Apa yang dimaksud dengan Saham Blue Chip?

Saham blue chip merupakan pembagian biasa (ordinary share) dari perusahaan dengan rating paling tinggi di pasar saham. Nama ini berasal dari warna chip dengan nilai tertinggi dalam poker. Saham-saham ini dianggap hampir tidak dapat tenggelam.

Sumber

Kurian, G.T. (2013). The AMA Dictionary of Business and Management. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data

Umumnya para investor menyukai saham yang sudah terkenal di pasar karena saham-saham tersebut mempunyai produk yang telah menjadi market leader,sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi atau yang disebut Blue Chips. Dalam penjualan di bursa efek Indonesia (BEI) saham-saham tersebut memiliki rating yang tinggi dengan harga stabil dibandingkan dengan anggota saham yang lainnya.

Definisi Saham Blue Chip
Saham Blue Chips adalah saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industry sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen (Darmadji dan Fakhrudin, 2011). Perusahaan dengan saham blue chip cenderung memiliki saham yang likuid yang berarti bahwa minat pasar terhadap saham perusahaan blue chip lebih tinggi dibandingkan perusahaan non blue chip.

Darmadji dan Fakhrudin (2001) mengemukakan bahwa ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham, ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan sebagai berikut.

  1. Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin (leader) di industri sejenis, memiliki pendapatan uang stabil, dan konsisten dalam membayar dividen.
  2. Saham pendapatan (Income stock), yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar pada tahun sebe-lumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak memntingkan potensi per-tumbuhan harga saham.
  3. Saham pertumbuhan (Growth stock), yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
  4. Saham spekulatif (Speculative stock), yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bias secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti adanya.
  5. Saham siklikal (Cyclical stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

Karakteriktik Saham Blue Chip
Widiastuti (2019) menyebukan bahwa ada beberapa karakteristik yang terdapat pada saham blue chip, di antaranya:

  1. Memiliki Kapitalisasi Besar
    Saham bisa dikatakan sebagai saham blue chip apabila saham perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar. Nilainya hingga triliunan rupiah. Besarnya nilai kapitalisasi pasar ini akan membuat pemain saham atau investor sulit untuk memanipulasi harga.

  2. Punya Likuiditas Bagus
    Selain nilai kapitalisasi yang besar, perlu dilihat seberapa besar saham perusahaan tersebut dimiliki publik atau beredar di bursa. Jika kepemilikan publik terlalu sedikit, besar kemungkinan harga saham mudah untuk dimanipulasi sehingga menjadikan saham tersebut tidak likuid di pasar saham.
    Sebaliknya jika saham tersebut mempunyai tingkat kepemilikan yang tinggi, itu artinya saham itu terbilang likuid.

  3. Waktu yang relatif lama melantai di Bursa Saham
    Makin lama saham perusahaan berada di bursa juga menjadi kategori yang penting dalam penentuan saham tersebut bisa dikatakan sebagai saham blue chip atau bukan. Biasanya patokan yang diambil adalah minimal lima tahun.

  4. Kinerja Perusahaan Stabil
    Kategori keempat adalah bagaimana kinerja dari perusahaan yang menjual sahamnya di bursa. Kinerja perusahaan yang stabil dapat mengurangi resiko mengalami kerugian sehingga akan berusahaan untuk mencetak laba yang stabil untuk membiayai pembagian dividen kepada investor.

Fitur Saham Blue Chip

  1. Pengembalian terjamin, Saham blue-chip menghasilkan pengembalian triwulanan dalam bentuk dividen. Fakta bahwa perusahaan yang mapan juga berfungsi sebagai tempat investasi yang aman bagi sebagian besar investor. Dengan keamanan ini muncul jaminan untuk mendapatkan hasil yang stabil namun terjamin.

  2. Kelayakan kredit, Perusahaan blue-chip memiliki cukup modal untuk melunasi iuran dan kewajiban keuangan mereka dengan mudah. Hal ini, pada gilirannya, membuat saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut memiliki tingkat kelayakan kredit yang tinggi.

  3. Faktor risiko, Karena perusahaan besar dengan kinerja keuangan stabil mengeluarkan saham-saham ini, faktor risiko yang terkait dengan perusahaan blue-chip relatif lebih sedikit. Investor selanjutnya dapat mengurangi beban risiko yang terkait dengan saham blue-chip dengan mendiversifikasi portofolio investasinya.

  4. Investasi Jangka Panjang, Jangka waktu investasi biasanya lebih dari 7 tahun. Jangka waktu yang diperpanjang tersebut membuat Blue-chip cocok untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang karena cakrawala investasinya yang panjang.

  5. Prospek pertumbuhan, Perusahaan blue-chip adalah perusahaan besar yang telah mencapai potensi pertumbuhan maksimum mereka. Hal ini memengaruhi saham Blue-chip yang mengalami pertumbuhan lambat namun stabil dari waktu ke waktu.

Sumber

Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2011, Pasar Modal Di Indonesia.Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat

Widiastuti, Dyah Ayu dan Beta Asteria. (2019). AKTOR DETERMINAN KEMAMPULABAAN SAHAM BLUE CHIP DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL KAJIAN BISNIS VOL. 27, NO. 1, 2019, 1-12. https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1010872

List Saham Blue Chip di Indonesia

Pada tahun 2021, sudah tercatat sebanyak 722 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dan biasanya terdapat beberapa saham yang terdaftar dan disebut sebagai saham blue chip dan direkomendasikan serta bisa dicermati oleh para investor.

Berikut adalah beberapa saham yang masuk dalam kategori saham blue chip di Indonesia.

  1. BBCA (Bank Central Asia)

Bank Central Asia (BCA) merupakan bank swasta terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu bank terbaik dalam kualitas pelayanan bagi nasabah. Perusahaan ini dikelola dengan sangat baik sehingga memiliki kinerja perusahaan yang stabil dan cenderung meningkat.

Perusahaan ini memiliki Return on Asset (ROA) yang paling tinggi diantara bank lain di kelasnya dan tingkat kredit macet yang rendah. Kondisi tersebut membuat perusahaan ini memiliki nasabah hingga jutaan orang.

  1. BBRI (Bank Rakyat Indonesia)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank BUMN yang menjadi salah satau saham blue chip di Indonesia dan paling banyak diminati di pasar saham. Bank BRI memiliki pertumbuhan kredit yang sangat baik dan konsisten dan sebagi bank dengan aset kedua terbesar setelah bank BCA. Kinerja saham blue chip BRI yang bersemangat dan hebat berasal dari komitmen yang baik untuk terus memberikan pinjaman kredit kepada UMKM.

  1. UNVR (Unilever Indonesia)

Unilever Indonesia adalah korporasi consumer goods terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki kinerja perusahaan yang sangat baik dibuktikan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari setiap equity yang diberikan oleh pemegang saham. dibuktikan juga dengan profit yang meningkat setiap tahunnya.

  1. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)

Telekomunikasi Indonesia atau biasa disingkat Telkom merupakan perusahaan raksasa BUMN yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi. Perusahaan ini digolongkan sebagai saham blue chip karena ROE mereka yang terus bertumbuh dan konsisten berhasil memperoleh keuntungan bersih dari tahun ke tahun. Telkom merupakan salah satu perusahaan yang rutin membagi dividen kepada pemegang saham setiap tahun.

  1. ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk)

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan olahan, bumbu, minuman, kemasan, minyak goreng, pabrik gandum dan pabrik pembuatan karung tepung. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990. Produk yang paling terkenal dari perusahaan ini adalah mie instan dengan merek Indomie. Brand yang melekat dihati masyarakt tersebut tentu saja akan terus membuat perusahaan ini terus dibutuhkan oleh masyarakat.
Perusahaan ini juga memiliki Pertumbuhan penghasilan yang konsisten dari tahun ke tahun. Populasi penduduk Indonesia yang besar dan demografi yang akan datang membuat pasar makanan selalu prospektif.