Apa yang dimaksud dengan teori pandangan berbasis pengetahuan atau knowledge based view?

Teori pandangan berbasis pengetahuan

Teori pandangan berbasis pengetahuan atau Knowledge Based View merupakan perpanjangan dari Resource Based View.

Knowledge Based View (KBV) adalah eksistensi baru dari pandangan berbasis sumber daya perusahaan dan memeberikan teoritis yang kuat dalam mendukung intellectual capital. KBV menunjukkan bahwa pengetahuan dalam berbagai bentuknya adalah kepentingan sumber daya (Grant, 1991).

Peran Knowledge Based View adalah membangun keterlibatan modal manusia sehingga memungkinkan perusahaan untuk beadaptasi dengan berbagai permasalahan dengan lebih efektif dan efisien (Chen et al., 2010). Hal tersebut menjadikan pengembangan sumber daya manusia menjadi lebih dominan dan terstruktur.

Pandangan berbasis pengetahuan (KBV) berpendapat bahwa pengetahuan
organisasi adalah sumber utama untuk menciptakan dan mempertahankan
keunggulan kompetitif (Grant, 2010).*

Penrose (1959) berpendapat bahwa perusahaan merupakan integrasi dari sumber daya manusia dan non sumber daya manusia dimana sumber daya manusia berperan penting dalam mengelola yaitu merencanakan, mengoorganisasi, mengkoordinir dan mengevaluasi serta mengorkestrasi sumber daya lainnya.

Dalam pandangan berbasis pengetahuan, perusahaan mengembangkan pengetahuan baru yang penting untuk membangun competitive advantage dari kombinasi unik yang ada pada pengetahuan (Nelson dan Winter, 1982) karena kembali mengingat bahwa peran teori RBV bahwa perusahaan harus unik sehingga sulit untuk disaingi dan ditiru.

Pandangan berbasis pengetahuan (KBV) memberikan perhatian yang besar terhadap analisis strategi manajemen pengetahuan dengan mengidentifikasi dua dimensi utama di tingkat perusahaan:

  1. sejauh mana pengetahuan diakumulasikan oleh manusia atau sistem (tipe pengetahuan) (Hansen et al., 1999; Leiponen, 2006) dan
  2. apakah pengetahuan berasal dari dalam atau luar perusahaan (sumber pengetahuan) (Menon dan Pfeffer, 2003; Mitchell, 2006)

Dalam era persaingan yang ada saat ini, perusahan bersaing dengan mengembangkan pengetahuan baru yang lebih cepat daripada pesaing. Hal tersebut melibatkan peran sumber daya manusia dalam organisasi untuk mengambangakan pengetahuan khususnya modal intelektual untuk meghasilkan sesuatu yang unik sebagai ciri khas organisasi yang sulit ditiru pesaing.

Menurut RBV dan KBV, intellectual capital memenuhi kriteria-kriteria sebagai sumber daya yang unik untuk menciptakan value added. Nilai tambah ini berupa adayanag kinerja karyawan yang semakain baik di perusahaan.

Teori berbasis pengetahuan perusahaan menguaraikan karrakteristik khas sebagai berikut:

  • Pengetahuan memegang makna yang paling strategis di perusahaan.
  • Kegiatan dan proses produksi di perusahaan melibatkan penerapan pengetahuan.
  • Individu-individu dalam organisasi tersebut yang bertanggung jawab untuk membuat, memegang dan berbagi pengetahuan.

Pendekatan KBV membentuk dasar untuk membangun keterlibatan human capital dalam kegiatan rutin perusahaan. Hal ini dicapai melalui peningkatan keterlibatan karyawan dalam perumusan tujuan operasional dan jangka panjang perusahaan. Dalam pandangan berbasis pengetahuan, perusahaan mengembangkan pengetahuan baru yang penting untuk keuntungan kompetitif dari kombinasi unik yang ada pada pengetahuan (Nelson dan Winter 1982, Fleming 2001). Dalam era persaingan yang ada saat ini, perusahaan sering bersaing dengan mengembangkan pengetahuan baru yang lebih cepat daripada pesaingnya.

Pandangan berbasis pengetahuan (KBV) mengidentifikasi bahwa pengetahuan, yang ditandai oleh kelangkaan dan sulit untuk mentransfer dan mereplikasi, merupakan sebuah sumber daya penting untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan. Kapasitas dan keefektifan perusahaan dalam menghasilkan, berbagi, dan menyampaikan pengetahuan dan informasi menentukan nilai yang dihasilkan perusahaan sebagai dasar keunggulan kompetitif perusahaan berkelanjutan dalam jangka panjang (Bontis, 2002).