Apa yang dimaksud dengan Teori Manajemen Sains (Scientific Management Theory)?

Scientific management theory adalah manajemen yang menggunakan ilmu (science) dan scientific method. Sedangkan Sciectific method adalah suatu pendekatan yang tepat terhadap suatu objek ilmu yang tujuan utamanya ialah untuk menambah pengetahuan yang sudah ada.

Apa yang dimaksud dengan Scientific Management Theory ?

Yang termasuk dalam gerakan pemikiran Scientific Management Theory antara lain : teori manajemen klasik dan teori manajemen ilmiah.

Pada Awal ilmu perkembangan manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18 yang secara khusus menyebabkan tumbuhnya kebutuhan akan adanya pendekatan yang sistematis mengenai manajemen. Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat.

Tokoh di dalam gerakan pemikiran Scientific Management Theory antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor dan lainnya.

Berikut tokoh-tokoh yang menggagas pemikiran Scientific Management Theory.

1. James Watt Jr dan Matthew Robinson Boulton

Mereka adalah generasi kedua yang mengelola The soho Engineering Foundry di inggris yang didirikan tahun 1796. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang menghasilkan mesin uap. James Watt mewarisi perusahaan ayahnya James Watt Sr yang merupakan seorang tokoh penemu mesin uap(pindur et al, 1995)

Mereka menerapkan model dan teknik market research dan forecasting, planned machine layout, producting planning, planned site location, dan standar product di perusahaan mereka. (Pollard 1974)

2. Robert Owen (1771 - 1858)

Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja.

Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan.

Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia. Menulis buku dengan judul Behavioural Management.

Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau mengajukan adanya perbaikan terhadap kondisi kerja ini.

Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anakanak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik.

Sebab itu, beliau disebut; Bapak Personal Manajemen Modern. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga rnembuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.

3. Charles Babbage (1792 1871)

Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaanpekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien.

Menulis buku dengan judul “On The Economy Of Machinery And Manufacture”. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :

  1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.

  2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.

  3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.

  4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya fokus pada hal itu saja.

Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.

5. Frederick W. Taylor (1856-1915)

Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management).

Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and error.

Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan.

Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :

  1. Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.

  2. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.

  3. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.

  4. Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.

Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh Taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (time and a motion study).

Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan.

Menurut Taylor , jika seorang pekerja memahami scientific management maka pekerja tersebut akan bekerja dengan optimal serta tidak akan banyak melakukan kritik terkait atasan dan pekerjaanya.

Tulisanya dalam bentuk artikel terkait yang berjudul “ Scientific Management”. Karyanya yang paling terkenal adalah sebuah buku yang berjudul “Principles Of Scientific Management” yang terbit tahun 1911. Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja.

Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :

  1. Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asalasalan.

  2. Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.

  3. Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.

  4. Bekerja untuk hasil yang maksimal.

  5. Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para karyawan itu sendiri dan perusahaan.

6. Henry L. Gantt (1861-1919)

Henry L. Gantt merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya.

Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :

  1. Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.

  2. Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.

  3. Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.

  4. Penggunaan instruksi kerja yang terperinci. Berusaha mengimplementasikan konsep dan pemikiran Taylor melalui system intensif gaji dan bonus untuk pekerja di perusahannya.

Insentif system dari Gantt ini mengembangkan system bonus bagi pekerja yang menyelesaikan pekerjaan mereka dalam waktu yang lebih pendek. Hanry Gantt mengembangkan sebuah Chart atau grafik untuk lebih mendukung sisitemnya. Grafik ini sampai saat ini dikenal dengan “Gantt Chart”.

7. Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth(1878-1972)

Mereka mengembangkan apa yang dikenal dengan “Time and Motions Study”. Frank dan Lilian mengemukakan peta dasar gerakan manusia yang dikenal dengan sebutan Therbliegh. Studi mereka banyak menggabungkan apek teknis yang telah dikembangkan Taylor dengan prespektif sosiologi dan prespektif psikologi menghasilkan gabungan antara aspek teknis dan aspek perilaku manusia yang mampu menghasilkan kegiatan operasi yang secara social mampu merangsang para pekerjanya untuk berkontribusi dengan produktif.

Langkah-langkah pendekatan Management Science adalah sebagai berikut :

  1. Perumusan masalah
  2. Penyusunan suatu model matematis
  3. Mendekatkan penyelesaian dari model
  4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model
  5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
  6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi