Apa yang dimaksud dengan Radiografi Panoramik?

Radiografi Panoramik merupakan salah satu foto rontgen ekstraoral yang telah digunakan secara umum di kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran utuh dari keseluruhan maksilofasial.

Salah satu kelebihan panoramik adalah dosis radiasi yang relatif kecil dimana dosis radiasi yang diterima pasien untuk satu kali foto panoramik hampir sama dengan dosis empat kali foto intra oral.

Radiografi panoramik adalah pemeriksaan untuk mendapatkan gambaran gigi secara luas dari rahang. Bagian yang dapat terlihat melalui radiografi panoramik adalah kondisi gigi geligi, struktur tulang rahang, serta radiograf panoramik juga dapat untuk mengevaluasi terjadinya trauma pada rahang, lokasi molar ketiga, adanya lesi, perkembangan petumbuhan gigi, kondisi pasien dengan edentulous, temporomandibular joint, dan perkembangan anomali gigi lainnya (Gupta, dkk, 2011).

Dalam kedokteran gigi, radiografi panoramik adalah salah satu metode utama untuk mendapatkan data tentang gigi dan jaringan sekitarnya. Penggunaan radiografi dilakukan untuk pemeriksaan penunjang dalam penentuan diagnosa dan rencana perawatan yang tepat terhadap suatau penyakit atau kelainan gigi dan mulut (Booshehri, dkk., 2011).

Foto radiograf panoramik juga disarankan bagi pasien pediatrik, pasien cacat jasmani atau pasien dengan gangguan reflex (Ramesh, dkk., 2011)

Foto panoramik dikenal juga dengan panorex atau orthopantomogram yang sangat terkenal di kedokteran gigi karena teknik yang simpel, gambaran mencakup seluruh gigi dan rahang dengan dosis radiasi yang rendah (Whaites, 2003).

Indikasi radiograf panoramik


Menurut Whites (2003), terdapat seleksi kasus yang memerlukan gambaran panoramik dalam penegakkan diagnosa diantaranya seperti :

  1. Melihat tulang alveolar, terjadi poket lebih dari 6 mm.

  2. Adanya lesi tulang atau ukuran dari posisi gigi impaksi yang menghalangi gambaran pada intraoral.

  3. Melihat kondisi gigi sebelum dilakukan rencana pembedahan. Tidak disarankan sebagai foto rutin untuk melihat perkembangan erupsi gigi molar ketiga.

  4. Mengetahui ada atau tidaknya fraktur pada seluruh bagian mandibula.

  5. Rencana perawatan implan gigi untuk mencari vertical height.

  6. Rencana perawatan orthodontic yang diperlukan untuk mengetahui keadaan gigi atau benih gigi.

Kelebihan dan kekurangan radografi panoramik


Menurut Whaites (2003), radiograf panoramik memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan radiografi panoramik adalah :

  1. Foto rontgen mengenai bagian seluruh tulang muka dan gigi.

  2. Dosis radiasi rendah terhadap pasien.

  3. Memudahkan pemeriksaan pada pasien.

  4. Dapat digunakan pada pasien yang tidak dapat membuka mulut.

  5. Membutuhkan waktu yang sedikit untuk mengambil foto rontgen sekitar 3-4 menit.

Kekurangan radiografi panoramik :

  1. Radiografi tidak dapat memberikan detail anatomi yang jelas seperti periapikal intraoral radiograf.

  2. Tidak berguna untuk mendeteksi lesi yang kecil, struktur yang benar dari marginal periodonsium atau penyakit periapikal.

Jenis-jenis radiograf panoramik


1. Radiograf konvensional

Radiograf konvsensional atau biasa dikenal dengan Screen film radiography (SFR) masih digunakan secara luas dari pada radiograf digital (Bansal, 2006). Prosesing atau pencetakan film dari radiografi konvensional masih bersifat manual, yaitu masih menggunakan cairan development dan fixing. Teknik yang digunakan pada radiograf konvensional cukup sederhana, yaitu dengan cara mencelupkan film ke dalam cairan tersebut untuk menghasilkan gambaran radiograf (Hardianti, 2014).

Pemeriksaan radiograf konvensional sudah tidak terlalu mendominasi. Hal ini dikarenakan potensi pengurangan dosis yang terbatas untuk pasien, gambar film yang tidak dapat diubah setelah terjadinya pencetakan, serta tidak kompatibel dalam pengarsipan gambar (Bansal, 2006). Kelebihan dari radiograf konvensional adalah harga yang relatif lebih murah. Kekurangan dari radiograf konvensional ini adalah tingkat kearuratan yang kurang baik dan dosis yang tinggi.

2. Radiograf Digital

Radiografi modern atau radiografi digital yaitu alat yang menghasilkan gambar menggunakan sensor bukan radiografi film, dan hasilnya langsung dapat terlihat melalui monitor. Dosis radiasi yang jauh lebih rendah dari konvensional, pemrosesan gambar lebih cepat, dan gambar dapat diedit agar dapat dipelajari secara detail merupakan salah satu dari kelebihan radiograf digital (Accorsi, dkk., 2011).