Apa yang dimaksud dengan tanaman holtikultura?

Dari sekian banyak jenis tanaman, holtikultura merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan.
Apa yang dimaksud dengan tanaman holtikultura?

Hortikultura berasal dari bahasa latin, yaitu hortus (kebun) dan colere (menumbuhkan). Secara harfiah, hortikultura berarti ilmu yang mempelajari pembudidayaan kebun. Hortikultura merupakan cabang pertanian yang berurusan dengan budidaya intensif tanaman yang di ajukan untuk bahan pangan manusia obat-obatan dan pemenuhan kepuasan (Zulkarnain, 2009). Hortikultura adalah gabungan ilmu, seni, dan teknologi dalam mengelola tanaman sayuran, buah, ornamen, bumbu-bumbu dan tanaman obat obatan. Hortikultura merupakan budidaya tanaman sayuran, buah-buahan, dan berbagai tanaman hias,hortikultura saat ini menjadi komoditas yang menguntungkan karena pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat maka pendapatan masyarakat yang juga meningkat. Hortikultura juga dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang membahas perihal pertanian yang meliputi tanaman buah, sayur, dan tanaman hias tentunya. Sebagai istilah yang pada umumnya, mencakup keseluruhan dari pembahasan mengenai pengelolaan taman, akan tetapi penggunaan biasa menjurus pada produksi komersial intensif. perihal skala berbeda jauh antara berkebun rumah tangga dan pertanian di lapangan. Meskipun begitu semua macam budidaya memiliki kaitan pada bidang keilmuannya.
Peningkatan konsumsi hortikultura disebabkan karena struktur konsumsi bahan pangan cenderung bergeser pada bahan non pangan. Konsumsi masyarakat sekarang ini memiliki kecenderungan menghindari bahan pangan dengan kolestrol tinggi sepertiproduk pangan asal ternak.Hortikultura juga berperan sebagai sumber gizi masyarakat, penyedia lapangan pekerjaan, dan penunjang kegiatan agrowisata dan agroindustri. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan hortikultura terkait dengan aspek yang lebih luas yang meliputi tekno-ekonomi dengan sosio-budaya petani. Ditinjau dari proses waktu produksi, musim tanam yang pendek memungkinkan perputaran modal semakin cepat dan dapat meminimalkan ketidakpastian karena faktor alam (Mubyarto,1995).
Hortikultura memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh jika di gunakan atau dimanfaatkan untuk konsumsi seperti sayuran atau buah-buahan dan baik juga untuk mendongkrak perekonomian.

  1. Manfaat untuk petani
    Tanaman Hortikultura memiliki nilai jual yang bagus dan terbilang setara dengan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian dan juga dapat menambah devisa negara indonesia karena setiap negara memiliki persaingan untuk meraih produk unggulan dalam bidang pertanian.
  2. Manfaat untuk masyarakat
    Hortikultura memberikan manfaat bagi masyrakat dalam penyediaan makanan sehat dan bermanfaat bagi penghilang stres atau kepenatan ketika berada di areal perkotaan karena dengan adanya tanaman Hortikultura dapat melihat sesuatu yang alami dan menyejukan.
    Tanaman Hortikuktura sangat banyak jenis nya terutama di negara indonesia diantaranya ada sayuran, daun, buah dan tanaman hias dan akan kami jelaskan dibawah ini :
  3. Tanaman Sayur (Olerikultura)
    Tanaman yang pertama akan kita bahasa adalah tentang olerikultura atau tanaman sayur. tanaman ini sangat mudah kita jumpai dikehidupan kita sehari-hari karena kita gunakan untuk konsumsi. tanaman sayuran bagi menjadi dua macam yaitu sayuran tanam musiman dan sayuran tanam tahunan.
    2.Tanaman Buah (Furtikultur)
    Tanaman yang selanjutnya adalah tanaman yang menghasilkan buah dan dalam menanamnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
  4. Tanaman Hias (Florikultura)
    Tanaman yang satu ini tidak untuk di konsumsi akan tetapi hanya untuk dinikmati keunikan dan keindahannya saja ada juga beberapa orang yang menggunakan untuk di perjual belikan.
  5. Tanaman Obat (Biofarmaka)
    Tanaman yang memiliki manfaat dan fungsi untuk menyembuhkan penyakit maupun dalan mencegah terjangkitnya penyakit yang biasa kita sebut dengan nama lain yakni tanaman herbal.

Fungsi Tanaman Hortikultura, yaitu :
• Tanaman Holtikultura memiliki manfaat yang baik terutama bagi perekonomian karena dapat meningkatakan perekonomian di indonesia sampai luar negri,
• Menambah apresiasi bagi komoditas obat obatan dan sandang pangan.
Ciri-Ciri Tanaman Hortikultura, yaitu :

  1. Cepat sekali rusak atau layu karena memiliki kandungan air yang cukup banyak,
  2. Mutu atau kualitas dari produk tersebut di lihat dari kondisinya apabila segar berarti masih dalam keadaan baik,
  3. Harganya pun dilihat dari kualitas keadaan produknya,
  4. Lebih banyak kandungan vitamin didalam nya dibandingan dengan kandungan karbohidratnya.
    Sub sektor hortikultura merupakan komponen penting dalam pembangunan pertanian yang terus bertumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Pasar produk komoditas tersebut bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri saja, melainkan juga sebagai komoditas ekspor yang dapat menghasilkan devisa untuk negara. Di lain pihak, konsumen semakin menyadari arti penting produk hortikultura yang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan semata, tetapi juga mempunyai manfaat untuk kesehatan, estetika dan menjaga lingkungan hidup. Namun di balik itu, tantangan dengan masalah isu global seperti pasar bebas (termasuk di dalamnya dengan diberlakukannya ketentuan dalam kesepakatan MEA) dan perubahan iklim merupakan suatu tantangan yang perlu segera dihadapi supaya produk hortikultura Indonesia tetap bertumbuh dan berkembang.
    Selain itu permasalahan lain yaitu dalam pembangunan hortikultura pembinaan teknis dalam kaitannya dengan teknologi budidaya dan penanganan pasca panen produk holtikultura belum optimal, kapasitas SDM belum memadai untuk menangani produk holtikultura yang mudah rusak, fasilitas penyiapan persyaratan teknis belum optimal, kawasan hortikultura terpadu belum terbentuk. Ketersedian lahan untuk pertanian hortikultura sampai saat ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan lahan pertanian lainnya. Jika dilihat dari potensi kedepannyabahwa produk-produk hortikultura sangatlah menjanjikan untuk dikembangkan maka perlu dilakukan pengembangan hortikultura. Pengembangan hortikultura dapat dilakukan dengan pemanfaatan ketersediaan lahan yang diwujudkan melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi. Selain pemanfaatan ketersediaan lahan, perlu juga dilakukan pemerataan pertumbuhan wilayah melalui agribisnis hortikultura yang tetap mempertimbangkan pemanfaatan lokasi antara di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
    Kapasitas dan kualitas SDM hortikultura pada umumnya lebih baik dibanding dengan SDM sub sektor pertanian lain. Namun demikian, populasi SDM hortikultura relatif kecil dibandingkan dengan sub sektor pertanian lainnya. Keterbatasan ini terlihat dari kurangnya kemampuan atau kecakapan SDM Hortikultura baik aspek manajerial maupun aspek teknis dalam usaha hortikultura, serta relatif rendahnya efisiensi usaha. Sehingga ke depan dibutuhkan kegiatan peningkatan kapabilitas SDM melalui pelatihan, magang, dan studi banding.
    Salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya produksi, produktivitas dan kualitas hortikultura adalah belum optimalnya pembinaan teknis. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya : penelitian dan pengembangan yang masih kurang fokus dalam mengatasi berbagai permasalahan usaha tani hortikultura, keterbatasan penyediaan dan penerapan inovasi teknologi baik prapanen dan pascapanen, kuantitas dan kualitas petugas kurang, lokasi terpencar, penerapan GAP (Good Agricultural Practices) dan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang masih belum konsisten, serta karakter masyarakat petani yang belum terbuka terhadap transfer inovasi teknologi oleh petugas pembina. Optimalisasi pembinaan teknis di masa yang akan datang harus dilakukan secara komprehensif. Dimana peningkatan kualitas dan kuantitas pembina harus didukung juga oleh inovasi teknologi melalui penelitian dan pengembangan serta pengembangan kualitas pelaku usaha hortikultura.
    Solusi untuk permasalahan itu di antaranya adalah masyarakat kita harus mampu menghasilkan varietas yang mempunyai daya saing dan teknologi yang mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan produksi yang prima sehingga mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional. Tentu saja hal itu tidak mudah kalau inovasi teknologi yang kita hasilkan tidak dikelola dengan baik dan diinformasikan kepada pengguna. Selain itu, pencapaian hortikultura yang berkelanjutan harus ditopang oleh pengembangan inovasi teknologi yang tepat sasaran serta aplikatif dan mudah diperoleh oleh khalayak umum. Dengan dilakukan praktikum teknologi budidaya tanaman hortikultura ini dapat membantu para mahasiswa untuk mengetahui cara budidaya tanaman hotikultura dengan baik dan benar sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi yang meliputi kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

Referensi :
Anonim, 2020. Hortikultura diakses di √Hortikultura Adalah : Pengertian, Manfaat, Budidaya, Jenis Pada Tanggal 10 Juli 2020, Pukul 16:12.

Hortikultura atau budidaya tanaman kebun dapat digolongkan menjadi tanaman sayur, tanaman buah, tanaman hias, dan ada pula yang menggolongkan tanaman obat ke dalam hortkultura.

  • Tanaman Sayur
  1. Jenis yang dimanfaatkan bagian atas: kacang-kacangan (kapri, buncis, kacang panjang), famili Solanaceae (tomat, terung, cabe), tanaman yang menjalar (timun, waluh, melon), tanaman daun (kol, bayam), bunga kol, asparagus, jamur merang
  2. Jenis tanaman yang dapat dikonsumsi dari bagian bawah tanaman: umbi akar (ubi jalar, wortel), kentang
  • Tanaman Buah
  1. Tanaman buah yang hidup dilebih dari dua musim: strawberry, apel, pear, cherry
  2. Tanaman buah dari daerah subtropik dan tropik: herba tahunan (pisang, nanas), berbentuk pohon (jeruk, mangga)
  • Tanaman Hias
  1. Tanaman hias daun: Philodendron
  2. Tanaman hias rumput: rumput gajah, rumput peking
  3. Tanaman hias bunga: mawar

Fungsi hortikultura dibagi menjadi dua, yaitu.

  1. Aspek kepentingan komoditas
  • Komoditas penyedia nutrisi atau gizi
    Tanaman sayuran dan buah-buahan dapat merupakan komoditas penyedia zat penghidup. Biasanya yang dikehendaki pembeli atau konsumen adalah dalam keadaan segar. Komoditasnya sendiri dapat berupa daun, batang, akar, umbi, bunga, bunga muda atau matang. Jadi, kesegaran komoditas merupakan salah satu faktor mutu yang pertama-tama dinilai konsumen dan menentukan harga jualnya. Selain itu, konsumen yang sadar pentingnya gizi akan memilih jenis yang diketahuinya dan bernilai gizi tinggi.
    Komoditas buah-buahan dikehendaki konsumen karena kandungan airnya yang cukup, rasa, manis, segar, dan aroma yang merupakan ciri jenis/varietas masing-masing. Mutu komoditas buah, sebagaimana juga mutu komoditas sayuran ditentukan oleh jenisnya, lingkungan tumbuh tanaman, cara budidaya yang diterapkan, waktu dan cara pemungutan yang berhubungan dengan tingkat kematangan, penanganan pasca panen, pengepakan, penyimpanan, pengangkutan, dan pemasaran. Dalam bisnis hortikultura, buah-buahan yang dihasilkan oleh tanaman semusim, seperti tomat, timun, terong, dan lain-lain, biasanya digolongkan dalam komoditas sayuran buah.
  • Komoditas peyedap makanan
    Sayuran rempah-rempah tergolong pada komoditas ini. Misalnya lombok, bawang merah, bawang putih, lengkuas, kunir/kunyit, kencur, jahe, dan lain-lain
  1. Aspek kepentingan seni, bisnis, dan sains hortikultura
  • Segi seni hortikultura
    Seni hortikultura menuntut penguasaan pengetahuan, keterampilan memproduksi, dan memasarkan komoditas yang dihasilkan. Cara penyortiran, pemilahan, pengepakan, dan pemasaran yang tepat dari komoditas yang telah dihasilkan dengan unik itu akan memperbesar pendapatan.
  • Segi bisnis hortikultura
    Pengusaha hortikultura komersial bertujuan memperoleh nafkah atau penghidupan dari kegiatan melayani kebutuhan dan kesukaan orang lain.Ciri utama dari bentuk usaha ini ialah pengusaha hortikultura komersial hanya akan menetapkan suatu cara atau teknik budidaya tanaman atau pemasaran komoditasnya. Dengan demikian pengusaha akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak, yang biasa disebut agribisnis.
  • Segi sains hortikultura
Referensi

Winarni, I. 2008. Ruang Lingkup dan Perkembangan Hortikultura. Universitas Terbuka. Jakarta

Hortikultura berasal dari bahasa latin “ hortus ”, yang berarti tanaman kebun dan “ cultura ” yang berarti budidaya. Sehingga hortikultura secara luas diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Hortikultura ialah cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari budidaya buah-buahan, sayuran dan tanaman hias (Janick, 1972). Menurut Chadha and Choudary (2007), secara tradisional hortikultura melibatkan empat bidang studi yaitu, pomologi, olerikultura, florikultura, dan teknologi pasca panen (manajemen produksi setelah panen). Namun, ruang lingkup bidang di atas telah diperluas untuk mencakup hal lain seperti pemeliharaan lebah, anaman obat dan aromatik, rempah-rempah, seperti yang dijelaskan berikut ini yaitu:

  • Olerikultura, yaitu cabang ilmu hortikultura yang berkaitan tentang budidaya tanaman sayur-sayuran.
  • Pomologi , yaitu cabang ilmu hortikultura yang berkaitan tentang budidaya tanaman buah-buahan
  • Florikultura , yaitu cabang ilmu hortikultura yang berkaitan tentang budidaya tanaman hias
  • Hortikultura Lanskap , yaitu cabang ilmu hortikultura yang berkaitan dengan pemanfaatan tanaman hortikultura dalam penataan lingkungan
  • Apikultura , yaitu cabang ilmu hortikultura yang berkaitan tentang budidaya lebah madu (dengan memanfaatkan tanaman hortikultura)
  • Biofarmaka, yaitu cabang ilmu hortikultura yang berkaitan tentang budidaya tanaman obat dan rempah.
    hortikultura

Secara umum tanaman hortikultura memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat kita ketahui. Berikut beberapa ciri-ciri tersebut :

  1. Tidak tahan lama atau waktu pembusukan lebih cepat
  2. Memerlukan lahan yang cukup luas untuk media penanaman
  3. Memerlukan wilayah yang lebih spesifik agar menghasilkan hasil tanaman tertentu
  4. Memiliki masa panen yang beragam, ada masa musiman dan tahunan
  5. Naik turunnya harga sesuai dengan ada atau tidaknya sebuah hasil panen

Bidang kerja dalam aktivitas budidaya hortikultura adalah pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Tanaman hortikultura memiliki peran yaitu:

  1. Bagi kehidupan manusia tanaman hortikultura sebagai sumber gizi yang melengkapi gizi dari makanan pokok yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan manusia.
  2. Tanaman hortikultura juga merupakan sumber berbagai vitamin dan mineral yang banyak dibutuhkan oleh tubuh manusia.
  3. Komoditas hortikultura perlu dipertimbangkan dan diutamakan karena memiliki nilai ekonomis tinggi, memiliki peluang pasar besar dan potensi produksi tinggi serta mempunyai peluang pengembangan teknologi.
  4. Tanaman hortikultura memiliki fungsi ekonomi, karena hasil dari tanaman hortikultura merupakan sumber pangan kedua, maka penjualan hasil tanaman hortikultura memasuki pasar besar sehingga akan menambah pendapatan yang makin semakin besar.
  5. Tanaman hortikultura memiliki fungsi kesehatan, karena salah satu jenis tanaman hortikultura merupakan jenis tanaman obat-obatan.
  6. Tanaman hortikultura memiliki fungsi sosial budaya, hortikultura sebagai salah satu tanaman keindahan dan kenyamanan lingkungan bagi tanaman hortikultura jenis bunga yang memiliki nilai keindahan.
Referensi

Chadha and Choudary. (2007). Working Group on Horticulture, Plantation Crops and Organic Farming for the XI Five Year Plan. Government of India Planning Comission.

Janick, J. (1972). Horticultural Science. W.H. Freeman and Co. San Francisco. 586 pp.