Apa yang dimaksud dengan Seigniorage?

Seigniorage

Apa yang dimaksud dengan Seigniorage?

Seigniorage istilah ini berasal dari kata Seigneur , sebutan orang Prancis pada “Tuan Tanah”. Di abad pertemgahan tuan tanah memiliki hak eksklusif untuk mencetak uang, sekarang hak ini dimiliki oleh pemerintaah pusat, dan merupakan salah satu penerimaan atau pendapatan. Seigniorage sejak dahulu digunakan pemerintahan sebagai salah satu sumber pendapataan pemetintah. Seigniorage mengacu pada perbedaaaan antara nilai nominal koin dan biaya produksi dan penciptaannya. Pendapatan dari mencetak uang ini sudah dimulai sejak mata uang diciptakan tidak sesuai dengan nilai selisih intrinsik dan ekstrinsiknya. Sejarah mencatat sebuah kerajaan sengaja memberikan selisih tersebut untuk meningkatkan kemakmuran pemerintahan. Sehingga beberapa pemerintahan menjadikan pencetakan uang sebagai sumber utama untuk membiayai defisit anggaran negara.

Seigniorage (SC ) Reich (2011) menambahkan jika emas yang dibawa ke percetakan, maka pecahan sewaktu proses percetakan akan di simpan oleh pemerintah (τ). Pada proses ini pemerintah harus menetapkan komposisi logam dari koin (e) tersebut jika sejumlah emas (Γ) yang dibawa ke percetakan (eΓ), koin tersebut akan dicetak dan pemerintah menyimpan sebagian daripadanya sebagai Seigniorage (τeΓ) jumlah mata uang yang tersedia (B) ditentukan dari jumlah emas yang dibawa ke percetakan (Γ), sehingga Reich (2011) memformulakan Seigniorage dalam proses pencetakan emas diatas sebagai:
image

Reich (2011) mengatakan Seigniorage dalam system mata uang kertas terdapat dua konsep pendekatan, yaitu pendekatan arus dan persediaan. Konsep berbasis pendekatan terkadang mengacu pada pendekatan biaya opportunity . Konsep yang digunakan Reich (2011) mengacu pada framework yang umum digunakan. Seigniorage (SF ) dalam bentuk nominal (SFP), maka ditentukan oleh jumlah dari uang yang baru dicetak (𝐵̇ 𝑡).

image

Korosteleva (2003) mengatakan Seigniorage adalah pendapatan pemerintah yang dikumpulkan dari pencetakan uang yang dapat dinyatakan:

image

Dimana M – basis nominal moneter (M0) dan tingkat harga P diukur sebagai Indeks harga konsumen. Menurut Korosteleva (2003) dengan asumsi bahwa perekonomian yang stabil Seigniorage dapat dijelaskan secara grafis dengan menggunakan kurva Laffer yang sehubungan dengan tingkat produksi pertumbuhan uang. Pada mulanya naik kemudian bisa turun karena pertumbuhan uang yang lebih tinggi. Ada trade-off antara tingkat pertumbuhan uang yang lebih tinggi yang dapat meningkatkan Seigniorage dan terkait inflasi yang menurun karena permintaan uang yang rendah. Jika kebutuhan pemerintah dapat dibiayai dengan Seigniorage yang rendah dari pada tingkat maksimumnya, maka ada keseimbangan ganda steady state yang menyiratkan bahwa jumlah Seigniorage yang sama steady state dapat diperoleh pada tingkat inflasi yang rendah dan tinggi.

image

Definisi Seigniorage


Secara historis, seigniorage merupakan uang komoditas dunia (commodity money) yang tersusun oleh selisih antara uang nominal dengan uang yang digunakan untuk biaya produksinya (Buiter, 2007). Dengan menciptakan uang, suatu pemerintahan mendapatkan keuntungan yang luar biasa dari seigniorage. Dalam sistem float exchange rate sekarang, seigniorage telah digunakan suatu pemerintahan sebagai sumber pendapatan pemerintah yang sangat besar (Leen, 2011). Bahkan pendapatan dari mencetak uang ini sudah dimulai sejak mata uang diciptakan tidak sesuai dengan nilainya, ada selisih antara nilai intrinsik dan ekstrinsiknya. Seig-niorage mengacu pada perbedaan antara nilai nominal koin dan biaya produksi dan penciptaannya. Dalam sistem ekonomi yang menggunakan uang fiat, biaya marjinal dan pencetakan secara efektif adalah nol.

Namun seigniorage ini didapatkan oleh suatu pemerintahan dengan cara yang dianggap tidak berkeadilan karena negara telah mencuri harta rakyatnya dengan menjadikan uang kertas sebagai alat transaksi sah. Nilai nominal yang juga disebut “nilai fiat” yang terdapat pada uang kertas mengacu pada apa yang tertulis di atasnya dan ditentukan oleh ke-kuasaan negara yang menyatakan itu sah (legal tender). Selisih antara ong-kos penciptaan uang dengan nilai uang merupakan sesuatu yang tidak adil. Nilai intrinsik yang terkandung dalam mata uang tidak seimbang dengan nilai komoditas yang di-dapatkannya. Suatu negara melalui bank sentralnya menciptakan uang atau mata uang dengan ongkos yang sangat murah, sekitar 0,2% dari total nilai yang tertera dalam uang. Arti-nya dengan nilai yang tidak seim-bang 0,2% bank sentral telah meng-ambil keuntungan 99,8% dari nilai total uang yang diciptakan kemudian diedarkan kepada masyarakat. Se-mentara di sisi lain masyarakat untuk mendapatkan selembar uang kertas sangat sulit dan butuh bekerja keras. Sebagai contoh dengan menghasilkan uang kertas Rp. 100 dengan biaya Rp. 00.2, negara telah menciptakan uang fiat dengan suatu daya beli senilai Rp. 100 dan seigniorage Rp. 99.98%. Semakin besar biaya produksi uang fiat semakin rendah seigniorage-nya (Asyari Hasan, 2014).

Motif Penciptaan Uang


Secara umum, ada dua motif di balik penciptaan uang, yang pertama adalah motif kekuasaan dan motif ekonomi. Motif kekuasaan juga disebut dengan motif politik seperti uang “fiat” yang peredarannya ditopang oleh tendensi politik suatu negara. Hal ini di-benarkan oleh ekonom moneter terkemuka Jerman, Karl Heliferich bahwa “nilai uang melekat pada dirinya sendiri tanpa terpengaruh oleh regulasi apapun”. Berbeda dengan uang kertas dibutuhkan “organisasi pengelolaan” karena uang kertas terbit untuk dikontrol nilainya oleh negara dan tidak terlepas dari fenomena kekuasaan (Helfferich, 1969).

Sedangkan motif ekonomi sangat berperan di balik pencetakan uang. Salah satu contoh adalah motif pencetakan uang di jaman dahulu, di mana ukuran rasio emas dan perak pada dasarnya merupakan rahasia keuntungan yang selama ini di-peroleh Byzantium. Perbedaan rasio berat emas dan perak antara Timur dan Barat pada dasarnya mem-berikan keuntungan bagi Byzantium saat itu. Rasio antara emas dan perak saat itu dipertahankan antara 7:1 atau 6:1, sedangkan rasio di wilayah Timur sekitar 9:1 sampai 16:1. Hal ini berarti bahwa setiap koin perak Byzantium yang yang ditukarkan di wilayah Timur akan dihargai sebanyak dua kali lipat lebih banyak seandainya koin tersebut ditukar di Byzantium. Dengan demikian, ke-untungan karena adanya perbedaan rasio ini akan dimiliki oleh koin Byzantium (Ridwan, 2013).

Para ekonom sepakat hampir seluruh negara di dunia menggunakan seigniorage untuk mengatasi defisit anggaran negaranya. Peneliti-an terhadap beberapa negara menun-jukkan bahwa faktor politik sangat menentukan besaran seigniorage, di mana semakin tidak stabil suatu negara maka semakin tinggi seignioragenya (Aisen dan Vega, 2005). Seigniorage menjadi sumber pendapatan unggulan dari suatu pemerintahan dan telah menjadi sumber keuangan bagi negara-negara dari masa lalu hingga saat ini. Seigniorage dapat memberikan setidaknya seperempat dari anggaran saat ini (Leen, 2011). Ia merupakan pajak tidak langsung/ terselubung (inflasi dan seigniorage) yang di-rasakan terus menerus dengan turunnya nilai mata uang kertas (Saidi, 2007).

Pengukuran Seigniorage


Terdapat dua ukuran umum ‘seigniorage’, sumberdaya yang diambil oleh otoritas moneter melalui kapasitasnya untuk mengeluarkan uang tanpa bunga.

  1. Perubahan dalam dasar moneter
    image

    Dimana Mt adalah stok uang primer nominal pada akhir periode (t) dan awal periode (t-1).

  2. Bunga diperoleh dengan menginvestasikan sumber daya yang diperoleh melalui penerbitan uang primer dalam aset yang mengandung bunga,
    image
    Dimana it adalah tingkat bunga nominal yang bebas risiko pada instrumen keuangan selain uang primer antara periode t-1 dan t.

    Seringkali pengukuran seigniorage ini bermanfaat untuk mengetahui sumbangan bagi GDP.

Referensi

Buiter, Willem. 2007. Seigniorage. E-Journal Economics. No.10.
Hasan, Asyari. 2015. Seigniorage dalam Perspektif moneter Islam. JURIS. Vol. 14 (1) : 86-98.
http://www.economics-ejournal.org/economics/journalarticles/2007-10/version_1/count