Apa yang dimaksud dengan rasio keuangan?

Apa yang dimaksud dengan rasio keuangan ?

Rasio keuangan atau rasio akuntansi adalah besaran relatif dari dua nilai numerik yang dipilih yang diambil dari laporan keuangan perusahaan. Apa yang dimaksud dengan rasio keuangan ?

1 Like

Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Rasio keuangan memiliki manfaat yaitu (Munawir, 2007):

  1. Untuk keperluan pengukuran kinerja keuangan secara menyeluruh (overall meansures)
  2. Untuk keperluan pengukuran profitabilitas atau rentabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari operasinya (profitability meansures)
  3. Untuk keperluan pengujian investasi (test of investment utilization)
  4. Untuk keperluan pengujian kondisi keuangan (test of financial condition)

Rasio-rasio keuangan merupakan salah satu variabel yang diperoleh dari data akuntansi, oleh karena itu dijadikan variabel yang diduga dapat mempengaruhi penentuan peringkat obligasi. Hanafi dan Halim (2005) mengelompokkan analisis rasio keuangan ke dalam lima macam kategori, yaitu:

  1. Rasio Likuiditas
    Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Rasio-rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan antara lain current ratio, acid test ratio, dan cash ratio. Perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi akan lebih disukai investor karena mereka menganggap bahwa perusahaan akan mampu mengembalikan sejumlah uang yang telah diinvestasikan beserta bunga yang telah disepakati ketika jatuh tempo.

  2. Rasio Leverage
    Rasio leverage (Rasio Hutang), rasio ini digunakan untuk untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar. Data yang dipergunakan untuk analisis leverage adalah neraca dan laporan laba rugi.

  3. Rasio Aktivitas (Activity)
    Rasio aktivitas merupakan alat untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan atau memanfaatkan sumberdaya-sumberdayanya. Jika tingkat aktivitas perusahaan tinggi maka akan menghasilkan pendapatan dan mampu memenuhi kewajibannya sehingga dapat mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan.

  4. Rasio Profitabilitas
    Rasio Profitabilitas atau Rasio Keuntungan mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan,aktiva maupun laba dan modal sendiri. Rasio Profitabilitas atau disebut juga dengan istilah Rentabilitas.

  5. Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratio)
    Market value ratio adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku. Market value ratio diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER). PER merefleksikan ekspektasi investor mengenai kinerja masa depan perusahaan. PER merupakan fungsi dari pendapatan yang diharapkan di masa depan perusahaan. Jika pendapatan di masa yang akan datang membaik maka perusahaan akan dapat melunasi kewajiban-kewajibannya sehingga dapat meningkatkan peringkat obligasi perusahaan. PER dihitung dengan cara harga saham dibagi dengan laba bersih.

Referensi

Oktaviyani, R D. 2013. Pengaruh Manajemen Laba, Rasio Keuangan dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Peringkat Obligasi. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.

Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan keuangan (Financial Statement). Laporan keuangan yang dimaksud adalah neraca (Balance Sheet) dan laporan laba rugi (Income Statement). Neraca menggambarkan posisi aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu. Laporan laba rugi mencerminkan hasil yang dicapai oleh perusahaan selama suatu periode tertentu.

Menurut Kasmir (2015), menyatakan bahwa rasio keuangan adalah: Kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antara komponen yang ada diantara laporan keuangan. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah suatu perhitungan matematis yang dilakukan dengan cara membandingkan beberapa pos tertentu dalam laporan keuangan yang memiliki hubungan serta dapat menunjukkan kondisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu.

Keunggulan Rasio Keuangan

Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya. Menurtu Harahap (2008), Keunggulan tersebut adalah:

  1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.

  2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

  3. Mengetahui posisi keuangan di tengah industri lain.

  4. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi.

  5. Menstandarisir size perusahaan.

  6. Lebih mudah memperbandingan perusahaan dengan perusahaan lain untuk melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau “ time series ”.

  7. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang.

Keterbatasan Rasio Keuangan

Disamping keunggulan yang dimiliki analisis rasio, teknik juga memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu penggunaannya agar kita tidak salah dalam penggunaannya. Menurut Harahap (2008), keterbatasan rasio yaitu:

  1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakainya.

  2. Keterbatasan yang dimiliki akuntan atau laporan keuangan juga menjadi keterbatasan teknik ini seperti:

    • Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak mengandung taksiran dan judgement yang dapat dinilai biasa atau subjektif.

    • Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai perolehan bukan harga pasar.

    • Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio.

    • Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda.

  3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan kesulitan menghitung rasio.

  4. Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron.

  5. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.

Jenis-jenis Rasio Keuangan

Rasio keuangan menunjukkan sistematis dalam bentuk perbandingan antara perkiraan-perkiraan laporan keuangan. Agar hasil perhitungan rasio keuangan dapat diinterprestasikan, perkiraan-perkiraan yang dibandingkan harus mengarah pada hubungan ekonomis.

Menurut J. Fred Weston dalam Kasmir (2015), bentuk-bentuk rasio keuangan adalah sebagai berikut:

  1. Rasio likuiditas ( Liquidity Ratio )

    • Rasio Lancar ( Current Ratio )

    • Rasio Sangat Lancar ( Quick Ratio atau Acid Test Ratio )

  2. Rasio solvabilitas ( Leverage Ratio)

    • Total utang dibandingkan dengan total aktiva atau utang ( Debt Ratio)

    • Jumlah kali perolehan bunga ( Times Interest Earned)

    • Lingkup Biaya Tetap ( Fixed Charge Coverage)

    • Lingkup arus kas ( Cash Flow Coverage)

  3. Rasio aktivitas ( Activity Ratio)

    • Perputaran Sediaan ( Inventory Turnover)

    • Rata-rata jangka waktu penagihan/perputaran piutang ( Average**Collection Period)

    • Perputaran aktiva tetap ( Fixed Asset Turnover)

    • Perputaran total aktiva ( Total Asset Turnover)

  4. Rasio profitabilitas ( Profitability Ratio)

    • Margin laba penjualan ( Profit Margin on Sales )

    • Daya laba dasar ( Basic Earning Power )

    • Hasil pengembalian total aktiva ( Return on Total Asset)

    • Hasil pengembalian ekuitas ( Return on Total Equity )

  5. Rasio pertumbuhan ( Growth Ratio ) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.

    • Pertumbuhan penjualan

    • Pertumbuhan laba bersih

    • Pertumbuhan pendapatan per saham

    • Pertumbuhan dividen per saham

  6. Rasio penilaian ( Valuation Ratio ), yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi.

    • Rasio harga saham terhadap pendapatan

    • Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku

Pengertian Rasio Keuangan


Dalam mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan dan kinerjanya, analis keuangan perlu melakukan pemeriksaan atas berbagai aspek kesehatan keuangan perusahaan. Dengan menggunakan alat analisis laporan keuangan, terutama bagi pemilik usaha dan manajemen, dapat diketahui berbagai hal yang berkaitan dengan keuangan dan kemajuan perusahaan. Alat yang sering digunakan selama pemeriksaan adalah rasio keuangan. Menurut Kasmir (2010) rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan

Penggolongan Rasio Keuangan


Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Ang dalam Lako (2006) menggolongkan rasio keuangan berdasarkan ruang lingkup dan tujuan menjadi lima kategori:

  1. Rasio likuiditas, yaitu rasio yang menyatakan kemampuan perusahaan dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Yang termasuk dalam rasio likuiditas adalah current ratio, quick ratio dan networking capital

  2. Rasio aktivitas, yaitu rasio yang menngambarkan sampai seberapa efisien perusahaan menggunakan aset-asetnya secara efektif. Yang termasuk dalam rasio ini adalah total asset turnover, fixed asset turnover, account receivable turnover, inventory turnover, average collection period dan days sales in turnover

  3. Rasio rentabilitas/profitabilitas, yaitu rasio keuangan yang menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba. Yang termasuk dalam rasio ini adalah gross profit margin, net profit margin, operating return on assets, return on assets, return on equity dan operating ratio

  4. Rasio solvabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan intuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Yang termasuk dalam rasio ini adalah total debt ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, cash flow interest coverage, cash flow to net income, dan cash return on sales

  5. Rasio nilai pasar, yaitu rasio yang menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkap dalam basis per saham, seperti dividend yield, dividend per share, earning per share, dividend payout ratio, price earning ratio, book value per share dan price to book value.