perusahaan atau organisasi harus membuat keputusan nyata berdasarkan teori-teori yang dibuat oleh penulis-penulis didalam buku manajemennya. Mengapa kita berasumsi bahwa segala sesuatunya akan berakhir dengan baik ?

Pertanyaan tersebut muncul terinspirasi oleh teori X dan teori Y dari McGregor dalam bukunya yang terkenal, The Human Side of Enterprise (McGraw-Hill).

Teori X mengatakan bahwa rata-rata manusia mempunyai sifat malas dan egois, tidak berambisi, tidak suka berubah, dan selalu ingin untuk diberitahu apa yang harus dilakukan. Didalam kondisi teori X, pendekatan manajerial yang sesuai adalah dengan melakukan kontrol secara total. Motivasi pegawai, adalah semua yang berkaitan dengan rasa takut dan rasa sakit.

Teori Y menyatakan bahwa manusia adalah bersifat aktif. Mereka ingin tumbuh berkembang dan mengemban tanggung jawab. Cara terbaik untuk mengelola mereka, adalah dengan memberikan kebebasan yang luas. Beri mereka air dan biarkan mereka mekar.

McGregor memberi nama teorinya dengan menggunakan huruf abjad untuk menghindari prasangka terhadap diskusi yang mendukung satu atau yang lain, dan ia lebih lanjut bersikeras bahwa kedua teori tersebut memiliki nilai untuk konteks tertentu. Tidak banyak pembaca teori tersebut yang memperhatikan pesan tersebut.

Para manajer-X, seperti semua orang bisa lihat, pada dasarnya adalah kaum Stalinis. Tidak banyak manajer yang mau mengidentifikasi diri dengan citra diri yang jelek itu, dan hingga saat ini tidak ada ahli teori manajemen yang tertarik untuk mempromosikannya. Sebaliknya, pandangan-Y, di mana kebebasan dan realisasi diri (self realization) menjadi lompatan besar dalam produktivitas, terlihat sangat indah.

Tetapi, terdapat sedikit keraguan bahwa Teori Y adalah hal yang baik. Mesin birokrasi yang besar dan impersonal dari ekonomi modern sering memperlakukan “jiwa” seseorang dengan sangat keras. Kita membutuhkan seorang ahli manajemen untuk mengingatkan kepada kita bahwa semua bisnis adalah tentang orang; bahwa jika kita mempercayai orang, maka mereka akan mempercayai kita kembali - dan jika kita tidak mempercayai mereka, maka aset kita yang paling berharga tidak akan pernah muncul.

Banyak manajer dan banyak perusahaan yang mendengarkan pesan McGregor dan belajar bagaimana membantu diri mereka sendiri dengan cara membantu orang lain untuk berkembang. Saat ini (Teori Y) terlihat nyata, banyak perusahaan paling sukses di dunia yang diberi peringkat sebagai “tempat terbaik untuk bekerja”.

Kemenangan Teori Y


Sekarang, kita semua adalah orang-orang yang berpaham Teori Y - setidaknya ketika menyampaikan atau mendengarkan sesuatu hal terkait dengan motivasi - tetapi, kenyataannya, kita semua memiliki keraguan bahwa dunia telah menangkap kebijaksanaan tentang hal itu. Sudah pasti terdapat banyak orang mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan itu menjadi tempat yang bagus untuk bekerja karena mereka telah sukses. (Maksudnya, perusahaan tersebut dapat menawarkan fasilitas potongan rambut gratis dan perawatan medis di tempat jika perusahaan telah memiliki kapitalisasi pasar sebesar US $ 200 miliar dan pasar yang tumbuh cepat.)

Tetapi, terdapat banyak anekdot yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut akan mengubah asumsi mereka tentang sifat manusia setelah nasib mereka berubah dibandikngan daripada sebelumnya. Para perusahaan “dot-com”, misalnya, semua sangat yakin tentang manfaat realisasi diri (self realization) di tempat kerja selama valuasi pasar terhadap perusahaan mereka dalam kondisi bagus. Tetapi, dalam kondisi yang suram, banyak perusahaan yang bertahan hidup mengubah diri mereka dengan cepat menjadi seperti :Gulag archipelagoes” (semacam kamp kerja paksa ), memaksakan disiplin model-X yang sangat keras pada karyawannya.

Mungkin, fakta yang paling membingungkan terkait dengan dunia yang diusulkan oleh McGregor adalah bahwa kondisi tersebut sama sekali tidak jelas. Kondisi dimana realisasi diri (self-realization) di tempat kerja akan meningkat sebanding dengan semua pembicaraan atau motivasi tentang pentingnya realisasi diri (self-realization) di tempat kerja.

Sebaliknya, seseorang tidak harus menghabiskan banyak waktu di ruang kerja hanya untuk menghargai bagaimana jargon Teori Y telah berevolusi menjadi Orwellian Newspeak (Newspeak adalah bahasa fiksi dalam novel Nineteen Eighty-Four karya George Orwell, Newspeak adalah “the only language in the world whose vocabulary gets smaller every year”), yang sering berfungsi sebagai “tameng” terhadap eksploitasi dan manipulasi yang membuat orang yang paling berpaham X akan bergetar.

“Anda akan teraktualisasikan diri!” Organisasi humanis baru memberitahu kita. “Dan kemudian kamu akan‘ dinasihati ’! Kami percaya untuk mempercayai individu dengan tanggung jawab, jadi semoga sukses berurusan dengan kesehatan, pensiun, dan kebutuhan pelatihan Anda sendiri! ”

Didalam teori McGregor, terdapat ketidakjelasan yang jelas dalam perbedaan antara X dan Y. Pada cerita yang diceritakan oleh McGregor, dunia X adalah dunia dengan kondisi konflik. Para pekerja dan manajer saling bertatapan satu sama lain dengan tatapan kecurigaan dan ketidakpercayaan. Sedangkan, dunia Y sedang dalam keadaan damai. Pekerja dan manajer “berangkulan” satu sama lain sebagai mitra dalam perjalanan menuju kepuasan pribadi. Dan semua yang diperlukan untuk berubah dari satu dunia ke dunia berikutnya adalah dengan membuat perubahan sederhana dalam asumsi seseorang terkait dengan sifat manusia. Tetapi apakah hal tersebut benar? Apakah semua konflik larut dalam kesadaran yang lebih tinggi ?

Kebingungan tersebut muncul karena Mcgregor sendiri membaurkan (mengacaukan) dan menutupi perbedaan antara Teori X dan Teori Y. Perbedaan Teori X dan Y bukan pada teori sifat manusia, tetapi pada teori sifat hubungan manusa (human relations), atau lebih tepatnya adalah berkaitan tentang sumber konflik dalam hubungan manusia. Sebagai penghormatan kepada McGregor, saya menyebut perbedaan tersebut dengan Teori U dan Teori T.

Teori U dan T : Utopian atau Tragic ?


Teori U, untuk Utopian, mengatakan bahwa konflik di antara manusia selalu berasal dari kesalahpahaman. Hilangkan asumsi palsu dalam kepala mereka, kata teori, dan manusia-manusia didalam komunitas akan kembali ke keadaan yang damai secara alami. McGregor - seperti hampir semua teoris manajemen yang pernah Anda dengar - adalah seorang U-man di hatinya.

Teori T, untuk Tragic, mengatakan bahwa konflik adalah sebuah endemik didalam hubungan manusia dan muncul dari perbedaan kepentingan yang nyata. Oleh karena itu, kedamaian adalah keadaan yang bersifat sementara, dan ketahanannya sangat tergantung bukan terkait dengan sikap individu tetapi pada sistem hubungan mereka. Shakespeare dan perumus Konstitusi AS adalah tipe-T.

Kedua teori tersebut memberikan penekanan penting pada konsep “kepercayaan,” tetapi dalam cara yang sangat berbeda. Teori U mengatakan bahwa Anda membangun kepercayaan dengan melonggarkan kendali Anda atas orang-orang yang bekerja dengan anda - dengan menunjukkan kepada mereka bahwa Anda memercayai mereka. Teori T mengatakan bahwa Anda membangun kepercayaan dengan cara menunjukkan bahwa mereka berada di bawah kendali Anda - dengan menciptakan sistem di mana perbuatan baik akan mendapatkan penghargaan dan perbuatan buruk akan dihukum.

Kondisi tersebut harus jelas bahwa perbedaan antara U dan T, seperti perbedaan antara X dan Y, tidak dimaksudkan untuk mengimplikasikan superioritas logis dari satu alternatif di atas yang lain. U dan T mewakili sudut pandang atau pendekatan yang berbeda, masing-masing valid dalam keadaan yang sesuai, berbeda dengan hipotesis ilmiah yang benar-benar eksklusif.

Masing-masing dari empat kombinasi dari dua pasang teori (Teori X dan Y, Teori U dan T) akan menimbulkan pendekatan yang khas untuk masalah manajerial. Berikut adalah hubungan dari setiap kombinasi yang ada.


Gambar Matriks Teori Hubungan Manusia : Perpaduan antara Teori X dan Y dengan Teori U dan T

Teori X - Teori T : Pengendali, alias Hobbesists, untuk menghormati filsuf Inggris Thomas Hobbes. Manusia adalah egois dan tidak cerdas. Dibiarkan sendiri dengan suatu perangkat, mereka akan mencuri apa yang tidak mereka hancurkan. Kontrol total adalah satu-satunya cara untuk membuat pekerjaannya selesai dikerjakan.

Teori X - Teori U : Programmer, alias Taylorists, untuk menghormati Frderick Winslow Taylor, bapak manajemen ilmiah. Manusia itu seperti mesin. Mereka umumnya tidak tahu apa yang mereka inginkan atau bagaimana cara mengkoordinasikan kegiatan mereka. Dengan diberikan skema penghargaan dan hukuman, mereka akan dapat didorong ke arah penyelarasan yang sempurna.

Teori Y - Teori T : Konstitusionalis, alias Madision, untuk menghormati James Madison. Manusia berkembang dalam kebebasan. Di bawah sistem yang salah, mereka akan mengaktualisasikan tema dengan mencari kekuatan absolut. Sistem dengan menggunakan proses “checks and balances” adalah hal yang tepat.

Teori Y - Teori U : Pecinta Kebebasan, alias Petersia, untuk menghormati guru manajemen Tom Peters. Manusia pada dasarnya berinisiatif (self-starting) dan mengorganisir dirinya sendiri (self-organizing). Mereka akan mencapai keajaiban hanya jika atasan mereka berhenti memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan. Jadi biarkan saja kebebasan berkuasa atas diri mereka.

Manfaat matriks tersebut diatas adalah dimungkinkan untuk melihat bahwa banyak perdebatan tentang Teori X dan Teori Y terjadi di sepanjang diagonal antara pengontrol dan pecinta kebebasan, dan untuk alasan inilah debat menjadi agak membingungkan dan tidak menentu.

  • Kritik terhadap Teori X umumnya memfokuskan kemarahan mereka pada pengendali. Tetapi tingkah laku tirani dari kelompok yang tidak berprasangka ini bisa dibilang kurang memperlihatkan pada teori tentang sifat manusia (X) daripada keyakinannya tentang sumber-sumber konflik manusia yang tidak dapat dilenyapkan (T).

  • Kritik terhadap Teori Y, sebaliknya, kebanyakan mengeluh tentang pecinta kebebasan. Keyakinan anarkis yang berbahaya dari anak-anak emas manajerial ini, bagaimanapun, kurang didukung dari pendapat mereka yang tinggi terhadap sesama manusia (Y) dibandingkan dari ide utopis mereka tentang komunitas manusia (U).

Setelah kita mendapatkan pemahaman yang jelas tentang isu-isu nyata dari perdebatan tersebut, maka hal menjadi bukti bahwa kerja keras bagi manajer terletak tidak (kurang) pada transisi dari X ke Y dibandingkan transisi dari U ke T.

Jika itu membutuhkan pendekatan yang lebih bijaksana untuk manajemen menerima bahwa orang-orang secara alamiah adalah aktif bukan pasif, maka hal tersebut membutuhkan kebijaksanaan untuk memahami kenyataan bahwa mereka dapat menjadi aktif dan merusak pada saat yang bersamaan.

Dari keempat tipe manajer dalam Matriks Teori Hubungan Manusia, para konstitusionalislah yang paling besar mengeluarkan energi mental dan melakukan upaya untuk melakukan tata kelola yang baik.

Perbedaan antara U dan T, dalam analisis akhir, adalah yang satu adalah orang yang mudah (easy person) dan yang lainnya adalah orang yang sulit (hard person). Teori U meyakinkan kita bahwa masalah kita dapat diselesaikan dengan mengubah pandangan kita tentang dunia. Teori T mengatakan bahwa solusinya mungkin perlu benar-benar mengubah dunia. U memberitahu kita bahwa kita dapat membawa semua orang bersama dengan kata-kata yang tepat. T menjawab bahwa kita mungkin harus melakukan kompromi juga. U meletakkan kasusnya pada keadilan skemanya. T menekankan keadilan dari prosesnya. U menjamin akhir yang bahagia. T menjanjikan kita hanya melakukan penundaan sementara dari bencana.