Apa yang dimaksud dengan stek tanaman?


Terdapat beberapa macam jenis stek pada tanaman,

1 Like

Pembiakan vegetatif dengan stek diartikan sebagai upaya perbanyakan tanaman dengan memisahkan organ vegetatif tanaman (akar, batang, daun) dari pohon induknya. Potongan bahan perbanyakan yang disebut sebagai stek tersebut kemudian ditanam pada medium tumbuh agar terbentuk akar dan kemudian tunas.

Macam-amacam stek pada tanaman :

  1. Stek Akar
    Disebut sebagai stek akar karena bahan stek berasal dari organ akar. Potongan akar dipisahkan dari tanaman induknya dan kemudian ditumbuhkan pada medium tanam. Setelah beberapa waktu, stek akar tersebut akan membentuk sistim perakaran adventif dan kemudian membentuk tunas. Stek akar membentuk batang dari tunas-tunas adventif. Kemudahan stek akar membentuk tunas sangat tergantung pada posisi peletakan bahan stek. Bila bahan stek ditanam vertical, maka bagian yang dekat dengan pangkal akar/batang harus di bagian atas. Bila posisi bagian yang terdekat dengan pangkal akar/batang meragukan, maka sebaiknya bahan stek akar diletakan secara horizontal.
    image image

  2. Stek Batang
    Stek batang adalah macam stek yang bahannya berupa potongan batang ataupun jaringan batang yang telah mengalami modifikasi (perubahan) dalam bentuk dan fungsi. Potongan batang ini akan membentuk akar-akar adventif pada dasar potongan batang (stek) dan sekaligus tunas-tunas dari mata-mata tunas yg biasanya masih dorman.

  3. Stek Daun
    Stek daun diartikan sebagai bahan perbanyakan tanaman berupa daun dengan atau tanpa kelengkapan organ penyusunnya seperti tangkai daun. Karena itu stek daun dapat digolongkan menjadi beberapa tipe stek daun. Bahan stek terdiri atas helaian daun beserta tangkainya. Contoh tanaman yang dibiakkan dengan stek daun bertangkai adalah iler-iler (Coleus) dan African Violet (Saintpaulia). (Santoso Bambang, 2018)

Stek merupakan perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara menanam di bagian tertentu dari tumbuhan tanpa menunggu munculnya akar baru pada bagian tanaman tersebut. Ada berbagai jenis tanaman yang bisa dilakukan secara stek atau penyetekan. Salah satu keuntungan dari metode stek adalah tanaman yang tumbuh memiliki sifat yang sama dengan sifat induknya. Perkembangbiakan tanaman dengan metode ini termasuk perkembangbiakan dengan cara vegetatif yang berarti tanpa melakukan perkawinan. Cara seperti ini lebih mudah jika dibandingkan dengan cara perkembangbiakan vegetatif yang lain. Macam-macam stek, yaitu metode perkembangbiakan stek memiliki beberapa macam diantaranya stek batang, stek daun dan juga stek akar :

  1. Stek batang
    Stek batang merupakan cara paling umum digunakan sampai dengan saat ini. Ciri-ciri tanaman yang dapat dilakukan stek batang ialah potongan batang tumbuhannya memiliki ruas-ruas atau memiliki mata yang kemudian dapat tumbuh tunas baru. Batang yang akan dilakukan stek harus yang sudah tua jadi tunas baru dapat tumbuh di bagian ruas-ruasnya. Batang tanaman yang sudah dipotong hendaknya ditanam pada tanah yang gembur agar lebih mudah tumbuh kemudian tanahnya juga harus cukup lembab. Contoh tanaman yang dapat dilakukan stek batang ialah sirih, jambu air, dan ketela pohon. Stek batang dapat dibagi menjadi 4 macam yakni berkayu keras (hardwood), setengah keras (semi hardwood), kayu lunak (softwood) serta golongan herba (herbaceous).
    • Stek batang berkayu keras
    Stek batang kayu keras sebenarnya jenis stek yang mudah dilakukan dan tidak banyak membutuhkan perlakuan khusus. Bahan untuk melakukan stek sebaiknya diambil dari cabang yang sedang dalam kondisi dorman. Jenis tanaman yang dapat diperbanyak menggunakan metode ini antara lain tanaman anggur. Bagian dari tanaman yang dapat digunakan untuk stek batang ialah berasal dari cabang yang sehat dan bagian tersebut terletak di daerah yang terkena sinar matahari cukup. Maka dari itu bahan yang dipilih ialah bahan yang banyak mengandung bahan makanan (karbohidrat) untuk persediaan makanan pada stek. Di bagian pucuk tanaman biasanya hanya memiliki karbohidrat yang rendah sehingga perlu untuk dibuang. Bahan stek yang bagus untuk metode ini ialah terletak pada bagian tengah dan dasar cabang atau ranting. Pada stek tersebut minimal terbentuk 2 ruas.
    • Stek Batang Berkayu Setengah Keras
    Secara umum stek kayu setengah keras ini digunakan untuk tanaman yang mempunyai daun yang lebar. Contoh penggunaan stek ini ialah pada jenis tanaman hias serta tanaman buah-buahan. Pada bagian ujung cabang sisa potongan stek tersebut dapat juga digunakan sebagai bahan stek namun harus diletakkan di bawah kondisi pengabutan. Akan lebih baik jika dilakukan pengambilan stek pada waktu pagi hari, kemudian dikepak dengan rapat dan dengan kelembaban yang cukup.
    • Stek batang berkayu lunak
    Untuk stek batang berkayu lunak biasanya digunakan untuk menyetek tanaman yang memiliki banyak kandungan air atau sukulen. Tanaman jenis ini biasanya memiliki pertumbuhan akar yang lebih cepat dengan persentase stek berakar lebih tinggi jika dibandingkan dengan stek dari tanaman yang berkayu keras. Untuk posisi daun umumnya akan dibiarkan saja menempel pada stek. Sedangkan untuk ukuran panjang dari stek ini cukup bervariasi yakni antara 10 sampai 15 cm atau tergantung pada jenis tanaman yang akan distek.
    • Stek tanaman Herba
    Untuk stek tanaman herba atau semak umumnya digunakan untuk menyetek tanaman yang mempunyai banyak kandungan air atau sukulen serta lunak. Contoh tanaman yang dilakukan stek jenis ini ialah tanaman bunga krisan dan kaktus pagar.

  2. Stek daun
    Stek daun ialah cara perkembangbiakan dengan cara menanam daun tanaman yang sudah cukup tua yang akan tumbuh tunas baru. Umumnya stek daun ini banyak diterapkan pada tanaman hias seperti sri rejeki, begonia, dan cocor bebek. Bagian daun yang bisa dipakai untuk bahan stek ialah berupa helaian daun atau helaian daun berserta tangkai daunnya. Akar dan batang kemudian akan tumbuh pada bagian daun yang terpotong. Sedangkan bagian daun tersebut tidak berkembang menjadi tanaman yang baru. Cara melakukan stek daun ini ialah daun dipotong memanjang menjadi 2-4 bagian kemudian disemai dan di tanam 1/3 di dalam media tanam. Contoh lain tanaman hias yang dilakukan perbanayakan dengan memakai stek daun adalah Sain folia atau bunga biru.

  3. Stek Akar
    Beberapa hal perlu diperhatikan ketika menggunakan stek akar dalam perbanyakan tanaman salah satunya ialah jangan sampai penanamannya terbalik. Umumnya stek akar disemai sejajar dengan permukaan tanah atau sedikit masuk ke dalam tanah atau media tanam. Sebagai contoh tanaman yang menggunakan stek akar ialah tanaman apel, sukun, albesia dan beberapa jenis tanaman hias.
    Kelebihan dari budidaya dengan stek adalah hasil tanaman yang diperbanyak dengan cara stek dapat menghasilkan tanaman yang sempurna dalam waktu yang relatif singkat, yaitu tanaman yang sudah mempunyai akar,batang, dan daun, tanaman dari perkembangbiakkan dengan cara stek ini mempunyai sifat yang sama dengan induknya baik sifat, jenis dan umur dan perbanyakan tanaman dengan cara stek tidak perlu menggunakan teknik-teknik khusus, sehingga tidak rumit dan mudah untuk dipraktikkan serta biaya yang diperlukan dalam perkembangbiakkan tanaman dengan cara stek ini murah dan bahannya mudah didapat dan dijangkau. Sedangkan kekurangan budidaya tanaman dengan stek adalah perakaran yang dangkal dan tidak ada akar tunggang menyebabkan tanaman akan mudah roboh apabila diterjang angin dan pada saat musim kemarau yang panjang tanaman dapat tidak tumbuh karena pengaruh suhu yang terlalu tinggi sehingga tanaman mengalami kekeringan (Kurniatu Solihat, 2009).

Referensi :
Kurniatu Solihat, N. 2009. Pengaruh Bahan Stek Dan Pemupukan Terhadap Produksi Terubuk (Saccharum Edule Hasskarl). [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Stek tanaman merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara secara vegetatif. Stek ( cutting atau stuk) atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongan tanaman,sehingga menjadi tanaman baru. Pembiakan vegetatif dengan stek diartikan sebagai upaya perbanyakan tanaman dengan memisahkan organ vegetatif tanaman (akar, batang, daun) dari pohon induknya, potongan bahan perbanyakan tersebut dikenal dengan yang kemudian ditanam pada media tumbuh agar terbentuk akar dan kemudian tunas baru. Metode perbanyakan buatan ini memberikan beberapa keuntungan, yaitu

  1. Tanaman tersebut akan mempunyai sifat yang persis sama dengan induknya,terutama dalam hal bentuk buah,ukuran,warna dan rasanya. Tanaman memiliki karakter identik dengan pohon induknya sehingga stek dikatakan sebagai suatu teknik cloning suatu jenis tanaman hortikultura.
  2. Banyak tanaman hortikultura dpt diperbanyak dengan mudah apabila menggunakan teknik stek.
  3. Perbanyakan tanaman buah dengan stek merupakan cara perbanyakan yang praktis dan mudah dilakukan
  4. Stek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan tidak memerlukan teknik khusus seperti pada cara cangkok dan okulasi.
  5. Tanaman yang berasal dari perbanyakan stek akan lebih cepat mencapai periode maturity (dewasa) sehingga lebih cepat berbunga dan kemudian berbuah
  6. Tidak merusak tanaman induk karena dari satu potongan cabang atau ranting diperoleh sejumlah besar potongan stek. Hal ini, yang membedakan penyetekan dengan pencangkokan

Namun, perbanyakan secara vegetatif menggunakan stek juga memiliki kekuarangan sebagai berikut:

  1. Perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanaman menjadi mudah roboh.
  2. Apabila musim kemarau panjang,tanaman menjadi tidak tahan kekeringan.

Berikut ini merupakan macam-macam stek tanaman yang dapat dilakukan:

  1. Stek Akar, disebut sebagai stek akar karena bahan stek berasal dari organ akar. Potongan akar dipisahkan dari tanaman induknya dan kemudian ditumbuhkan pada medium tanam. Setelah beberapa waktu, stek akar membentuk batang dari tunas-tunas adventif.
    image
  2. Stek Batang adalah macam stek yg bahannya berupa potongan batang ataupun jaringan batang yg telah mengalami modifikasi (perubahan) dalam bentuk dan fungsi. Potongan batang ini akan membentuk akar-akar adventif pada dasar potongan batang (stek) dan sekaligus tunas-tunas dari mata-mata tunas yang biasanya masih dorman. Terdapat dua macam stek batang, yaitu
  • stek batang yang telah mengalami modifikasi seperti rhizome atau tuber
    image
    Rhizome (rimpang) atau tuber (umbi) merupakan bagian tanaman berupa batang termodifikasi yg tumbuh dan berkembang di bawah permukaan tanah. Contoh tanaman yang dapat diperbanyak dengann rimpang adalah jahe, kunyit, dan srirejeki (Aglonema) sedangkan dengan umbi adalah kentang
  • Stek batang itu sendiri yang dapat berupa batang lunak, setengah lunak, dan batang keras. Namun secara umum stek batang dpt juga terbagi ke dlm 3 macam stek, yaitu stek ujung batang, stek batang tengah, dan stek pangkal batang
    image
  1. Stek Daun, sebagai bahan perbanyakan tanaman berupa daun dengan atau tanpa kelengkapan organ penyusunnya seperti tangkai daun karena itu stek daun dapat digolongkan menjadi beberapa tipe stek daun.
    image
  • Stek daun dengan tangkai terdiri atas helaian daun beserta tangkainya, contoh tanaman yang dibiakkan dengan stek daun bertangkai adalah iler-iler ( Coleus ) dan African Violet (Saintpaulia).
  • Stek daun tanpa tangkai daun hanya berupa helaian daun saja, contoh tanamannya adalah Begonia, tanaman hias golongan sukulen, dan jeruk nipis.
  • Stek potongan daun berupa potongan daun yang dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan ibu tulang daun ( midrib ). Contoh tanaman yang dapat dibiakkan dengan menggunakan stek potongan daun adalah Sanseviera (lidah mertua) dan Begonia.
Referensi

Adinugraha, H. A., Pudjiono, S., dan Herawan, T. (2007). Teknik Perbanyakan Vegetatif Jenis Tanaman Acacia mangium (Vegetative Propagationtechniques Of Acacia mangium). Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, Info Teknis Vol. 5 no. 2.

Prastowo, N. J. M dan Roshetko. (2006). Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah. World Agroforestry Centre (ICRAF) dan Winrock International. Bogor Indonesia.

Santoso, B. B. (2018). Pembiakan Vegetatif Stek. Mataram: Universitas Mataram.