Apa yang dimaksud dengan Ta'at kepada Allah swt dan Rasul-Nya?

Berikut beberapa ayat-ayat Al-Quran yang membahas terkait perintah Allah untuk taat kepada Allah SWT, Rasul-Nya dan ulil amri,

QS. An-Nisa’ [4] : 59

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

QS. An-Nur [24] : 54

Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.

QS. Muhammad [47] : 33

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.

QS. 'Ali `Imran [3] : 32

Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.

Berikut adalah imbalan bagi manusia yang taat kepada Allah SWT, sesuai dengan firman-Nya :

QS. Al-'Ahzab [33] : 71

niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

QS. An-Nisa’ [4] : 13

(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.

QS. Al-Fath [48] : 17

Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih.

QS. An-Nisa’ [4] : 69

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.


Apakah yang dimaksud dengan taat kepada Allah SWT itu sendiri dan apa maknanya ?

Taat Kepada Rasul Termasuk Taat Kepada Allah


Kata taat (طاعت) dalam bahasa arab berarti patuh. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “taat” berarti senantiasa tunduk, patuh, setia, dan kuat beribadah.
Kata ta’at terdapat juga di dalam al-Qur’an. Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, “) طاعت ( tha’ah yang dikemukakan tanpa kata kerja serta dalam bentuk nakirah/indifinite dan dengan tanwin, yakni bunyi dengung nun ketika membacanya, mengandung makna kemantapan serta ketaatan penuh.

Manfaat Taat

Buah dari beriman kepada Allah adalah ketaatan terhadap-Nya. Orang-orang yang benar-benar beriman kepada Allah akan taat kepada semua perintah-Nya serta menjauhi semua larangan-Nya. Kebalikan dari taat kepada Allah adalah ingkar (kufur) terhadap-Nya. Orang- orang yang melakukan perbuatan kufur disebut kafir. Orang kafir menolak keberadaan Allah serta menolak semua perintah-Nya.

Ketaatan yang dilakukan dengan sebenar-benarnya akan memberikan manfaat kepada orang yang melakukannya. Berikut manfaat taat kepada Allah SWT yaitu:

  • Dapat mengenali diri sendiri.
  • Semakin besar rasa rendah hati sebagai manusia.
  • Mempunyai kasih sayang kepada sesama.
  • Memberikan rasa optimis.
  • Peduli terhadap lingkungan.
  • Memberikan kedamaian.
  • Menyayangi makhluk ciptaan Allah.
  • Dapat menikmati rasa syukur.
  • Mempunyai rasa hormat kepada orang lain.
  • Masyarakat tanpa fitnah dan bergunjing.
  • Memberikan ketenangan batin.

Di dalam masyarakat muslim, menerapkan hukum dengan apa yang disyari’atkan oleh Allah melalui wahyu kepada rasulNya merupakan kewajiban yang pasti, maka dengan demikian ketaatan kepada rasulullah termasuk ketaatan kepada Allah :

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. (QS. an-Nisaa’: 80)

Dan perintah Rasul bersifat wajib bagi orang-orang yang beriman, karena hal itu perintah Allah:

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya Telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia Telah sesat, sesat yang nyata. (QS. al Ahzab: 36)

Bahkan Allah menjadikan menerima keputusan Rasulullah adalah syarat keimanan bagi orang-orang yang mengadukan persoalan mereka kepada beliau , dan sikap tidak merasa keberatan dan tidak ragu-ragu dalam menerima keputusan beliau:

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa di dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya (QS. an Nisaa’: 65)