Apa yang dimaksud dengan Teori Kuantitas Uang?

Teori Kuantitas Uang

Teori kuantitas uang atau quantity theory of money adalah teori yang memperlihatkan hubungan langsung antara penawaran uang dan tingkat harga umum dalam suatu perekonomian.

Referensi

Black, John. (1997). Dictionary of Economics-Oxford University Press. New York: Oxford University Press

Menurut Suseno dan Astiyah (2009) teori kuantitas merupakan suatu hipotesis tentang faktor yang menyebabkan perubahan tingkat harga ketika jumlah uang beredar merupakan faktor penentu atau faktor yang memengaruhi kenaikan tingkat harga.

Teori kuantitas uang adalah teori yang menjelaskan hubungan antara penawaran uang (dalam hal ini adalah jumlah uang beredar) dengan nilai uang (tingkat harga) itu sendiri. Hubungan yang terjadi merupakan hubungan yang negatif. Apabila jumlah uang beredar lebih besar dari jumlah uang yang diminta oleh masyarakat, maka tingkat harga akan meningkat dan terjadi inflasi. Sebaliknya, apabila jumlah uang beredar lebih kecil dari jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat, maka tingkat harga akan turun.

Dalam pandangan ekonomi klasik, teori kuantitas uang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara penawaran uang dan tingkat harga, dan teori kuantitas juga dapat digunakan untuk menerangkan tujuan masyarakat dalam meminta uang.

Teori Kuantitas Uang Menurut Irving Fisher
Teori kuantitas uang yang dipakai banyak mengacu kepada teori yang diungkapkan oleh Fisher. Teori Fisher menjelaskan hubungan proporsional antara jumlah uang beredar dengan harga yang juga berkaitan dengan inflasi. Berikut adalah rumus menghitung kuantitas uang oleh Fisher.

MV=PT

M = Jumlah uang beredar
V = Jumlah perputaran uang
P = Harga
T = Volume Transaksi

Teori Cambridge (Marshall-Pigou)
Teori Cambride menerapkan atau menekankan pertimbangan untung rugi dalam mgealokasikan kekayaan atau uang yang menghubungkan permintaan akan uang seseorang dengan volume transaksi yang direncanakannya.

Teori Cambridge mengatakan bahwa permintaan akan uang selain dipengaruhi oleh volume transaksi dan faktor-faktor kelembagaan, juga dipengaruhi oleh tingkat bunga, besar kekayaan, dan ramalan/ harapan (expectation) akan masa depan.

Pada teori ini, kegunaan dari pemegang kekayaan dalam bentuk uang adalah untuk mempermudah proses transaksi karena uang bersifat likuid dan mudah untuk ditukarkan dengan barang lain.

Md = ƒ(k, P, Y)

Md = Jumlah uang
Y = Pendapatan Nasional Rill
P = tingkat harga
k = jumlah kekayaan

Sumber

Lubianti, Dian. 2005. PENGARUH INFLASI TERHADAP VELOCITY OF MONEY DI INDONESIA. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 3 No.2/2005:113 - 126. Retrieved from file:///C:/Users/User/Downloads/4744-10292-1-SM.pdf.

Suseno, dan Astiyah,S. (2009). Inflasi. Seri Kebanksentralan No.22. Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia. http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/bi-dan-publik/kebanksentralan /Documents /22.Inflasi.pdf