Apa yang dimaksud dengan Psikologi Kontemporer?

psikologi kontemporer

Psikologi merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia secara ilmiah. Para praktisi di bidang psikologi disebut sebagai psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku. Apa yang dimaksud dengan psikologi kontemporer?

Psikologi kontemporer ada pada awal abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:

  • Psikologi Fakultas
    Psikologi fakultas merupakan doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya.

  • Psikologi Asosiasi
    Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya merupakan asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indra dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.

Psikologi Kontemporer Diawali pada abad 19 dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu :

1. Psikologi Fakultas

Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak–kotak dalam beberapa fakultas yang meliputi ; berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas : kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer dan sebagainya.

2. Psikologi Asosiasi

Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide. Dimana ide masuk alat indra dan diasosiasikan berdasarkan prinsip–prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras dan kedekatan.

Dalam pengembangan ilmu psikologi kemudian, ditandai dengan berdirinya laboratorium oleh Wundt ( 1879 ). Pada saat itu pengkajian psikologi didasarkan atas metode ilmiah (eksperimental). Juga mulai diperkenalkan merode intropeksi, eksperimen, dsb. Beberapa sejarah yang patut dicatat antara lain : F. Galton (merintis test psikologi) , C Darwin (memulai komparasi dengan binatang), A. Mesmer (Merintis penggunaan hipnosis), S. Freud (merintis psikoanalisa).

Fungsi Pendekatan Psikologi Kontemporer

1. Tingkah Laku

Pernahkan Bapak dan Ibu menyaksikan sirkus di televisi? Bagaimana menurut Bapak dan Ibu cara mengajari binatang-binatang yang ada sehingga mereka dapat melakukan tugasnya dengan baik? Beberapa pertanyaan yang lebih spesifik yang dapat diajukan adalah:

  • Mengapa para pelatih binatang tersebut ada yang membawa cemeti?
  • Mengapa para pelatih binatang tersebut selalu diberi sesuatu jika ia dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik?
  • Dapatkah keterampilan yang sudah dikuasai binatang tersebut dikembangkan binatang tersebut untuk kegiatan lainnya?

Para penganut psikologi tingkah laku memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) dan balasan dari siswa (response) yang dapat diamati. Mereka berpendapat juga bahwa semakin sering hubungan antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Di samping itu, mereka berpendapat juga bahwa kuat tidaknya hubungan ditentukan oleh kepuasan maupun ketidakpuasan yang menyertainya (law of effect). Itulah sebabnya, ganjaran ataupun penguatan merupakan kata kunci dalam proses pembelajaran.

2. Psikodinamik

Pendekatan psikodinamik menekankan pada pemikiran bawah sadar, konflik antara insting biologi dan permintaan social dan pengalaman keluarga mula-mula. Pendekatan ini menyatakan bahwa insting biologi yang tidak dipelajari, terutama seksualitas dan impuls keagresifan, mempengaruhi cara seseorang berpikir.

3. Pendekatan Kognitif

Memfokuskan pada proses mental yang terlibat dalam pengetahuan ; bagaimana kita melangsungan perhatian kita, melihat, mengingat, berpikir dan menyelesaikan masalah.

4. Pendekatan Ilmu Saraf Kelakuan

Menekankan bahwa otak dan system saraf adalah Menekankan bahwa otak dan system saraf adalah hal sentral untuk memahami kelakuan, pemikiran, dan emosi. Ahli ilmu saraf percaya bahwa pemikiran dan emosi memiliki dasar fisik di dalam otak.

5. Pendekatan Psikologi Evolusioner

Pendekatan psikologi evolusioner menekankan pada pentingnya tujuan fungsional dan daptasi dalam menjelaskan mengapa kelaakuan terbentuk, termodifikasi dan bertahan. David Buss menyatakan bahwa hanya sebuah evolusi yang membentuk fitur-fitur fisik kita seperti bentuk tubuh dan tinggi. Evolusi juga secara tidak langsung mempengaruhi bagaimana kita mengambil keputusan, seberapa agresif kita , ketakutan kita, dan pola perkawinan kita.

6. Pendekatan Sosiokultural

Pendekatan sosiokultural menjelaskan sebuah cara dimana masyarakat dan budaya lingkungan mempengaruhi kelakuan. Pendekatan sosiokulltural menyatakan bahwa pemahaman penuh dari tingkah laku seseorang membutuhkan pengetahuan tentang konteks lingkungan dimana kelakuan terjadi.