Riboflavin atau Vitamin B2 merupakan salah satu bagian dari vitamin B kompleks yang mempunyai peranan utama dalam oksidasi lemak, karbohidrat, dan asam amino. Riboflavin mudah diserap tubuh dan berperan terutama sebagai kofaktor pada FAD dan FMN
Riboflavin berperan pada berbagai proses dalam sel dan metabolisme energi dari karbohidrat, lemak, dan protein
Nama “riboflavin” berasal dari “ribosa”, asam ribonukleat (RNA) yang terkait dengan asam deoksiribonukleat, seperti yang ditemukan dalam DNA (dasar transkripsi genetik), dan “flavin” (yang berarti kuning).
Struktur riboflavin terdiri atas cincin isoaloksazin dengan rantai samping ribitil, flavin adenin difosfat (FAD) dibentuk bila FMN pada rantai sampingnya dikaitkan dengan adenin monofosfat
Sifat-sifat Riboflavin adalah :
- Dalam bentuk murni, ribiflavin alkali kristal kuning.
- Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet.
- Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
Fungsi Riboflavin adalah :
- Membantu proses energi
- Berperan metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein
- Mengatur pertumbuhan dan reproduksi
- vitamin B2 juga menjamin kesehatan kulit, kuku dan pertumbuhan rambut.
- Mengatur aktifitas kelenjar tiroid
- Meningkatkan kekebalan tubuh
Vitamin B2 terdapat dimana-mana dalam alam. Daging, hati, ragi, susu, keju, telur, kacang-kacangan, dan sayur mayur yang berupa daun merupakan sumber vitamin B2 yang baik. Susu sapi mengandung kira-kira 5 kali lebih banyak vitamin B2 dibandingkan dengan air susu ibu (Koes Irianto, 2009).
Gejala klinis defisiensi vitamin B2 akan timbul bilamana:
- Makanan sehari-hari tidak cukup mengandung vitamin B2,
- Keperluan vitamin B2 meningkat, misalnya pada pertumbuhan yang cepat, wanita hamil atau yang sedang menyusui, suhu tubuh yang tinggi.
Tanda-tanda kekurangan Riboflavin baru akan terlihat setelah beberapa bulan kekurangan konsumsi riboflavin. Tanda-tanda awal kekurangan riboflavin antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya,kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas, yang disebut ariboflavinosis
Kekurangan vitamin B2 menyebabkan angular stomatitis (luka diujung bibir), sariawan, radang lidah.
Sedangkan kelebihan riboflavin atau Vitamin B2 akan menyebabkan :
- Tekanan darah menjadi rendah,
- Mengalami kelelahan,
- Anemia atau kurang darah,
- Mengalami mual dan muntah.
Metabolisme Riboflavin
Metabolisme Riboflavin adalah sebagai berikut,
Riboflavin di bebaskan dari ikatan-ikatan protein sebagai FAD dan FMN di dalam lambung yang bersuasana asam. FAD dan FMN kemudian di dalam usus halus dihidrolisis oleh enzimpirosfosfatase dan fosfatase menjadi riboflavin bebas. Riboflavin di absorpsi dibagian atas usus halus secara aktif oleh proses yang membutuhkan natrium untuk kemudian mengalami fosforilasi hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus.
Riboflavin dan FMN dalam aliran darah sebagian besar terikat pada albumin dan sebagian kecil pada imonoglobulin G. Riboflavin dan metabolitnya disimpan didalam hati, jantung dan ginjal, dalam bentuk FAD yang mewakili 70-90% vitamin tersebut. Konsentrasinya lima kali FMN dan lima puluh kali riboflavin. Sebanyak 200 µg riboflavin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urin tiap hari tergantung pada konsumsi dan kebutuhan jaringan
Angka Kebutuhan Gizi
Angka Kebutuhan Gizi Riboflavin adalah sebagai berikut :
- Bagi wanita >23 th : 1,2 mg/hari
- Pria > 23 h : 1,6 mg/hari
- Wanita menyusui : 1,7 mg/hari
- Wanita hamil : 1,5 mg/hari
- Bayi : 0,6 mg/hari
- Anak sp 10 th : 1,2 mg/hari