Apa yang dimaksud dengan potensi diri?

potensi diri

Apa yang dimaksud dengan potensi diri?

Pengertian Potensi


Diri Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam di dalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut Wiyono (2006). Dengan demikian potensi diri manusia adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih terpendam di dalam dirinya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia. Prihadhi (2004) potensi bisa disebut sebagai kekuatan, energi, atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal. Menurut Sugiyarto (2010) adanya kesadaran terhadap potensi yang dimilikinya, memungkinkan seseorang dapat mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan.

Dengan mengetahui potensi diri maka seseorang dapat mengatasi segala permasalahan yang dihadapi dan melakukan sesuatu atau mengambil keputusan sebagai jalan keluar dari masalah tersebut. Individu yang normal biasanya punya kehendak untuk berkembang dan maju. Dengan potensi yang dimiliki itu individu bisa menggapai tujuan dan impian dalam hidupnya yang akan berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman dirinya yang akan berkaitan dengan prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya kelak salah satunya yaitu prestasi belajar. Berdasarkan pengertian di atas dapat kita ketahui bahwa potensi diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masih terpendam namun mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung dengan latihan dan sarana yang memadai.

Jenis-Jenis Potensi Diri Manusia memiliki beragam potensi diantaranya adalah sebagai berikut (Nashori, 2003) :

  1. Potensi Berfikir
    Setiap manusia memiliki potensi berfikir. Maka dapat dikatakan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk belajar mengenai informasi-informasi baru, menghubungkan berbagai informasi yang didapat, serta menghasilkan pemikiran yang baru. Ciri orang yang memiliki kecerdasan intelektual tinggi yaitu, mampu untuk bekerja secara abstrak, baik menggunakan ide-ide, simbol, hubungan logis, maupun konsep-konsep secara teoristis, mampu untuk mengenali dan belajar serta menggunakan abstraksi tersebut dan mampu untuk menyelesaikan masalah termasuk masalah yang baru (Dwi Sunar P, 2010).

  2. Potensi Emosi
    Potensi yang lain adalah potensi dalam bidang afeksi/ emosi. Setiap manusia memilki potensi cita rasa, yang dengannya manusia dapat memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai, cenderung kepada keindahan. Potensi Emosi/ Kecerdasan Emosi (EQ) menurut Daniel Golemen (Dwi Sunar P, 2010) meliputi lima dasar kecakapan emosi dan sosial sebagai berikut:

    • Kesadaran diri
      Mengetahui apa yang dirasakan dan menggunakannya untuk mengambil keputusan, realistis, percaya diri, yakin akan kemampuan yang dimiliki.

    • Pengaturan diri
      Mengelola emosi diri sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat positif terhadap pelaksanaan tugas, peka tetapi bukan perasa, sanggup menahan gejolak hati sebelum tercapainya suatu sasaran, mampu bangkit dari kegagalan dan bertahan dari tekanan emosi.

    • Motivasi
      Memilki hasrat yang kuat dan menggerakkannya serta menuntun dirinya sendiri dalam menuju sasaran, inisiatif dan efektif dalam bertindak, tidak mudah putus asa (kecewa atau frustasi).

    • Empati
      Dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, dapat memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan yang harmonis didasarkan atas saling percaya serta mampu beradaptasi terhadap lingkungannya.

    • Keterampilan sosial
      Mampu mengendalikan emosi dengan baik dan berfikir jernih, baik ketika berhadapan dengan orang lain mampu cermat membaca situasi dan jaringan sosial, mampu berinteraksi dengan baik, mampu menggunakan keterampilan-keterampilan untuk mempengaruhi dan memimpin, menghormati pendapat orang lain, mampu menyelesaikan perselisihan, sanggup bekerjasama dan bekerja dalam tim.

  3. Potensi Fisik
    Adakalanya manusia memilki potensi yang luar biasa untuk membuat gerakan fisik yang efektif dan efisien serta memiliki kekuatan fisik yang tangguh. Orang yang berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari olah raga dengan cepat dan selalu menunjukkan permainan yang baik. Nurihsan (2005) menyebutkan ciri-ciri yang menonjol dari orang yang memiliki kecerdasan badaniah-kinestik yang tinggi adalah sebagai berikut:

  • Memiliki daya kontrol tubuh yang luar biasa.
  • Memiliki daya kontrol terhadap obyek.
  • Mengetahui timing yang tepat.
  • Mempunyai reflek yang sempurna dan sangat responsif dengan lingkungan fisik.
  • Suka melakukan oleh raga fisik.
  • Mahir dalam kerajinan tangan.
  • Mudah mengingat apa yang dilakukan dan bukan apa yang dikatakan atau diamati.
  1. Potensi Sosial
    Pemilik potensi sosial yang besar memiliki kapasitas menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain didasari kemampuan belajarnya, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan.

Indikator Potensi Diri


Ciri orang yang memahami potensi dirinya bisa diukur atau dilihat dalam sikap dan perilakunya sehari-hari dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Menurut La Rose (Sugiharso dkk, 2009) menyebutkan bahwa orang yang berpotensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya.
  2. Memiliki sikap yang luwes.
  3. Berani melakukan perubahan untuk perbaikan.
  4. Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan.
  5. Memiliki sikap yang tulus bukan kelicikan.
  6. Memiliki rasa tanggung jawab.
  7. Menerima kritik saran dari luar.
  8. Berjiwa optimis dan tidak mudah putus asa.

Menurut pengertian serta indikator di atas dapat diketahui bahwa potensi diri adalah kemampuan terpendam yang ada dalam diri individu baik secara fisik maupun mental yang perlu dikembangkan dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang banyak kelak.

Kata potensi berasal dari serapan dari bahasa Inggris, yaitu potency. Artinya ada dua kata, yaitu, (1) kesanggupan; tenaga (2) dan kekuatan; kemungkinan. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, daya. Intinya, secara sederhana, potensi adalah sesuatu yang bisa dikembangkan (Majdi, 2007).

Menurut Endra K Pihadhi (2004), potensi bisa disebut sebagai kekuatan, energi, atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi diri yang dimaksud disini suatu kekuatan yang masih terpendam yang berupa fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri tetapi belum dimanfaatkan dan diolah.

Sedangkan Sri Habsari (2005) menjelaskan, potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik.

Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam dalam diri manusia yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu kekuatan nyata dalam diri. Dengan demikian potensi diri manusia adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih terpendam didalam dirinya, yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia.

Apabila pengertian potensi diri manusia dikaitkan dengan pencipta manusia, Allah SWT maka potensi diri manusia dapat diberi pengertian sebagai “kemampuan dasar manusia yang telah diberikan oleh Allah SWT sejak dalam kandungan ibunya sampai pada saat akhir hayat, yang masih terpendam didalam dirinya, menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia didunia ini dan diakhirat nanti”.

Potensi diri manusia adalah suatu kekuatan atau kemampuan dasar manusia yang telah berada dalam dirinya, yang siap untuk direalisasikan menjadi kekuatan dan manfaat nyata dalam kehidupan manusia dimuka bumi ini, sesuai dengan tujuan penciptaan manusia oleh sang Maha Pencipta, Allah SWT (Wiyono, 2004).

Jenis-jenis Potensi Diri


Menurut Wiyono didalam bukunya yang berjudul My Potensi menjelaskan jenis-jenis potensi diri sebagai berikut :

  1. Akal Pikiran (Otak Manusia)
    Para ahli Psikologi sepakat bahwa otak manusia adalah sumber kekuatan yang luar biasa dan dahsyat yang tidak dimiliki oleh mahluk lainya. Mereka mengklasifikasikan otak menjadi dua klasifikasi yaitu otak kiri dan otak kanan. Secara ringkas otak kiri berfungsi untuk menghafal, mengingat, logika/berhitung, menganalisis, memutuskan, dan bahasa. Sedangkan otak kanan berfungsi untuk melakukan aktifitas imajinasi/intuisi, kreasi/kreativitas, inovasi, seni.

    Secara umum manusia yang dilahirkan normal di dunia ini telah diberikan Allah SWT kemampuan-kemampuan dasar tersebut. Tugas otak tersebut akhirnya adalah melakukan kegiatan berfikir yaitu berfikir untu menghasilkan karya nyata melalui bahasa, logika, intuisi, dan kreatifitasnya. Jadi otak manusia ada sumber kekuatan manusia untuk menghasilkan karya melalui proses berfikir. Bahkan menurut David J.Schwatz, berfikir positif dapat mendatangkan Mukjizat.

  2. Hati yang halus (Latiful Qalbi)
    Hati ibaratnya cermin dan berfungsi untuk diri kita, apakah diri kita manusia cantik/baik atau buruk, setengah baik atau setengah buruk, dsb. Hati tempat berkaca tentang hal-hal yang baik dan yang buruk, untuk menilai apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk dan hati tidak dapat dibohongin betapapun seseorang mengatakana bahwa yang orang lain lakukan itu benar dan baik. Padahal hati mengatakan bahwa perbuatan itu sebenarnya dikatakan buruk atau tidak benar oleh hati seseorang. Itulah hati yang telah sampai pada fitrah atau bersih sucisehingga mampu berfungsi sebagai radar untuk mendeteksi segala macam situasi, keadaan, dan kejadian.

  3. Indera
    Secara umum kita dapat mengenali potensi indera manusia yang disebut dengan panca indera yaitu indera yang berjumlah lima (mata, tangan, telinga, hidung, dan lidah).

Manusia memiliki beragam potensi diantaranya adalah sebagai berikut (Nashori, 2003) :

  1. Potensi Berfikir
    Manusia memiliki potensi berfikir. Seringkali Allah menyuruh manusia untuk berfikir. Logikanya orang hanya disuruh berfikir karena ia memiliki potensi berfikir. Maka, dapat dikatakan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk belajar informasi informasi baru, menghubungkan berbagai informasi, serta menghasilkan pemikiran baru.

  2. Potensi Emosi
    Potensi yang lain adalah potensi dalam bidang afeksi/emosi. Setiap manusia memilki potensi cita rasa, yang dengannya manusia dapat memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai, cenderung kepada keindahan.

  3. Potensi Fisik
    Adakalanya manusia memilki potensi yang luar biasa untuk membuat gerakan fisik yang efektif dan efisien serta memiliki kekuatan fisik yang tangguh.Orang yang berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari olah raga dengan cepat dan selalu menunjukkan permainan yang baik.

  4. Potensi Sosial
    Pemilik potensi sosial yang besar memiliki kapasitas menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan menyesuaikan diri dan mempengaruhi orang lain didasari kemampuan belajarnya, baik dalam dataran pengetahuan maupun keterampilan.

Cara Mengembangkan Potensi Diri


Steven Covey menyatakan cara menumbuhkan potensi diri dan kunci sukses seseorang adalah dengan melakukan tujuh kebiasaan, yaitu :

  1. Bertanggung jawab pada diri sendiri
  2. Tentukan sendiri mana yang penting bagi anda
  3. Kerjakan apa yang sudah diprioritaskan
  4. Anggap diri anda berada dalam situasi cooperation (kerjasama) dan lakukan yang terbaik
  5. Pahami orang lain maka orang lain akan memahami kita
  6. Cari solusi yang lebih baik
  7. Tantang diri anda sendiri secara berkesinambungan

Potensi dan kemanpuan seseorang dapat ditumbuh kembangkan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Kebiasaan baik tentunya sangat banyak, seperti yang dilakukan oleh Steven Covey. Dalam kehidupan sehari-hari, mengetahui berbagai kebiasaan baik dan tentunya akan lebih baik jika kebiasaan tersebut kita laksremajaan dalam segi kehidupan (Saputra, 2007).

Ada beberapa cara untuk mengetahui, menilai atau mengukur dengan akurat berbagi kelebihan dan kelemahan seseorang untuk menggunakan dan mengoptimalisasikan diri sebagai berikut:

  1. Introspeksi diri
    Individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukannya, apa yang telah ia capai dan apa yang ia miliki sebagai suatu kelebihan yang dapat mendukung dan apa yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang menghambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini efektif bila individu bersikap jujur, terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh memperhatikan kata hati.

  2. Masukan dari orang lain
    Dalam cara ini seseorang meminta masukan berupa informasi atau data penilaian tentang dirinya dari orang lain. Masukan berupa umpan balik (feedback) ini meliputi segala sesuatu tentang sikap dan perilaku seseorang yang tampak, dipersepsi oleh orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini bertujuan untuk membantu seseorang menelaah dan memperbaiki diri.

  3. Tes Psikologi
    Tes Psikologi yang mengukur potensi psikologis individu dapat memberi gambaran kekuatan dan kelemahan individu pada berbagai aspek psikologis seperti kecerdasan/kemampuan intelektual (kemampuan analisa, logika berpikir, berpikir kreatif, berpikir numerikal), potensi kerja (vitalitas, sumber energi kerja, motivasi, ketahanan terhadap stress kerja), kemampuan sosiabilitas (stabilitas emosi, kepekaan perasaan, kemampuan membina relasi sosial) dan potensi kepemimpinan tingkah laku.

Menurut buku Be A Winner Like Me karya Imelda Saputra, ada beberapa hal yang dapat mengembangkan dan melejitkan potensi diri diantaranya :

  1. Ketahuilah bakat-bakat dan kemampuan yang dimiliki
    Jika seseorang ingin berprestasi maksimal, ia harus melakukan hal-hal yang sesuai dengan potensi dirinya, bukan hal-hal yang merupakan kelemahannya. Karena itu kenalilah kekuatan dan keunggulan yang dimiliki, maka digunakan untuk membuat perbedaan. Percayalah setiap manusia dilahirkan dengan sayap dan mempunyai kemampuan pergi lebih jauh daripada yang mungkin dibayangkan, dan untuk mengerjakan sesuatu diluar imajinasi terliar seseorang. Christopher Reeve berkata “ Saya beruntung punya hidup petualangan dan menyenangkan selama 42 tahun. Saya punya kenangan dan prospek cerah di masa depan. Saya tidak punya alasan merasa rendah diri. Saya terlalu sibuk memanfaatkan diri sendiri”.

  2. Percaya pada diri sendiri
    Orang pertama yang harus percaya pada anda adalah diri sendiri. Jika anda tidak percaya pada diri anda sendiri jangan pernah berharap orang lain akan mempercayai anda. Cristian Nestell Bovee berkata “ Anda boleh meragukan orang atau hal lainya, tetapi jangan pernah meragukan kemampuan anda”. Karena ketika orang mulai meragukan kemampuan sendiri kehidupan akan melalap dirinya sendiri. Bahkan orang menjadi lemah meskipun fisiknya kuat.

  3. Penggabungan antara kemampuan dengan usaha
    Memaksimalkan kemampuan usaha akan menghasilkan sebuah keberhasilan. Ya, paduan antara talenta dan kemampuan untuk terus maju di tengah kesulitan akan membuahkan keberhasilan. Sebaliknya potensi hebat tanpa disertai tindakan nyata tidak akan menghasilkan apa-apa. “Perlihatkanlah kepada orang betapa bernilainya anda, bukan dengan menceritakannya” (Roger W.Babson) (Imelda, 2010).

Menurut Slamet Wiyono(2006) “potensi diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih terpendam didalam dirinya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia.”

Sedangkan menurut Sri Habsari (2005) “potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik.”

Menurut Endra K (2004) “Potensi diri adalah kekuatan yang masih terpendam yang berupa fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan dan nilainilai yang terkandung dalam diri tetapi belum dimanfaatkan dan diolah.” Sedangkan menurut Sherinswari (2013) “potensi diri adalah uatu daya yang dimiliki oleh manusia, tetapi daya tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.”

Potensi diri adalah kemampuan terpendam yang dimiliki oleh setiap orang yang perlu dikembangkan agar dapat digunakan dalam kehidupannya.

Potensi diri yang dimiliki oleh setiap siswa sangatlah penting untuk dikembangkan agar siswa dapat mengenal diri sendiri sehingga dapat menumbuhkan minat siswa untuk mencapai prestasi diri. Pengembangan potensi diri dilakukan melalui pembelajaran dan pelatihan yang harus dilakukan secara terus-menerus.

Macam-macam Potensi Diri

Manusia memiliki banyak macam potensi yang ada dalam dirinya. Baik disadari atau tidak setiap manusia memiliki lebih dari satu potensi yang ada pada dirinya. Menurut Udo Yamin Efendi Majdi (2007) potensi diri manusia dapat dibedakan kedalam jenis berikut ini:

  1. Potensi Fisik

Menurut Mulyaningtyas dan Hadiyanto (2007) “Potensi fisik atau kecerdasan fisik adalah masalah yang menyangkut kekuatan dan kebugaran otot sekaligus kekuatan dan kebugaran otak dan mental. Orang yang seimbang fisik dan mentalnya memiliki tubuh yang ideal serta otak yang cerdas.”

  1. Potensi Otak/Intelektual

Menurut Hery Wibowo (2007) potensi yang terbesar manusia adalah otak. Otak merupakan salah satu karunia paling hebat yang diberikan Tuhan. Otak mengatur seluruh fungsi tubuh, mengendalikan seluruh perilaku dasar manusia, makan, bernafas, metabolisme, tumbuh dan lain-lain.

  1. Potensi Emosional

Menurut Dwi Sunar P (2010 ) kecerdasan emosional atau yang biasa kita kenal dengan EQ adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai dan mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain disekitarnya. Dalam hal ini emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan.

Jenis-jenis Potensi Diri Berdasarkan Perspektif Psikologi Islami

Potensi diri yang terdapat pada diri manusia seharusnya digali dan dikenali sehingga dapat berguna dalam kehidupannya. Potensi diri juga dikaji melalui perspektif islami. Menurut Yadi Purwanto (2007) jenis potensi diri manusia dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Potensi untuk melangsungkan hidup

  2. Potensi untuk memaknai hidup

Manusia secara umum memiliki kesamaan dengan hewan yaitu memiliki kebutuhan jasmani dan juga rohani atau naluri. Hewan diberikan kelebihan seperti insting seksual, pertahanan tetapi tidak diberikan insting untuk beragama dan rasa ingin tahu. Sedangkan manusia diberikan akal pikiran sebagai kemampuan untuk melangsungkan hidup. Akal adalah potensi terbesar yang diberikan pencipta. Dengan memiliki akal, manusia dapat mengenali potensi diri dan dikembangkan agar bermanfaat baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.

Cara Mengenali Potensi Diri

Manusia terlahir di dunia dengan potensi yang berbeda. Potensi yang ada pada diri manusia merupakan anugrah dari Tuhan sehingga tugas manusia adalah untuk mengenali potensi diri sendiri. Mengenali potensi sendiri memang sulit, oleh karena itu banyak para ahli psikologi melakukan penelitian tentang bagaimana mengenali potensi diri sendiri. Menurut Belhemrimen Sitompul (2012) cara mengenali potensi diri dapat dilakukan dengan enam hal, yaitu:

1. Minat

Minat adalah kecenderungan seseorang terhadap suatu objek yang disenangi sehingga menjadi ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Melalui minat inilah seseorang menekuni suatu aktivitas yang sesuai dengan potensi diri yang dimiliki. Misalnya seseorang berminat dalam bernyanyi dan memiliki potensi suara yang bagus maka orang tersebut akan menekuni menyanyi sehingga orang tersebut menjadi seorang penyanyi.

2. Kemampuan

Kemampuan disini berarti kemudahan seseorang dalam mempelajari atau mengerjakan suatu kegiatan atau dengan kata lain kemampuan itu diatas rata-rata. Oleh karena itu, jika diri kita mengalami hal tersebut maka itulah potensi diri kita.

3. Kenyamanan

Kenyamanan adalah kecocokan diri kita dalam melakukan suatu kegiatan tertentu. Dengan adanya rasa nyaman dalam melakukan suatu kegiatan maka membuat kita betah mengerjakan kegiatan tersebut tanpa adanya rasa tertekan dari pihak lain.

4. Keyakinan

Maksud keyakinan disini tidak ada hubungannya dengan religius tetapi keyakinan yang bersifat pasti. Keyaninan sering kali luapan emosi sesaat yang menggebu-gebu, maka dari itu dibutuhkan konfirmasi atau tanggapan dari orang lain agar keyakinan kita tersebut dapat diertanggung jawabkan.

5. Kepuasan

Kepuasan merupakan rasa kegembiraan kita telah melakukan kegiatan tersebut. Dengan adanya rasa kepuasan dapat mendorong semangat kita untuk melakukan kegiatan tersebut secara berulang ulang. Jadi, dengan adanya rasa kepuasan membuat kita tidak menyesal telah melakukan kegiatan tersebut.

6. Kata orang sekitar

Kita membutuhkan penguatan dari orang lain yang berada disekitar kita. Semua itu dapat dimulai dari keluarga, teman dekat dan lingkungan tempat tinggal. Tidak dipungkiri kita membutuhkan pengakuan seperti pekerjaan itu cocok untuk kamu atau kamu dapat menyelesaikan pekerjaan itu dengan baik.