Apa yang dimaksud dengan Teori Adaptasi Helson atau Helson Adaptation Theory?

Psikolog Amerika Harry Helson (1898-1977) mengembangkan teori psikologis dan perseptual teori adaptasi, yang mendalilkan keadaan sesaat dan evaluasi subjektif individu di mana rangsangan dinilai acuh tak acuh atau netral pada atribut tertentu.
Rangsangan di atas titik kesetaraan subyektif memiliki ciri-ciri khusus dan yang di bawah titik ini memiliki kualitas yang saling melengkapi.

Sebagai contoh, ketika seseorang mengalami transisi dalam serangkaian rangsangan dari rangsangan yang menyenangkan (misalnya, zat yang memiliki rasa manis) ke rangsangan yang tidak menyenangkan (misalnya, zat yang memiliki rasa asam), ada rangsangan (atau kelompok rangsangan) itu netral (yaitu, tidak menyenangkan atau tidak menyenangkan).

Zona transisi ini, disebut adaptation-level (AL), mewakili rangsangan di mana individu diadaptasi dengan memperhatikan besaran, kualitas, atau atribut tertentu dari rangsangan tersebut.

Contoh umum lain dari pengoperasian AL adalah di mana air dingin dapat dibuat terasa hangat jika orang tersebut pertama kali beradaptasi dengan air yang agak dingin. AL dapat didefinisikan secara operasional sebagai nilai stimulus yang memunculkan respons netral ketika seseorang menilai serangkaian rangsangan dalam hal skala peringkat numerik (kuantitatif atau kualitatif).

Teori Helson dari AL berusaha untuk mengevaluasi variabel yang mempengaruhi zona netral rangsangan dalam hal latar belakang, fokus, dan tingkat residu. Karena AL jarang diamati berada pada rata-rata aritmatika (titik pusat) dari rangkaian stimulus, fenomena AL disebut decentering.

Ini adalah fitur yang diterima dari AL yaitu rata-rata geometris tertimbang yang terdiri dari rangsangan latar belakang, fokus, dan sisa.

  • Rangsangan latar belakang adalah “kontekstual” atau “dasar” (dalam arti hubungan “gambar versus tanah” Gestalt);

  • Rangsangan fokus adalah “perhatian” atau “figural” (dalam arti sosok Gestalt versus hubungan dasar);

  • Rangsangan sisa adalah rangsangan “ekstrasituasional” yang dihitung dari perbedaan antara rangsangan latar belakang dan fokal.

Dengan demikian, teori AL menyatakan bahwa rangsangan latar belakang netral atau disesuaikan memberikan dasar, kerangka acuan, atau standar terhadap rangsangan baru yang dirasakan.

Sumber

Roeckelein, J. E. (2006). Elsevier’s Dictionary Of Psychological Theories . Amsterdam: Elsevier B.V.

1 Like