Apa yang dimaksud dengan Risk Assessment Matrix?

Penilaian Risiko merupakan suatu proses penilaian untuk menentukan risiko dari suatu kegiatan dengan menggunakan Matrix Penilaian Risiko / Risk Assessment Matrix. Apa yang dimaksud dengan Risk Assessment Matrix tersebut dan apa pengaruh terhadap suatu proyek?

Risk Assessment Matrix (Matriks Penilaian Risiko) merupakan alat manajemen proyek yang digunakan untuk menilai setiap risiko untuk menentukan apakah manajer dan tim proyek harus mengambil tindakan terhadap risiko tertentu. Matriks ini lebih mudah dilakukan, karena sebagian besar informasi yang dibutuhkan dapat dengan mudah diambil dari formulir penilaian risiko. Hal ini dibuat dalam bentuk tabel sederhana dimana risiko dikelompokkan berdasarkan kemungkinan dan tingkat dampak atau jenis konsekuensi yang dapat ditimbulkan dari risikonya.

Membuat matriks manajemen risiko adalah langkah kedua dalam proses manajamen risiko dimana langkah pertama yaitu mengisi formulir penilaian risiko untuk menentukan potensi risiko. Penyusunan formulir penilaian risiko merupakan tugas yang lebih rumit dan melibatkan penentuan risiko, mengumpulkan data risiko, menentukan probabilitas dan tingkat dampak risiko, memahami konsekuensi, menetapkan prioritas dan mengembangkan strategi pencegahan risiko. Disisi lain, matriks penilaian risiko hanya memberi tim proyek tentang pandangan cepat mengenai risiko dan prioritas dimana masing-masing risiko ini perlu ditangani.

Cara menempatkan risiko pada matriks
Dalam matriks penilaian risiko, suatu risiko ditempatkan pada matriks berdasarkan dua kriteria:

  1. Likelihood (kemungkinan)
    Merupakan suatu probabilitas risiko. Berdasarkan kemungkinan terjadinya risiko, risiko dapat diklasifikasikan dalam salah satu dari lima kategori berikut:

    • Definite: Sebuah risiko yang hampir pasti akan muncul saat pelaksanaan proyek. Jika melihat presentase risiko yang lebih dari 80% kemungkinan akan menyebabkan masalah termasuk dalam kategori ini.
    • Likely: Risiko yang memiliki kemungkinan terjadinya 60-80%.
    • Occasional: Risiko yang memiliki kemungkinan terjadinya 50/50 kejadian.
    • Seldom: Risiko yang memiliki probabilitas kejadian rendah namun tetap tidak bisa dikesampingkan sama sekali.
    • Unlikely: Risiko yang langka dan luar biasa yang memiliki peluang terjadinya kurang dari 10%.
  2. Consequences
    Merupakan tingkat keparahan dampak atau tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh risikonya. Konsekuensi dari sebuah risiko dapat digolongkan dan dikelompokkan menjadi lima kategori, yang berdasarkan seberapa parah dampak kerusakannya, diantaranya:

    • Insignificant: Risiko yang akan menyebabkan kerusakan yang hampir dapat diabaikan terhadap keseluruhan kemajuan proyek.
    • Marginal: Jika suatu risiko akan mengakibatkan beberapa kerusakan, namun tingkat kerusakannya tidak terlalu signifikan dan tidak mungkin menghasilkan banyak perbedaan pada keseluruhan kemajuan pada proyek.
    • Moderate: Risiko yang tidak menimbulkan ancaman besar, namun kerusakan yang cukup besar.
    • Critical: Risiko dengan konsekuensi signifikan besar yang dapat menyebabkan sejumlah kerugian besar.
    • Catastrophic: Risiko yang dapat membuat proyek benar-benar tidak produktif dan tidak menghasilkan apapun dan harus menjadi prioritas utama selama manajemen risiko.

Menggunakan Matriks Penilaian Risiko

Ketika risiko telah ditempatkan dalam matriks, sel-sel yang sesuai dengan kemungkinan dan konsekuensi, maka menjadi jelas mengapa risiko harus ditangani pada prioritas seperti apa. Masing-masing risiko yang ditempatkan di tabel akan termasuk dalam salah satu kategori, warna yang berbeda telah digunakan dalam kerangka penilaian risiko. Berikut adalah beberapa rincian tentang masing-masing kategori:

Matrix

  • Extreme: Resiko yang berada pada sel yang ditandai dengan ‘E’ (warna merah), adalah risiko yang paling penting dan harus ditangani dengan basis prioritas tinggi. Tim proyek harus bersiap untuk segera bertindak, sehingga bisa menghilangkan risiko sepenuhnya.

  • High Risk: Ditandai dengan ‘H’ pada template penilaian risiko, juga meminta tindakan segera atau strategi manajemen risiko. Di sini selain memikirkan menghilangkan risiko, strategi substitusi juga bisa berjalan dengan baik. Jika masalah ini tidak dapat dipecahkan dengan segera, batas waktu yang ketat harus ditetapkan untuk memastikan bahwa masalah ini dapat diselesaikan sebelum membuat rintangan dalam kemajuan.

  • Medium: Jika risiko jatuh pada salah satu sel yang ditandai sebagai ‘M’, yang terbaik adalah mengambil beberapa langkah yang wajar dan mengembangkan strategi manajemen risiko tepat waktu, walaupun tidak terburu-buru memiliki risiko semacam itu dan merupakan penyelesaian awal. Risiko semacam itu tidak memerlukan sumber daya yang luas, melainkan bisa ditangani dengan pemikiran cerdas dan perencanaan logis.

  • Low Risk: Resiko yang jatuh pada sel hijau yang ditandai dengan ‘L’, dapat diabaikan karena biasanya tidak menimbulkan masalah yang berarti. Namun tetap saja, jika beberapa langkah yang masuk akal dapat membantu dalam melawan risiko ini, langkah-langkah tersebut harus dilakukan untuk memperbaiki keseluruhan kinerja proyek.

Sumber: