Apa yang dimaksud dengan Skeptisisme ?

Skeptisisme

Skeptisisme adalah paham yang mengatakan bahwa kita tidak pernah dapat memperoleh pengetahuan yang pasti; pengetahuan kita hanya berupa kemungkinan-kemungkinan. Akar skeptisisme adalah empirisme. Namun tidak setiap filsuf empiris menjadi skeptisis. Francis Bacon misalnya adalah filsuf empiris yang tidak menjadi skeptisis, karena ia mengklaim dapat mencapai kepastian pengetahuan melalui metode induksi.

Apa yang dimaksud dengan Skeptisisme ?

Terdapat beberapa pengertian mendasar terhadap definisi “skeptisme” yang ditemukan pada beragam jenis kamus dalam bahasa Inggris yang telah dialihbahasakan Indonesia, antara lain pada :

  • Skeptisme adalah suatu dalil tentang pembatasan pengetahuan : bahwa tidak ada pengetahuan sama sekali, atau bahwa tidak ada yang absolut, tak diragukan lagi, terpercaya, tertentu, lengkap, atau pengetahuan sempurna (Dictionary of Philosophy oleh Dagobert D. Runes, 1942)

  • Skeptisme adalah suatu tinjauan filosofis di mana orang-orang dengan kritis menguji apakah persepsi dan pengetahuan yang mereka punyai benar-benar “benar”, dan ya atau tidaknya kebenaran akan selamanya dikatakan sebagai pengetahuan yang sungguh-sungguh benar. (skepdic. com/skeptic’s dictionary;)

  • Skeptisme adalah suatu dalil yang meniadakan ketulusan, kebenaran, kejujuran, atau keberadaan alasan manusia melakukan tindakan selain dari egois atau sedikitnya meniadakan arti yang tersebut pada hubungan antar manusia. Suatu dalil yang menyatakan tiada keyakinan diri yang berharga atau harapan sukses tentang segala sesuatu dari semua upaya manusia. Suatu sikap sifat yang sinis atau pesimis terhadap segala bentuk iman [agama] dan kepercayaan, dalil, asumsi, pernyataan, atau kecenderungan kebingungan dan kemurungan mengakibatkan kesalah pahaman dan kejahatan yang kemudian relevan sebagai sifat asosial, kebengisan, atau penyerangan. (Fact–Archive.com/Religious Dictionary/Scepticism;)

Skeptisme adalah suatu sikap, kepercayaan, dalil, asumsi, pernyataan, atau kecenderungan yang mendukung metoda atau dalil terhadap kesangsian dogmatis; suatu sikap yang menyertakan kecenderungan berasumsi negatif dan kesangsian dibanding mengungkapkan kepercayaan; suatu sikap yang meliputi ketidakpercayaan yang lebih besar dibanding kesangsian maupun kesangsian dibanding kepercayaan, tetapi mendukung kebaikan untuk tidak berprasangka. Skeptisme mungkin diperlakukan sebagai sikap yang demikian jika dilatarbelakangi oleh ketidakpercayaan yang ekstrim.