Apa yang dimaksud dengan Prestasi Belajar?

Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan suatu gambaran tingkat keberhasilan dari kegiatan selama mengikuti pelajaran (Purwanto, 2000).

Apa yang dimaksud dengan Prestasi Belajar ?

Pengertian Prestasi Belajar


Prestasi belajar merupakan suatu gambaran tingkat keberhasilan dari kegiatan selama mengikuti pelajaran (Purwanto, 2000). Menurut Masrun dan Martaniah (dalam Tjundjing, 2001) prestasi belajar (studi) adalah hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan. Menurut Salam dan Ada (2003) prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang dalam kegiatan belajarnya. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004) prestasi belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar. Menurut Vanden Bos (2007) prestasi akademik adalah suatu kesuksesan yang dapat dikenali dalam bidang ilmu pengetahuan atau displin ilmu. Adapun Widyaningrum dan Rachmawati (2007) mendefiniskan prestasi belajar sebagai hasil yang dicapai dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan secara sengaja dan didasarkan pada pengukuran dan penilaian berupa angka-angka yang dicantumkan dalam laporan hasil belajar pada periode tertentu.

Prestasi belajar merupakan keterampilan atau kecakapan yang dimiliki siswa yang diperolehnya setelah melalui proses belajar, yang mencakupi bidang kognitif, afektif, dan psikomotor (Mulyati, 2004). Prestasi atau keberhasilan belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, predikat keberhasilan, dan semacamnya (Azwar, 1999).

Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil pencapaian siswa dalam kegiatan belajar sebagai gambaran tingkat keberhasilan yang diukur dari nilai-nilai tes hasil belajar dan berupa angka-angka yang dicantumkan dalam laporan hasil belajar pada periode tertentu.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004), prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Faktor internal meliputi:

  1. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Faktor fisiologi tersebut misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
  2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas:
  • Faktor intelektif yang meliputi:
    • Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
    • Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
  • Fakor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.
  1. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
  2. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Adapun faktor eksternal meliputi:
  • Faktor sosial yang terdiri atas:
    • Lingkungan keluarga.
    • Lingkungan sekolah.
    • Lingkungan masyarakat.
    • Lingkungan kelompok.
  • Faktor budaya, seperti adat-istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
  • Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim.

Menurut Widyaningrum dan Rachmawati (2007) prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan inteligensi atau intelektual (intelligence quotient) yang dimiliki, tingkat kecerdasan emosi (emotional quotient), dan tingkat kecerdasan sosial (social quotient).

Menurut Asthiani (2007), prestasi akademik dipengaruhi oleh kompetensi, locus of control, otonomi dan motivasi. Menurut Purwanto (dalam Yoenanto, 2003) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor individual dan faktor sosial. Faktor individual terdiri dari kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi diri dan sifat-sifat pribadi seseorang. Adapun faktor sosial meliputi keadaan keluarga, motivasi sosial, alatalat pengajaran, lingkungan, kesempatan, guru dan cara mengajar.

Menurut Crow & Crow (dalam Hartanti, dkk., 2004), proses meraih prestasi dipengaruhi oleh tiga faktor. Ketiga faktor tersebut adalah:

  1. Faktor aktivitas yaitu faktor yang memberikan dorongan kepada individu untuk belajar, faktor ini merupakan faktor psikologik.

  2. Faktor organisme yaitu faktor yang berhubungan dengan fungsi alat-alat indra individu yang kepekaannya ikut menentukan respon individu dalam belajar.

  3. Faktor lingkungan yaitu faktor yang secara psikologis mempengaruhi proses secara keseluruhan.

Menurut Winkel dan Gunarsa (dalam Herkusumo, dkk., 2009) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

  1. Faktor internal: inteligensi, motivasi belajar, bakat, minat, kreativitas, kebiasaan dan sikap belajar.

  2. Faktor eksternal: lingkungan rumah dan sekolah.

Adapun Robinson (dalam Irfan, dkk., 2000) menyebutkan setidaknya ada empat komponen penentu prestasi, yaitu:

  1. Kestabilan emosi. Mampu mengendalikan emosi secara efektif dan efisien dalam menghadapi setiap permasalahan. Anak-anak yang mampu dan cepat menyesuaikan diri di lingkungan baik sekolah maupun di luar sekolah, akan mengakibatkan anak tersebut diterima dengan sepenuh hati oleh lingkungan. Penerimaan ini merupakan dasar-dasar pembentukan kepercayaan diri, harga diri yang ada gilirannya mengantarkan anak meraih prestasi.

  2. Attention (perhatian). Perhatian yang penuh dan total terhadap tugas yang tengah dikerjakan akan mengantarkan anak ke prestasi yang maksimal.

  3. Perseverance (ketekunan, kekerasan hati). Ketekunan dan kekerasan hati dalam meraih cita-cita merupakan motivator. Cita-cita apapun tidak akan pernah terwujud, kalau tidak disertai dengan ketekunan dan kekerasan hati untuk meraihnya.

  4. Expectations (harapan). Harapan-harapan yang datang dari orangtua dan anak yang tentu berdasarkan potensi yang ada, akan menjadi pemicu semangat anak untuk mewujudkannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan menjadi 2, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri, meliputi kematangan, kecerdasan, sifat-sifat pribadi, kestabilan emosi, perhatian, ketekunan, harapan, motivasi belajar, bakat, minat, kreativitas, kebiasaan dan sikap belajar, kompetensi, focus of control, dan otonomi. Adapun faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar, meliputi lingkungan sosial (keluarga, sekolah, masyarakat, dan kelompok), lingkungan budaya dan lingkungan fisik (fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim).

Aspek-aspek Prestasi Belajar


Menurut Syah (2003) prestasi belajar terdiri dari tiga ranah psikologis, yaitu:

  1. Ranah cipta (kognitif), yang meliputi: pengamatan, ingatan, pemahaman, aplikasi/penerapan, analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara teliti), sintesis (membuat paduan baru dan utuh).

  2. Ranah rasa (afektif), yang meliputi: penerimaan, sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi (pendalaman), karakterisasi (penghayatan).

  3. Ranah karsa (psikomotor), yang meliputi: keterampilan bergerak dan bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal.

Menurut Gagne (dalam Djiwandono, 2002), hasil belajar dimasukkan dalam lima kategori, yakni:

  1. Informasi verbal, yaitu tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat diungkapkan melalui bahasa lisan maupun tertulis kepada orang lain.

  2. Kemahiran intelektual, yaitu bagaimana kemampuan seseorang berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri.

  3. Pengaturan kegiatan kognitif, yaitu kemampuan yang dapat menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, khususnya apabila sedang belajar dan berpikir.

  4. Sikap, yaitu sikap tertentu seseorang terhadap suatu objek.

  5. Keterampilan motorik, yaitu seseorang yang mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu.

Adapun menurut Nasrun Harahap (dalam Ahmadi dan Supriyono, 2004), aspek prestasi belajar adalah:

  1. Aspek-aspek tentang berpikir, meliputi: inteligensi, ingatan, cara menginterpretasi data, pokok-pokok pengerjaan, pemikiran yang logis, dll.

  2. Perasaan sosial, meliputi: kerjasama dengan kawan sekelasnya, cara bergaul, cara pemecahan masalah serta nilai-nilai sosial, cara mengatasi dan menghadapi serta cara berpartisipasi dalam kehidupan sosial.

  3. Kekayaan sosial dan kewarganegaraan, meliputi: pandangan hidup atau pendapatnya terhadap masalah-masalah sosial, politik, dan ekonomi.

Berdasarkan uraian di atas, maka aspek-aspek prestasi belajar adalah kognitif, afektif, psikomotor, informasi verbal, kemahiran intelektual, sikap, serta kekayaan sosial dan kewarganegaraan

Menurut Oemar Hamalik (2004) “Prestasi Belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misal dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti”. Sedangkan menurut Nana Sudjana (2004) “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Menurut Djamarah ( 2011) “Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa setelah melakukan aktivitas belajar”. Definisi belajar yang dikemukakan oleh Abdullah (1991) bahwa Prestasi belajar adalah sebagian indikator dan pengetahuan yang dikuasai oleh murid. Tinggi rendahnya prestasi belajar dapat menjadi indikator sedikit banyaknya pengetahuan yang dikuasai oleh anak dalam bidang studi atau kegiatan kurikulum tersebut.

Nasution (2006) mengemukakan bahwa “prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”. Hamalik (1994) berpendapat bahwa “prestasi belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu”.

Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Prestasi Belajar


Prestasi belajar yang berupa indeks prestasi adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan nilai yang menggambarkan mutu prestasi belajar siswa selama satu semester, dalam rangka menyelesaikan program belajar yang dibebankan kepadanya, selanjutnya prestasi belajar juga menunjukkan sejauh mana daya serap yang dicapai siswa dalam belajar.

Prestasi belajar mempunyai hubungan yang erat dengan kegiatan belajar, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar baik yang berasal dari dalam individu itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar individu. Menurut Ngalim Purwanto, (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

  1. Faktor dari dalam individu
    Terdiri dari faktor fisiologis. Faktor fisiologis adalah kondisi jasmani dan kondisi panca indra. Sedangkan faktor psikologis yaitu bakat, minat, kecerdasan, motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif.

  2. Faktor dari luar individu
    Terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental. Faktor lingkungan yaitu lingkungan sosial dan lingkungan alam. Sedangkan faktor instrumental yaitu kurikulum, bahan, guru, sarana, administrasi, dan manajemen.

  3. Tingkat intelegensi siswa memang salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, namun hal itu bukanlah faktor utama, ada faktor-faktor lain yang mendukung prestasi belajar yang diperoleh siswa. Seperti dinyatakan oleh Slameto (1995) bahwa “Prestasi belajar siswa tidak semata-mata ditentukan oleh tingkat kemampuan intelektualnya, tetapi ada faktor-faktor lain, seperti: motivasi, sikap, kesehatan fisik dan mental, kepribadian, ketekunan dan lain-lain”.

Menurut WS Winkel prestasi belajar adalah keberhasilan usaha yang dicapai seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu . Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Djalal “prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran”

Hamalik berpendapat bahwa prestasi belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu. Benyamin S. Bloom, prestasi belajar merupakan hasil perubahan perilaku yang meliputi tiga ranah kognitif terdiri atas: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Saifudin Azwar mengatakan prestasi belajar merupakan dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai raport, indeks prestasi studi, angka kelulusan dan predikat keberhasilan.

Menurut Drs. H. Abu Ahmadi menjelaskan Pengertian Prestasi Belajar sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi).Disamping itu siswa memerlukan/ dan harus menerima umpan balik secara langsung derajat sukses pelaksanaan tugas (nilai raport/nilai test).

Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai. Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif.

Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Risqon mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu:

Peranan guru dalam membimbing dan mendidik siswa yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kemandirian dan profesionalisme guru.

  • Faktor lingkungan yang sangat dipengaruhi oleh kompetitor yang tersedia.

  • Faktor kemauan diri siswa yang sangat dipengaruhi oleh perhatian dan motivasi yang diberikan orang tua.

Menurut Ahmadi dan Supriyanto, prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Yang tergolong faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang terdiri dari:

  • Faktor jasmaniah, yaitu faktor yang sifatnya bawaan atau yang diperoleh, misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh. Faktor jasmaniyah ini sangat mempengaruhi di dalam menentukan prestasi belajar siswa karena belajar di butuhkan jasmani yang sehat, dengan jasmani yang sehat siswa akan mudah untuk menerima atau memahami pembelajaran yang di sampaikan guru dengan baik, sehingga prestasi yang di capai juga meningkat.

  • Faktor Psikologis terdiri atas:

  1. Faktor intelektif yang meliputi kecerdasan, kecakapan yang dimiliki

  2. Faktor non-intelektif yang meliputi unsur kepribadian, kebiasaan, emosi minat, motivasi.

Yang tergolong faktor eksternal adalah

  • Faktor sosial yang terdiri atas:
  1. Lingkungan keluarga

  2. Lingkungan sekolah

  3. Lingkungan masyarakat

  4. Lingkungan kelompok

  • Faktor budaya seperti adat istiadat, dan kesenian

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Dan sebagaimana dijelaskan dimuka bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai siswa melalui proses belajar yang berwujud angka atau simbol yang menyatakan kemampuan siswa dalam suatu materi pelajaran tertentu. Di dalam proses belajar itupun ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain: 1) faktor stimulus belajar, 1) faktor metode belajar, 3) faktor individual.

Berikut ini diuraikan secara garis besar mengenai ketiga macam faktor tersebut:

  • Faktor Stimulus Belajar, yang dimaksudkan dengan stimulus belajar disini yaitu segala hal diluar individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar stimulus dalam hal ini mencakup material, penguasaan serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima dan dipelajari oleh siswa.

  • Faktor-faktor Metode Belajar, metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode balajar yang dipakai oleh siswa. Dengan perkataan lain, metode yang diakai oleh guru menimbulkan perbedaan bagi proses belajar.

  • Faktor-faktor individual, faktor indivual ini sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang. Adapun faktor individual ini menyangkut hal sebagai berikut:Motivasi, motivasi yang berhubungan dengan kebutuhan, motif dan tujuan, sangat mempengaruhi kegiatan dan hasil belajar, motivasi adalah penting bagi proses belajar, karena motivasi menggerakkan organisme, mengarahkan tindakan serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi kehidupan individu.

Pendapat sama dikemukakan oleh Soeryabrata (1969) yang mengatakan bahwa secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu:

  • Faktor internal, meliputi : 1) Faktor fisiologis, yaitu berhubungan dengan keadaan fisik khususnya penglihatan dan pendengaran, 2) Faktor psikologis, yaitu menyangkut faktor non-fisik, seperti minat, emosi, motivasi, intelegensi, bakat, dan sikap.

  • Faktor eksternal, meliputi: 1) Lingkungan keluarga, yaitu menyangkut status sosial ekonomi keluarga, pendidikan, perhatian orang tua, dan suasana hubungan antara anggota keluarga. 2) Lingkungan sekolah, yaitu menyangkut sarana dan prasarana, kompetensi guru, siswa, kurikulum, dan kualitas proses belajar mengajar. 3) Lingkungan masyarakat, yaitu menyangkut sosial budayadan partisipasi pendidikan.

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Antara prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Prestasi belajar terdiri dari dua kata yang mempunyai pengertian sendiri-sendiri yakni prestasi dan belajar, tetapi dalam pembahasan ini kedua kata tersebut sangat berhubungan.

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dikerjakan, menurut Zainal Arifin berasal dari kata prestatie bahasa Belanda yang berarti “hasil usaha”. Jadi prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar.

Menurut Nasru Harahap prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Sedangkan Menurut Djamarah prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, dan diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.

Dari beberapa pengertian prestasi yang dikemukan para ahli diatas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yakni hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu dapat dipahami, bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

Sementara itu kata yang kedua adalah belajar. Belajar menurut Slameto adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sedangkan menurut Hamalik belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Dan menurut Djamarah belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari.

Dari berbagai pengertian diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya baik ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Oleh karena itu, seorang guru haruslah kompeten didalam memilih metode pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan. Salah satu metode yang cukup relevan terhadap penyampaian materi khususnya yang dapat dipraktekkan oleh siswa adalah metode demonstrasi dan pemberian tugas. Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:

  • Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal).
  1. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti mengalami sakit, cacat fisik/tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna serta adanya kelelahan.

  2. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas: a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. b) Faktor non-intelektif yaitu unusr-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.

  3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

  • Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)
  1. Faktor Lingkungan keluarga. Kondisi lingkungan keluarga sangat menentukan hasil belajar seseorang. Yaitu adanya hubungan yang harmonis dalam keluarga, tersedianya fasilitas belajar, keadaan ekonomi yang cukup, suasana yang mendukung dan perhatian orang tua terhadap perkembangan proses belajar anak.

  2. Faktor Lingkungan Sekolah. Kondisi lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi kondisi belajar antara lain: adanya guru yang cukup memadai, peralatan belajar yang cukup lengkap serta gedung yang cukup memenuhi syarat untuk belajar.

  3. Faktor Lingkungan Masyarakat. Faktor masyarakat disebut juga sebagai faktor lingkungan sekitar anak dimana dia berada, hal ini juga memberikan pengaruh terhadap keberhasilan belajar anak.