Apa yang dimaksud dengan Teori Kepribadian Fromm atau Fromm's Theory of Personality?

Dalam perkembangan teori kepribadian “dialektika humanistik”, psikoanalis Amerika kelahiran Jerman Erich Fromm (1900-1980) berangkat dari teori Freudian standar dengan menekankan efek kekuatan sosial pada kepribadian dan sangat dipengaruhi oleh filsuf sosial Jerman Karl Heinrich Marx (1818-1883) yang, dalam teori psikologi Marxis, berpendapat bahwa masyarakat berada dalam keadaan perubahan yang konstan di mana orang adalah produk dari masyarakat mereka dan dari kekuatan sosial yang dikenakan pada mereka;

Dalam semua masyarakat bertingkat, menurut teori ini, terdapat potensi yang melekat untuk konflik sosial di mana kondisi ekonomi mempengaruhi hubungan kekuasaan.

Gagasan mendasar yang mendasari sebagian besar tulisan Fromm adalah bahwa individu merasa kesepian dan terisolasi karena terpisah dari orang lain dan dari alam. Yang tersemat dalam tema ini adalah dilema dasar manusia yang terdiri dari keberadaan seseorang sebagai bagian dari alam dan terpisah darinya, di mana individu tersebut adalah hewan dan juga manusia sosial.

Dalam teori kepribadiannya, Fromm mengemukakan bahwa ketika manusia telah memperoleh lebih banyak kebebasan selama berabad-abad, mereka juga merasa lebih sendirian, dan kebebasan kemudian menjadi kondisi yang tidak menyenangkan yang darinya orang mencoba melarikan diri. Ada dua solusi untuk dilema seperti itu: tunduk pada otoritas dan menyesuaikan diri dengan masyarakat atau bergabung dengan orang lain dalam semangat cinta dan produktivitas sosial.

Fromm memilih “cinta produktif” sebagai tema penting dalam teorinya. Dia juga mengusulkan lima kebutuhan yang muncul dari kondisi manusia dan melalui mana manusia berusaha untuk menyelesaikan kontradiksi keberadaan: keterkaitan (juga disebut kerangka pengabdian), transendensi, rootedness, identitas, dan kerangka orientasi. Fromm membahas konsep karakter dari dua sudut pandang: individu dan sosial.

  • Dari sudut pandang individualistis, karakter itu dinamis dan terstruktur sejak masa kanak-kanak, dan ini melibatkan fungsi fasilitasi tindakan pribadi, pemilihan penilaian dan gagasan yang menegaskan dunia, adaptasi dengan budaya sendiri, dan orientasi terhadap kematian dan kehidupan (Fromm mendefinisikan gagasan tersebut) individuasi sebagai pencapaian bertahap oleh seorang anak yang sedang tumbuh dari kesadaran menjadi entitas atau orang individu).

  • Dari sudut pandang sosial, karakter dilihat sebagai cara orang berhubungan dengan dunia dan satu sama lain dan mencakup lima tipe karakter sosial berikut (“tipologi” Fromm): reseptif, eksploitatif, menimbun, pemasaran, dan produktif. Dari kelima jenis tersebut, Fromm menganggap hanya jenis produk yang menjadi kondisi perkembangan karakter yang sehat.

    Dia menekankan peran yang dimainkan faktor sosial ekonomi dalam kehidupan seseorang, mempertahankan bahwa melalui semacam proses “dialektika” yaitu, proses melalui mana ide atau peristiwa (tesis) menghasilkan kebalikannya (antitesis), yang mengarah pada rekonsiliasi yang berlawanan ( synthesis) kelas sosioekonomi seseorang mempengaruhi karakter sosial yang, pada gilirannya, mempengaruhi adaptasi individu bebas dengan lingkungan sosial yang berlaku. Jadi, dalam istilah lain, karakter sosial menginternalisasi kebutuhan eksternal dan mengarahkan individu pada tugas-tugas yang dibutuhkan oleh sistem sosial ekonomi tertentu.

Rumusan Fromm dalam teori kepribadiannya dimana hubungan individu dengan masyarakat adalah tema kunci dapat diringkas dalam asumsi berikut:

  • Manusia pada dasarnya memiliki sifat bawaan;
  • Masyarakat diciptakan oleh manusia untuk memenuhi sifat esensial ini;
  • Tidak ada masyarakat yang dirancang memenuhi kebutuhan dasar keberadaan manusia, dan
  • Dimungkinkan untuk menciptakan masyarakat seperti itu.

Nama Fromm untuk masyarakat ideal seperti itu adalah “sosialisme komunitarian kemanusiaan.” Teori kepribadian Fromm secara konsisten berfokus pada tesis bahwa karakter atau kepribadian mempengaruhi dan dipengaruhi oleh struktur sosial dan perubahan sosial. Kontribusi utamanya pada teori kepribadian adalah gagasan bahwa melalui tipe karakter yang produktif, orang dapat menyadari potensi mereka sendiri dan, dengan demikian, dapat menundukkan diri mereka sendiri pada kesejahteraan dan kesejahteraan semua manusia.

Lihat juga: ADLER’S THEORY OF PERSONALITY; FREUD’S THEORY OF PERSONALITY; HORNEY’S THEORY OF PERSONALITY; JUNG’S THEORY OF PERSONALITY; MASLOW’S THEORY OF PERSONALITY; PERSONALITY THEORIES; ROGERS’ THEORY OF PERSONALITY.

Sumber :
  • J.E. Roeckelein, 2006, Elseviers’s Dictionary of Psychological Theories, Elsevier B.V.*
Referensi :
  • Fromm, E. (1941). Escape from freedom . New York: Avon Books.

  • Fromm, E. (1947). Man for himself: An inquiry into the psychology of ethics . New York: Holt, Rinehart, & Winston.

  • Fromm, E. (1950). The sane society . New York: Holt, Rinehart, & Winston.

  • Fromm, E. (1956). The art of loving . New York: Harper & Row.

  • Fromm, E. (1962). Beyond the chains of illusion: My encounter with Marx and Freud. New York: Simon & Schuster.

  • Fromm, E. (1970). The crisis of psychoanalysis . New York: Holt, Rinehart, & Winston.

  • Fromm, E. (1980). Greatness and limitations in Freud’s thought . New York: Harper & Row.