Didalam bidang entrepreneurship, terdapat istilah returnee entrepreneurs. Apa sebetulnya maksud dari istilah returnee entrepreneurs tersebut ?
Returenee Entrepreneurs didefinisikan sebagai ilmuwan, insinyur, mahasiswa yang belajar / bekerja di negara-negara maju, dan kembali ke negara asal mereka, utnuk mengembangkan kegiatan entreprenuerial di negara mereka.
Seseorang dapat dikatakan Returenee Entrepreneurs dengan syarat mereka harus kembali dari negara tempat tinggal mereka ke negara asal mereka untuk menjadi seorang entrepreneur, dimana mereka benar-benar sudah menetap kembali di negara asalnya. Hal ini untuk membedakan dengan istilah Transnational Entrepreneurs dimana entrepreneur jenis ini melakukan kegiatan entrepreneur baik di negara asalnya maupun di negara dimana dia tinggal (diluar negara asal) atau di keduanya.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa seorang entrepreneur yang kembali ke negara asal mereka mempunyai performa yang lebih baik dibandingkan entrepreneur lokal (yang tidak pernah bekerja atau belajar di negara maju). Hal ini disebabkan karena retunee entrepreneur memiliki keunggulan terkait dengan pengetahuan teknologi, pengetahuan komersial serta mempunyai orientasi entrepreneur yang berwawasan internasional.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ou dan Liu (2009), menunjukkan bahwa jaringan internasional secara positif mempengaruhi kinerja perusahaan di industri teknologi tinggi. Temuan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa entreprenuer yang kembali ke negara asalanya mendapatkan keuntungan kompetitif dengan menggunakan aset tidak berwujud (intangible) mereka untuk mengeksploitasi peluang bisnis dan pengembangan di ekonomi yang sedang berkembang.
Salah satu negara yang sangat sukses “menggaet” returnee entrepreneurs adalah negara Cina.
Referensi :
Ou, Dai., Xiaohui, Liu., 2009, Returnee entrepreneurs and firm performance in Chinese high-technology industries, International Business Review