Apa yang dimaksud dengan Sastra Jawa-Tionghoa?

Sastra Jawa-Tionghoa

Sastra Jawa-Tionghoa adalah karya sastra dalam bahasa Jawa yang ditulis oleh orang Tionghoa di daerah Jawa. Karya-karya sastra ini terutama menyangkut cerita-cerita dari Tiongkok yang dialihbahasakan atau digubah ulang dalam bahasa Jawa. Selain itu ada pula karya-karya asli dalam bahasa Jawa yang mengenai hal-hal yang berhubungan dengan komunitas Tionghoa di Jawa.

Bangsa Tionghoa telah berhubungan dengan Jawa tidak hanya selama ratusan tahun tetapi mungkin sudah ribuan tahun. Bukti tertua hubungan (budaya) antara Jawa dan Tiongkok ialah sebuah laporan oleh I Ching, seorang rohaniawan Tionghoa yang ingin mempelajari agama Buddha. Ia lalu belajar bahasa Sanskerta kepada seorang Jawa bernama Jñanabhadra.

Lalu pada sebuah prasasti berbahasa Jawa yang berasal dari abad ke-9 disebutkan frasa juru Cina yang mungkin bisa diterjemahkan sebagai “Kepala bangsa China/Tionghoa”. Hal ini membuktikan bahwa saat itupun sudah banyak warga dari Tiongkok yang menetap di pulau Jawa. Mereka lambat laun berbaur dengan penduduk setempat terutama di daerah-daerah pesisir. Lalu pada abad ke-18 dan terutama akhir abad ke-19 banyak pendatang dari Tiongkok yang bermukim di tanah Jawa.

Apa yang dimaksud dengan Sastra Jawa-Tionghoa ?

Adanya kisah Tiongkok dalam bentuk susastra jawa merupakan salah satu bukti adanya akulturasi antara kebudayaan Jawa dan Tionghoa pada masyarakat Tionghoa di Jawa. penelitian ini bertujuan melaporkan adanya naskah ini memerikannya. di kemudian hari seorang pakar kebudayaan Tiongkok dapat membandingkan naskah ini dengan naskah-naskah berbahasa Tionghoa aslinya dan dengan demikian meninjau pergeseran dan pemertahanan unsur-unsur budaya Tionghoa di dalamnya. Sastra Jawa-Tionghoa merupakan bentuk akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa oleh peranakan Tiongoa di Jawa.