Apa yang dimaksud dengan Penyimpangan Sosial?

image1

Penyimpangan sosial merupakan perbuatan atau perilaku yang melanggar norma dan nilai sosial dalam masyarakat, serta perbuatan atau perilaku tersebut tidak diharapkan oleh lingkungan masyarakat. Penyimpangan sosial ini memiliki bentuk yang bermacam-macam dan memiliki berbagai faktor penyebabnya.

Penyimpangan sosial merupakan perilaku yang tidak mematuhi norma dan nilai sosial yang ada dalam masyarakat (Tola dan Suardi, 2016). Penyimpangan sosial ini dapat juga diartikan sebagai kelakuan yang melanggar ketentuan yang telah diterapkan dalam masyarakat, ketentuan tersebut dapat berupa nilai sosial yang ada dalam masyarakat, norma sosial, adat istiadat yang masih dilestarikan dalam masyarakat, serta hukum yang berlaku dalam negara. Penyimpangan sosial juga menjadi inti dari kontruksi sosial yang digunakan untuk merawat order sosial dalam masyarakat (Henry & Howard, 2019). Dikutip dari Zenius, order sosial merupakan kondisi teratur yang dialami oleh masyarakat.

Banyak ahli yang mengemukakan pendapat mereka mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penyimpangan sosial ini, antara lain Robert K. Merton mengenai konsep anomie yang dapat menjadi penyebab penyimpangan sosial dalam masyarakat. Anomie merupakan situasi yang tak beraturan (chaos) dalam masyarakat karena tidak adanya aturan yang berlaku. Sebelumnya, Emile Durkheim juga mengemukakan mengenai anomie tersebut. Lalu, terdapat juga Edwin M. Lemert mengenai labelling yang juga menjadi salah satu penyebab hadirnya penyimpangan sosial dalam masyarakat. Penyimpangan sosial ini dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, seperti bentuk penyimpangan sosial, jenis penyimpangan sosial, dan sifat penyimpangan sosial.

Bentuk Penyimpangan Sosial


Bentuk penyimpangan sosial ini dapat dilihat berdasarkan jumlah pelaku penyimpangannya :

  1. Penyimpangan Individu
    Penyimpangan individu merupakan penyimpangan yang berdasarkan jumlah pelaku penyimpangan. Penyimpangan sosial ini hanya dilakukan oleh individu saja, tidak berkelompok, seperti membolos sekolah sendirian, menyontek.

  2. Penyimpangan Kelompok
    Penyimpangan kelompok ini dilakukan oleh sekelompok orang yang melanggar nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Sebagai contoh, sekelompok pelajar terlibat aksi tawuran.

  3. Penyimpangan Campuran
    Penyimpangan campuran ini terjadi ketika individu yang tergabung dalam suatu kelompok tertentu melakukan tindakan atau memiliki perilaku yang melanggar nilai dan norma dalam masyarakat. Sebagai contoh, individu yang tergabung dalam kelompok ekstrimis dan melakukan aksi terror.

Jenis Penyimpangan Sosial


  1. Penyimpangan Primer
    Dilansir dari Ruangguru, penyimpangan primer ini bersifat sementara dan masyarakat masih bisa mentolerir penyimpangan tersebut. Sebagai contoh menyontek.

  2. Penyimpangan Sekunder
    Dilansir dari Ruangguru, penyimpangan sekunder ini bersifat berulang dan tidak bisa ditolerir masyarakat. Sebagai contoh pembunuhan, pencurian, dan pemerkosaan.

Sifat Penyimpangan Sosial


  1. Penyimpangan Positif
    Penyimpangan sosial ini tidak melulu mengenai penyimpangan yang berkonotasi negatif, tetapi juga dapat berkonotasi positif. Dalam hal ini, penyimpangan positif dapat membawa dampak positif pada masyarakat. Sebagai contoh, dahulu perempuan terbatas perannya dalam masyarakat, sekarang dapat mengambil banyak peran dalam masyarakat, seperti menjadi wakil rakyat.

  2. Penyimpangan Negatif
    Penyimpangan negatif ini dapat membawa dampak negatif pada masyarakat. Penyimpangan ini dapat mengancam nilai dan norma dalam masyarakat, sehingga timbul ketidakaturan disana. Sebagai contoh, aksi tawuran pelajar yang dapat merugikan diri sendiri, sekolah, dan masyarakat.

Penyebab Penyimpangan Sosial


  1. Sosialisasi Tidak Sempurna
    Dilansir dari Ruangguru, sosialisasi tidak sempurna adalah adanya kegagalan dalam proses pengalaman nilai dan norma secara utuh dan benar yang dilakukan agen-agen sosialisasi. Agen-agen sosialisasi ini seperti keluarga, sekolah, kelompok pertemenan, dan lain-lain. Sebagai contoh, seorang anak perempuan dididik dalam lingkungan keluarga dimana ayahnya melakukan kekerasan terhadap ibunya. Dari situ, anak perempuannya tidak mau memiliki pacar karena tindakan ayahnya tersebut.

  2. Sub Kebudayaan Menyimpang
    Dilansir dari Ruangguru, sub kebudayaan menyimpang dipelajari dari interaksi kelompok masyarakat yang membuat anggota kelompok masyarakat tersebut ikut untuk melakukan tindakan yang menyimpang. Sebagai contoh, sekelompok pelajar melakukan aksi bolos sekolah.

  3. Labelling
    Labelling terhadap seseorang dapat menjadi salah satu penyebab penyimpangan sosial. Teori labelling ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert. Labelling merupakan pemberian label terhadap seseorang mengenai suatu hal. Sebagai contoh, kamu ini nakal banget. Labelling tersebut akan membawa seseorang tersebut pada kenakalan terus menerus karena sudah dicap seperti itu oleh masyarakat.

  4. Permasalahan Ekonomi
    Permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh seseorang atau kelompok tertentu dapat menjadi faktor pemicu hadirnya penyimpangan sosial. Tuntutan ekonomi yang tidak dapat dipenuhi pada saat itu dapat membawa seseorang atau kelompok untuk melakukan tindakan yang melanggar norma dan nilai sosial dalam masyarakat, seperti pencurian, pembegalan, dan lain-lain.

  5. Pelampiasan Rasa Kecewa
    Hadirnya rasa kecewa yang dirasakan oleh diri sendiri atau suatu kelompok dapat menjadi salah satu penyebab penyimpangan sosial. Kekecewaan tersebut juga dapat berujung pada sikap balas dendam. Sebagai contoh, pembunuhan seseorang karena merasa dikhinati.

  6. Perkembangan Teknologi
    Perkembangan teknologi yang semakin cepat ini juga menjadi salah satu pemicu penyimpangan sosial dalam masyarakat. Semua lapisan masyarakat dapat mengakses teknologi, seperti teknologi digital. Teknologi tersebut dapat memberikan banyak informasi pada masyarakat, sehingga perlu adanya penyaringan informasi guna menyaring informasi yang baik dan tidak baik. Sebagai contoh, kalangan pelajar melakukan balap liar agar mendapatkan banyak viewers.

Dampak Penyimpangan Sosial


Penyimpangan sosial ini tentu saja akan berdampak bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat sekitar. Berikut beberapa dampak dari penyimpangan sosial :

  • Mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat, seperti dikucilkan oleh warga masyarakat.
  • Masa depan pelaku penyimpangan sosial dapat hancur.
  • Mengganggu nilai dan norma yang selama ini dalam kehidupan masyarakat.
  • Mengancam keteraturan sosial dalam masyarakat.
  • Dapat mengakibatkan perubahan sistem sosial dalam masyarakat.

Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial


  • Memberikan kasih sayang dan pengawasan terhadap anak-anak.
  • Memberikan contoh yang baik bagi anak-anak.
  • Melakukan pendampingan dan bimbingan pada anak-anak saat menggunakan teknologi.
  • Penanaman dan implementasi nilai-nilai sosial masyarakat.
  • Hadirnya sikap saling dukungan dan perhatian dalam keluarga.
Summary

Edukaloka. https://edukaloka.com/penyimpangan-sosial/ diakses pada 14 Juli 2021 pukul 11.12.

Henry. S & Howard, Lindsay M. (2019). Short Introductions Social Deviance 2nd ed. Cambridge: Polity Press.

Heryansyah. 2018. “Sosiologi Kelas 10, Masih Adakah Penyimpangan Sosial di Sekolah dalam Momentum Hari Guru?”. Sosiologi Kelas 10 | Masih Adakah Penyimpangan Sosial di Sekolah dalam Momentum Hari Guru? diakses pada tanggal 14 Juli 2021 pukul 10.30.

Murniaseh, E. 2021. “Macam-Macam Penyimpangan Sosial dan Contoh Perilaku Menyimpang”. Macam-Macam Penyimpangan Sosial dan Contoh Perilaku Menyimpang diakses pada tanggal 14 Juli 2021 pukul 10.51.

Tola, F dan Suardi. (2016). Begal Motor sebagai Perilaku Menyimpang. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi, 4 (1), 1-10.

Zenius. https://www.zenius.net/prologmateri/sosiologi/a/722/tertibsosial diakses tanggal 15 Juli 2021 pukul 3.35.

1 Like

Penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku dalam masyarakat, sehingga perilaku setiap individu yang dianggap menyimpang tersebut seringkali dinyatakan sebagai pelanggaran dari aturan, nilai, dan norma dalam masyarakat. Perilaku yang dianggap menyimpang sangat beragam, kadang-kadang adalah sebuah mode atau kebiasaan baru. Di masa lalu, berpegangan tangan saat berpacaran dianggap sudah melakukan penyimpangan. Kini, hal itu dipandang biasa. Reaksi terhadap jenis penyimpangan yang sama pun dapat berbeda-beda bentuknya, dari hanya sekadar gunjingan sampai pada hukuman, demikian seperti dilansir courses.lumenlearning. Contoh tersebut membuktikan apa yang dipandang sebagai sebuah kejahatan saat ini, belum tentu akan tetap dianggap sebagai kejahatan di masa mendatang. Sebab, generasi selanjutnya yang akan mendefinisikan penyimpangan sesuai dengan perkembangan di masyarakat.