Apa yang dimaksud dengan Teknik Diagram (Diagramming techniques) dalam Identifikasi Risiko?

risiko

Melakukan identifikasi risiko merupakan elemen penting dalam penilaian, mitigasi, dan evaluasi sebuah manajemen proyek. Terdapat banyak tools and techniques yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi risiko dengan tepat. Diagram risiko adalah salah satu alat dan teknik yang cepat dan andal untuk mengidentifikasi risiko secara keseluruhan dalam sebuah organisasi. Adapun teknik diagram risiko meliputi Cause and effect diagrams, System or process flow charts, Influence diagrams.

Apa yang dimaksud dengan Teknik Diagram (Diagramming techniques) sebagai salah satu tools and techniques dalam Identifikasi Risiko?

Berbicara tentang proyek tidak akan lepas dari yang namanya risiko. Risiko yang tidak teridentifkasi sejak awal proyek akan menimbulkan banyak risiko yang memengaruhi life cycle dari proyek kita. Maka, sangat dibutuhkan manajemen risiko dalam sebuah proyek, hal ini akan memungkinkan project manager untuk mengidentifikasi, menganalisis, merespons, dan mengendalikan risiko proyek. Agar menghasilkan keluaran yang tepat dari dilakukannya manajemen risiko ini yaitu risk register atau daftar profil risiko diperlukan identifikasi risiko dengan menggunakan tools and techniques yang tepat dimana proses ini menjelaskan terkait bagaimana cara identifkasi risiko dilakukan dengan penggunaan teknik yang tepat, banyak tools & techniques yang digunakan dalam manajemen risiko selain assumption analysis, SWOT analysis, Expert judgment dan Documentation review juga Diagramming Techniques digunakan. Diagram risiko ini teknik yang tepat dan dianggap andal untuk menyempurnakan proses identifikasi risiko, baik potensial maupun secara aktual dengan menyajikan informasi logis untuk para stakeholder dari proyek. Berikut deskripsi metode yang dapat digunakan dalam teknik diagram risiko manajemen proyek meliputi:

  • Cause and effect diagrams atau dikenal sebagai Ishikawa atau fishbone diagram yang berguna untuk mengidentifikasi penyebab risiko. Secara visual, tampilan diagram ini terlihat seperti bentuk tulang ikan yang merepresentasikan diagram sebab-akibat. Diagram ini diciptakan oleh Kaoru Ishikawa pada tahun 1968 di Jepang. Seringkali digunakan dalam minimalisir kerusakan/cacat terhadap kualitas untuk manajemen mutu juga membantu dalam identifikasi risiko. Pada dasarnya, bentuk diagram ini memecah lapisan secara berturut-turut, terdapat akar sebagai penyebab yang menyumbang kontribusi pada dampak risiko yang akan dihasilkan. Diagram ini dikembangkan secara khusus untuk industri manufaktur yang mampu melihat berbagi hal untuk menentukan penyabab risiko mulai dari mesin, metode, material, man power, measurement & environment. Hal ini sebagai kategori untuk membantu selama melakukan brainstorming. Berikut contoh yang menunjukkan bagaimana tim industri manufaktur menggunakan Ishikawa diagram untuk melakukan brainstorming dalam menentukan sumber utama yang berpotensial terjadinya risiko. Ini merupakan kekuatan dari Ishikawa diagram untuk mencari akar penyebab dari semua sumber risiko yang berpotensial.

  • System atau process flow charts menunjukkan bagaimana berbagai elemen pada sistem yang ada saling berkaitan dan terdapat mekanisme sebab-akibat dari sebuah risiko. Terdapat kegiatan brainstorming untuk menghasilkan keputusan tepat pada semua kegiatan yang akan terjadi selama proses ini berlangsung. Selanjutnya kemampuan analisis dengan memeriksa akurasi waktu yang dibutuhkan. Tentunya teknik ini sangat membantu dalam mengidentifikasi dan pemberian solusi pada sebuah proses yang sedang bermasalah. Berikut ini contoh dari process flow charts yang digunakan untuk membuat diagram pemesanan. Akan terdapat proses pengambilan keputusan dalam diagram ini, terpenting dari diagram ini adalah untuk menggambarkan apa yang terjadi apabila risiko teridentifikasi dengan baik sehingga dapat memetakan solusi dengan benar.

    System atau process flow charts

  • Influence diagrams merepresentasikan bentuk grafik dari kondisi yang mempengaruhi kausal, urutan waktu kejadian, dan hubungan diantara variabel serta memberikan hasil yang diinginkan. Semua sumber potensial yang berisiko dapat dengan mudah diidentifikasi melalui Influence diagrams, dikarenakan kemudahan ini memungkinkan memiliki konseptualisasi yang tinggi. Berikut contoh yang menggambarkan sederhananya diagram ini yang ditunjukkan Influence diagram.

    Influence diagrams

Sumber:

  1. Project Management Institute, 2013. A Guide to the PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE. Project Management Institute, Inc.

  2. PMI. Diagramming Techniques. [online] Project Management Knowledge. Tersedia di: < Diagramming Techniques - Project Management Knowledge > [Diakses 20 Maret 2018]

  3. Patel, Amit. Diagramming Techniques to Identify Risks. [online] PM project-management. Tersedia di: < Diagramming Techniques to Identify Risks > [Diakses 20 Maret 2018]

Teknik diagram merupakan teknik sebab akibat yang berguna untuk mengidentifikasi penyebeb risiko. Terdapat dua bagian dalam teknik diagram ini yaitu:

  1. Sistem/proses diagram yang merepresentasikan alur yang menunjukkan bagaimana berbagai elemen sistem saling berhubungan dan mekanisme sebab-akibatnya
  2. Diagram pengaruh yang merepresentasikan grafis dari masalah, menunjukkan pengaruh kausal, waktu pemesanan peristiwa dan hubungan lainnya di antara variabel dan hasil

Kelebihan dan kekurangan teknik diagram yaitu:
Kelebihannya–>dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab masalah tersebut.
Kekuranga–> opinion based on tool dan di design membatasi kemampuan tim / pengguna secara visual dalam menjabarkan masalah yang mengunakan metode “level why” yang dalam, kecuali bila kertas yang digunakan benar – benar besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Serta biasanya voting digunakan untuk memilih penyebab yang paling mungkin yang terdaftar pada diagram tersebut.