Apa yang dimaksud dengan Persahabatan?

Kualitas Persahabatan

Kualitas persahabatan itu sendiri Menurut Hartup, dkk (dalam Brendgen, dkk., 2001), kualitas persahabatan adalah hubungan persahabatan yang memiliki aspek kualitatif pertemanan, dukungan dan konflik.

Apa yang dimaksud dengan Kualitas Persahabatan ?

Persahabatan adalah hubungan dimana dua orang mengahabiskan waktu bersama, berinteraksi dalam berbagai situasi, dan menyediakan dukungan emosional (Baron & Bryne, 2006)

Persahabatan melibatkan kesenangan, penerimaan, kepercayaan, saling menghormati, saling mendukung, perhatian dan spontanitas (Davis dalam Hall, 1983).

Persahabatan adalah suatu bentuk hubungan yang dekat yang melibatkan kesenangan, penerimaan, percaya, respek, saling membantu, menceritakan rahasia, pengertian, dan spontanitas (Santrock, 2002).

Argyle dan Henderson (dalam Hildayani, 1997) juga memberikan definisi mereka tentang persahabatan. Menurut mereka, persahabatan meliputi orangorang yang saling menyukai, menyenangi kehadirannya satu sama lain, memiliki kesamaan minat dan kegiatan, saling membantu dan memahami, saling mempercayai, menimbulkan rasa nyaman dan saling menyediakan dukungan emosional. Menurut Sarwono (2002), menyatakan bahwa persahabatan adalah teman yang banyak melewatkan waktu bersama-sama, cenderung menyisihkan orang lain dari hubungan mereka dan saling mendukung secara emosional, adanya persahabatan akan lebih akurat dalam menyimpulkan perasaan, pikiran serta kepribadian.

Kualitas Persahabatan


Kualitas persahabatan, menurut Hartup, dkk (dalam Brendgen, dkk., 2001), adalah hubungan persahabatan yang memiliki aspek kualitatif pertemanan, dukungan dan konflik. Kualitas persahabatan ditentukan bagaimana suatu hubungan persahabatan berfungsi secara baik dan bagaimana pula seseorang dapat menyelesaikan dengan baikbaik apapun konflik yang ada.

Santrock (2003), menyatakan bahwa semakin besarnya kualitas persahabatan antar remaja menyebabkan remaja dituntut untuk mempelajari sejumlah kemampuan untuk hubungan dekat termasuk bagaimana cara untuk membuka diri sendiri dengan tepat, mampu menyediakan dukungan emosi kepada teman dan menangani ketidaksetujuan agar tidak merusak keakraban dan persahabatan.

Berndt (2002) mengistilahkan ciri-ciri persahabatan yang positif dan negatif sebagai kualitas persahabatan. Ciri-ciri positif dari kualitas persahabatan yang dimaksud yaitu pembukaan diri (self disclosure), keakraban (intimacy), dukungan dalam harga diri (self esteem support), kesetiaan (loyality) dan perilaku sosial (prosocial behavior). Sedangkan ciri-ciri negatif dari kualitas persahabatan menurut Berndt (2002) yang dimaksud adalah persaingan dan konflik.

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas persahabatan adalah suatu tingkat baik buruknya hubungan emosional antar individu yang dilandasi oleh rasa saling percaya, keintiman, saling berbagi, keterbukaan, dan saling memberikan dukungan.

Faktor-Faktor Pembentuk Persahabatan


Sarwono (2002) mengungkapkan ada dua hal yang berpengaruh dalam pembentukan persahabatan, yaitu :

  1. Kemiripan
    Kemiripan atau kesamaan yang dapat mempererat hubungan antarpribadi adalah dalam hal pandangan atau sikap. Persamaan juga sebagai ikatan ketertarikan pada hubungan yang akrab.

  2. Saling Menilai Positif
    Kemudian yang memperkuat hubungan antar pribadi adalah saling menilai positif sehingga timbul perasaan atau kesan suka sama suka antara kedua pihak. Ungkapan penilaian positif dapat dilakukan secara non lisan, yaitu melalui gerak, perubahan wajah, kedipan mata dan sebagainya, atau lisan.

Menurut Baron & Byrne (2004), faktor-faktor pembentukan persahabatan yaitu:

  1. Ketertarikan Secara Fisik
    Salah satu faktor yang paling kuat dan paling banyak dipelajari adalah ketertarikan secara fisik. Aspek ini menjadi penentuan yang utama dari apa yang orang lain cari untuk membentuk sebuah hubungan. Apakah pertemanan atau perkenalan yang terus menerus berkembang tergantung pada ketertarikan secara fisik dari masing-masing individu.

  2. Kesamaan
    Salah satu alasan kita ingin mengetahui kesukaan dan ketidaksukaan orang lain adalah karena kita cenderung menerima seseorang yang memiki berbagai kesamaan dengan kita untuk menjalin sebuah persahabatan. Kesamaan mereka dari berbagai jenis karakteristik dan tingkat yang mereka tunjukan.

  3. Timbal Balik
    Adanya rasa saling menguntungkan yang didapatakan dari persahabatan sehingga sebuah persahabatan mungkin menjadi berkembang kearah yang lebih baik lagi.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor pembentukan persahabatan terdiri dari kemiripan, saling menarik positif, ketertarikan secara fisik, kesamaan serta timbal balik.

Aspek-aspek Kualitas Persahabatan


Aboud dan Mendelson (dalam Brendgen, dkk., 2001) mengungkapkan kualitas suatu hubungan persahabatan dipengaruhi oleh aspek-aspek yang dapat berfungsi dengan baik. Aspek-aspek tersebut antara lain:

  1. Mendorong hubungan pertemanan (stimulating companionship)
    Mengarahkan kepada aktifitas bersama yang membangkitkan kesenangan, kegembiraan, dan gairah atau semangat.

  2. Pertolongan (help)
    Aspek ini mengarah pada penyediaan atau pemberian tuntutan, bantuan, pemberian informasi, saran dan bentuk bantuan lain yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sahabatnya.

  3. Keintiman (Intimacy)
    Aspek keintiman merupakan keadaan dimana individu bersikap peka terhadap kebutuhan dan kondisi sahabatnya. Disamping itu, dalam dimensi terdapat kesediaan untuk menerima sahabat apa adanya.

  4. Kualitas hubungan yang dapat diandalkan (relaibel alliance)
    Mengarah pada kesanggupan untuk mengandalkan keberadaan dan loyalitas sahabatnya. Disamping itu, aspek ini menunjukkan bagaimana konflik yang terjadi pada pasangan sahabat diselesaikan dengan baik.

  5. Pengakuan diri (self validation)
    Mengarah pada penerimaan akan orang lain untuk meyakinkan, menyetujui, mendengarkan, dan menjaga gambar diri sahabatnya sebagai pribadi yang kompeten dan berharga. Hal ini seringkali dicapai dengan perbandingan sosial akan atribut serta kepercayaan seseorang.

  6. Rasa aman secara emotional (emotional security)
    Mengarah pada rasa aman dan keyakinan yang diberikan seorang individu pada situasi-situasi yang baru atau mengancam sahabatnya.

Menurut Parker dan Asher (1993) terdapat enam aspek kualitas persahabatan, yaitu :

  1. Dukungan dan kepedulian (validation and caring)
    Sejauh mana hubungan ditandai dengan kepedulian, dukungan dan minat.

  2. Pertemanan dan rekreasi (companionship and recreation)
    Sejauh mana menghabiskan waktu bersama dengan temanteman baik di dalam maupun di luar lingkungan akademik atau kerja.

  3. Bantuan dan bimbingan (help and guidance)
    Sejauh mana teman-teman berusaha membantu satu sama lain dalam menghadapi tugas-tugas rutin dan menantang.

  4. Pertukaran yang akrab (intimate change)
    Sejauh mana hubungan ditandai dengan pengungkapan informasi pribadi dan perasaan.

  5. Konflik dan penghianatan (conflict and betrayal)
    Sejauh mana hubungan ditandai dengan argumen, perselisihan, rasa kesal, dan ketidakpercayaan.

  6. Pemecahan masalah (conflict resolution)
    Sejauh mana perselisihan dalam hubungan diselesaikan secara efisien dan baik.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek kualitas persahabatan terdiri dari mendorong hubungan pertemanan, pertolongan, keintiman, kualitas hubungan yang diandalkan, pengakuan diri, rasa aman secara emosional, dukungan dan kepedulian, pertemanan dan rekreasi, bantuan dan bimbingan, pertukaran yang akrab, konflik dan penghianatan, serta pemecahan masalah.

Ciri-ciri persahabatan


Menurut Kurth (dalam Handayani, 2006) ciri-ciri persahabatan sebagai berikut :

  1. Sukarela
    Dalam persahabatan, hubungan dibentuk atas dasar kesukarelaan penuh, sedangkan dalam berteman masih terdapat kesan kita berteman selama masih ada kerja sama.

  2. Unik
    Keunikan merupakan ciri khas persahabatan yang menjadikannya tidak dapat digantikan oleh bentuk hubungan lain.

  3. Kedekatan dan Keintiman
    Persahabatan dan hubungan teman berbeda secara nyata. Hubungan antar teman biasanya tidak disertai dengan adanya kedekatan dan keintiman. Walaupun demikian, kualitas keintiman tidak selalu sama pada setiap sahabat yang dimiliki seseorang.

  4. Persahabatan harus dipelihara agar dapat bertahan
    Dalam suatu hubungan persahabatan biasanya pihak-pihak yang berkepentingan dalam hubungan. Walaupun ada konflik-konflik kecil yang terjadi, pihak-pihak yang ada akan berusaha membicarakan faktor-faktor yang memicu terjadinya konflik, agar hubungan terjalin hangat dan akrab kembali.