Apa yang dimaksud dengan Sistem Memori Transaktif atau Transactive Memory System?

Sistem Memori Transaktif atau Transactive Memory System

Sistem Memori Transaktif atau Transactive Memory System, yang digagas oleh Wegner (1987), adalah sekumpulan memori dari berbagai individu di dalam suatu sistem. Memori tersebut kemudian saling berhubungan dan menciptakan suatu bentuk komunikasi. Individu di dalam sistem saling menyebarkan informasi dan saling menerima informasi terlepas dari bagaimana keabsahan dari informasi tersebut.

Transactive Memory System (TMS), secara khusus memberikan dampak positif dalam komunikasi yang terdiri dari dua orang, dalam sebuah grup, dan di dalam sebuah team (Peltokorpi, 2008).

Sistem memori transaktif atau Transactive Memory System mengasumsikan adanya saling ketergantungan kognitif di antara individu dalam hubungan dekat akibat keterbatasan memori yang dimiliki individu.

Kondisi tersebut mendorong munculnya transaksi untuk saling melengkapi keterbatasan melalui serangkaian proses komunikasi. Individu saling memahami keahlian apa yang dimiliki individu lain dan bertanggung jawab untuk setiap keahlian yang dimilikinya ketika melakukan tugas kelompok.

Transactive memory system merupakan kombinasi pengetahuan dari seorang individu dengan individu lain di dalam anggota tim.

Transactive memory system merupakan pengetahuan terorganisir yang terkandung dalam sistem memori individu dari anggota tim, atau dapat dikatakan sebuah set proses transactive (pengkodean, penyimpanan, dan pengambilan pengetahuan) yang terjadi di antara anggota tim (Wegner et al., 1985).

Sebuah anggota tim yang didukung oleh TMS akan saling mengenali, mempercayai, dan berkoordinasi pengetahuan khusus di antara anggota tim. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa peningkatan TMS akan memiliki dampak positif terhadap kinerja anggota tim, memungkinkan akses keahlian tim lebih efisien, meningkatkan efektivitas semua proses dan kerjasama dari anggota tim (Lewis, 2004).

TMS mendukung kegiatan knowledge management seperti kreativitas, retensi, dan berbagi pengetahuan.

Referensi :

  • Wegner, D. M., Giuliano, T., & Hertel, P. (1985). Cognitive interdependence in close relationships. In W. J. Ickes (Ed.), Compatible and incompatible relationships (pp. 253-276). New York: Springer-Verlag.
  • Lewis, K (2004). “Knowledge and performance in knowledge-worker teams: A longitudinal study of transactive memory systems”. Management Science. 50 (11): 1519–1533.