Apa yang dimaksud dengan Teknik Drill and Practice?

Teknik Drill and Practice

Menurut Kamus Besar bahasa Indonesis (KBBI), teknik adalah cara sistematis mengerjakan sesuatu. Teknik merupakan suatu kiat, siasat, atau penemuan yang digunakan untuk menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung.

Apa yang dimaksud dengan Teknik Drill and Practice?

Teknik latihan dan praktek (drill and practice) merupakan suatu teknik yang dimaksudkan untuk membantu siswa untuk menguasai keterampilan secara tepat dalam perilaku yang cepat dan otomatik. Latihan berkenaan dengan fiksasi asisiasi khusus untuk mengingat secara otomatik, sedangkan praktik berkenaan dengan perbaikan. Latihan atau drill adalah suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar memilki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari yang dipelajari.

Dengan melaksanankan kegiatan latihan secara praktis dan teratur, siswa lebih terampil dan berprestasi dalam bidang tertentu, terutama bila digunakan dalam pelajaran bahasa. Salah satu keterampilan yang dimiliki siswa adalah keterampilan motorik, seperti menghafalkan kata-kata, menulis, menggunakan huruf kapital, dan melaksanakan gerak yang ditampilkan oleh kerja otak.

Langkah-langkah pelaksanaan teknik Drill and Practice adalah sebagai berikut:

  1. Tahap persiapan

    • Persiapkan ruangan tempat latihan yang nyaman dan variatif
    • Tentukan tujuan yang akan dicapai
    • Perhatikan perbedaan individual dan kelompok
    • Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yang dapat menunjang motivasi siswa untuk melaksanakan latihan
  2. Tahap pelaksanaan

    • Latihan dilakukan secara individual atau kelompok. Apabila latihan dilakukan secara kelompok, maka buatlah menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa
    • Selama latihan, perhatikan minat, keseriusan, ketekunan, keaktifan, kerja sama serta motif untuk berhasil
    • Teliti kesukaran yang dialami siswa, serta mengadakan variasi latihan sehingga timbul respons yang berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau keterampilan berbahasa, baik keterampilan berbicara, menulis, menyimak, ataupun keterampilan membaca
  3. Tahap penilaian
    Selama latihan, guru melakukan koreksi dan penilain terhadap psoses pelaksanaan latihan, baik dari kerjasama, keaktifan siswa dalam melaksanakan latihan, serta hasil latihan siswa. Berilah reward yang berupa hadiah atau pujian bagi siswa/ kelompok yang berprestasi.

Kelebihan metode Drill and Practice adalah:

  • Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat, dan terampil dalam menggunakan alat olahraga.

  • Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian, menjumlahkan, pengurangan, tanda-tanda (simbol), dan sebagainya.

  • Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya.

  • Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya.

  • Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.

Kelemahan metode ini adalah:

  • Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahka jauh dari pengertian.

  • Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

  • Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.

  • Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.

  • Dapat menimbulkan verbalisme

Metode belajar mengajar merupakan aspek penting dalam proses belajar mengajar. Metode adalah jalan menuju tujuan belajar mengajar. Metode mempunyai hubungan fungsional yang kuat dengan tujuan. Memilih dan menetapkan metode berarti telah menetapkan pula tujuan yang akan dicapai. Dalam penyusunan strategi, kajian tentang penggunaan metode ini mempunyai kedudukan utama. Salah memilih metode yang diterapkan akan mengurangi motivasi siswa dalam proses belajar mengajar.

Model pembelajaran drill and practice yaitu proses latihan berlangsung secara berulang-ulang terhadap suatu hal hingga tujuan tercapai, sedangkan praktik lebih menekankan pada kenyataan di lapangan dan memberikan pengalaman.Jadi proses belajar sebenarnya bersifat kompleks. Namun keanekaragaman pengertian dan metode yang digunakan tersebut pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu tetap pada keberhasilan proses pencapaian ketuntasan belajar.

Bahan pelajaran dalam metode drill and practice secara team work tentang teori kinetik gas awalnya diperkenalkan melalui presentasi kelas. Presentasi ini dilakukan dengan pengajaran langsung atau ceramah-diskusi yang dilakukan guru. Setelah itu pembelajaran dilakukan melalui kegiatan tim. Dalam belajar team work ini guru bertindak sebagai pembimbing, nara sumber dan membantu jika tim mengalami kesulitan. Selain itu guru juga berkeliling dari meja tim satu ke meja tim yang lain untuk menjaga ketertiban serta memberi dorongan dan bantuan agar setiap anggota tim berpartisipasi aktif dan agar diskusi kelompok berjalan lancar. Pembentukan kelompok team work dilakukan berdasarkan nilai rapor semester gasal dengan membagi secara heterogen semua siswa yang pandai dan yang lemah. Pembentukan team work dilaksanakan setelah pretes. Setelah itu guru memberi pengarahan bagaimana cara kerja dalam team work. Pada Kegiatan team work siswa bekerja sama dan melakuan diskusi dengan teman satu tim untuk menyelesaikan soal-soal pada LKS drill and practice. Dalam kegiatan ini siswa ikut bertanggung jawab dengan prestasi teman satu timnya. Jadi siswa yang pintar harus membantu siswa yang kurang. Siswa yang sudah bisa membimbing dengan cara melaksanakan drill kepada teman yang belum bisa.

kegiatan drill dilakukan oleh teman satu tim yang sudah bisa. Demikian juga siswa yang belum bisa harus berusaha lebih gigih agar mendapat nilai bagus. Dengan belajar tim ini siswa terlihat lebih bersemangat karena adanya kerja sama tim dan berjuang untuk menjadi tim terbaik. Selain itu kerja sama tim juga mampu menumbuhkan jiwa sosial siswa serta semangat bekerja sama dan bergotong royong. Karena meningkatnya semangat belajar siswa inilah sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Ringkasan

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Menurut Rusman, model drill and practice adalah suatu model dalam pembelajaran dengan cara melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan, melalui model drill and practice akan ditemukan kebiasaan tertentu dalam bentuk latihan. Dengan latihan terus menerus, maka akan tertanam dan kemudian menjadi kebiasaan. Selain itu untuk menanamkan kebiasaan, model ini juga dapat menambah kecepatan, ketetapan, kesempurnaan dalam melakukan sesuatu serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan latihan yang telah disajikan, juga dapat menambah kecepatan.

Model ini ini berasal dari model pembelajaran Herbart, yaitu model asosiasi dan ulangan tanggapan. Melalui model ini maka akan memperkuat tanggapan pelajaran pada siswa. Pelaksanaannya secara mekanis untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran dan kecakapan.

Prinsip Model Drill and Practice

Dalam tahapan penyajian model drill and practice perlu memperhatikan prinsip-prinsip senagai berikut:

  1. Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentu dari penampilan siswa.

  2. Siswa mengerjakan soal-soal latihan. Dalam model ini materi tidak diberikan secara khusus.

  3. Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi, kemudian memberi umpan balik

  4. Jika jawaban yang diberikan siswa benar benar program menyajikan materi materi selanjutnya dan jika jawaban siswa salah program menyediakan fasilitas untuk mengulangi latihan (remedial) yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir keseluruhan soal.

Langkah–langkah Pelaksanaan pembelajaran Model Drill and Practice

Menurut Rusman, langkah – langkah dalam pembelajaran model drill and practice sebagai berikut :

  1. Pengenalan ( Introduction )

  2. Penyajian masalah – masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentudari penampilan siswa

  3. Siswa mengerjakan soal latihan

  4. Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi, dan memberikan umpan balik ( Feedback ).

  5. Jika jawaban yang diberikan siswa benar program menyajikan soal selanjutnya dan jika jawaban siswa salah program menyediakan fasilitas untuk mengulangi latihan (remedial) yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir soal keseluruhan.

  6. Penutup ( closing )

Kelebihan dan Kekurangan Model Drill and Practice

1) Kelebihan Model Pembelajaran Drill and Practice

  • Dalam waktu yang relatif singkat, siswa dapat dengan cepat memperoleh penguasaandan keterampilan yang diharapkan.

  • Dapat menanamkan kepada siswa kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin

  • Siswa dapat memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajarinya.

  • Guru lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan antara siswa yang disiplin dan yang kurang memperhatikan saat berlangsungnya pengajaran.

  • Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguhsungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingat siswa, karena seluruh fikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.

2) Kelemahan Pembelajaran Drill and Practice

  • Dapat menghambat inisiatif siswa, dimana inisiatif dan minat siswa yang berbada dengan petunjuk guru dianggap suatu penyimpangan dan pelanggaran dalam pengajaran yang diberikan

  • Kurang memperhatikan penyesuaiannya dengan lingkungan

  • Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang kaku dan dalam memberikan simulasi siswa dibiasakan bertindak otomatis.

  • Dapat menimbulkan verbalisme

  • Latihan yang dilakukan dibawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan.

Kelemahan-kelemahan dapat diatasi dengan memperhatikan hal-hal berikut:

  • Guru mengarahkan siswa untuk memberi respon yang maksimal dan reaksi yang tepat.

  • Jika terdapat kesulitan pada siswa saat merespons dan mereaksi hndaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.

  • Berikan segera penjelasan-penjelasan baik bagi reaksi respon yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar siswa dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya.

  • Istilah-istilah bak berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti siswa.

  • Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri siswa, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru.