Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Inklusi?

Pendidikan inklusi

Pendidikan inklusi merupakan pendidikan yang ramah kepada teman-teman difabel. Karena meskipun teman-teman difabel ini memiliki keterbatasan dalam mengakses pendidikan seharusnya mereka tetap diberikan pendidikan yang sama. Oleh karena itu, muncullah pendidikan inklusi. Lalu apa yang dimaksud dengan pendidikan inklusi?

Pendidikan inklusi adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menyatukan anak-anak yang berkebutuhan khusus dengan anak-anak normal pada umumnya untuk belajar. Menurut Hildegun Olsen (Tarmansyah, 2007), pendidikan inklusi adalah sekolah harus mengakomodasi semua anak tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, sosial emosional, linguistik atau kondisi lainnya. Ini harus mencakup anak-anak penyandang cacat, berbakat. Anak-anak jalanan dan pekerja anak berasal dari populasi terpencil atau berpindah-pindah. Anak yang berasal dari populasi etnis minoritas, linguistik, atau budaya dan anak-anak dari area atau kelompok yang kurang beruntung atau termajinalisasi.

Pendidikan inklusi adalah sebuah pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang mempunyai kebutuhan pendidikan khusus di sekolah regular (SD, SMP, SMU, dan SMK) yang tergolong luar biasa baik dalam arti kelainan, lamban belajar maupun berkesulitan belajar lainnya. (Lay Kekeh Marthan, 2007).

Menurut Staub dan Peck (Tarmansyah, 2007), pendidikan inklusi adalah penempatan anak berkelainan ringan, sedang dan berat secara penuh di kelas. Hal ini menunjukkan kelas regular merupakan tempat belajar yang relevan bagi anak-anak berkelainan, apapun jenis kelainannya. Dari beberapa pendapat, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, sosial emosional, linguistik atau kondisi lainnya untuk bersama-sama mendapatkan pelayanan pendidikan di sekolah regular (SD, SMP, SMU, maupun SMK).

Tujuan praktis yang ingin dicapai dalam pendidikan inklusi meliputi tujuan langsung oleh anak, oleh guru, oleh orang tua dan oleh masyarakat, yaitu :

  • Tujuan yang ingin dicapai oleh anak dalam mengikuti kegiatan belajar dalam inklusi antara lain adalah :

    1. Berkembangnya kepercayaan pada diri anak, merasa bangga pada diri sendiri atas prestasi yang diperolehnya.

    2. Anak dapat belajar secara mandiri, dengan mencoba memahami dan menerapkan pelajaran yang diperolehnya di sekolah ke dalam kehidupan sehari-hari.

    3. Anak mampu berinteraksi secara aktif bersama teman-temannya, guru, sekolah dan masyarakat

    4. Anak dapat belajar untuk menerima adanya perbedaan, dan mampu beradaptasi dalam mengatasi perbedaan tersebut.

  • Tujuan yang ingin dicapai oleh guru-guru dalam pelaksanaan pendidikan inklusi antara lain adalah :

    1. Guru akan memperoleh kesempatan belajar dari cara mengajar dengan setting inklusi

    2. Terampil dalam melakukan pembelajaran kepada peserta didik yang memiliki latar belakang beragam

    3. Mampu mengatasi berbagai tantangan dalam memberikan layanan kepada semua anak.

    4. Bersikap positif terhadap orang tua, masyarakat, dan anak dalam situasi beragam.

    5. Mempunyai peluang untuk menggali dan mengembangkan serta mengaplikasikan berbagai gagasan baru melalui komunikasi dengan anak di lingkungan sekolah dan masyarakat.

  • Tujuan yang akan dicapai bagi orang tua antara lain adalah :

    1. Para orang tua dapat belajar lebih banyak tentang bagaimana cara mendidik dan membimbing anaknya lebih baik di rumah, dengan menggunakan teknik yang digunakan guru di sekolah.

    2. Mereka secara pribadi terlibat, dan akan merasakan keberadaannya menjadi lebih penting dalam membantu anak untuk belajar.

    3. Orang tua akan merasa dihargai, merasa dirinya sebagai mitra sejajar dalam memberikan kesempatan belajar yang berkualitas kepada anaknya

    4. Orang tua mengetahui bahwa anaknya dan semua anak di sekolah, menerima pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kemampuan masing-masing individu anak.

  • Tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh masyarakat dalam pelaksanaannya pendidikan inklusif antara lain :

    1. Masyarakat akan merasakan suatu kebanggaan karena lebih banyak anak mengikuti pendidikan di sekolah yang ada di lingkungannya.

    2. Semua anak yang ada di masyarakat akan terangkat dan menjadi sumber daya yang potensial, yang akan lebih penting adalah bahwa masyarakat akan lebih terlibat di sekolah dalam rangka menciptakan hubungan yang lebih baik antara sekolah dan masyarakat (Tarmansyah, 2007).

Karakteristik Pendidikan Inklusi


Karakteristik dalam pendidikan inklusi tergabung dalam beberapa hal seperti hubungan, kemampuan, pengaturan tempat duduk, materi belajar, sumber dan evaluasi yang dijelaskan sebagai berikut :

  • Hubungan
    Ramah dan hangat, contoh untuk anak tuna rungu : guru selalu berada di dekatnya dengan wajah terarah pada anak dan tersenyum. Pendamping kelas (orang tua) memuji anak tuna rungu dan membantu lainnya.

  • Kemampuan
    Guru, peserta didik dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda serta orang tua sebagai pendamping.

  • Pengaturan tempat duduk
    Pengaturan tempat duduk yang bervariasi seperti, duduk berkelompok di laintai membentuk lingkaran atau duduk di bangku bersama-sama sehingga mereka dapat melihat satu sama lain.

  • Materi Belajar
    Berbagai bahan yang bervariasi untuk semua mata pelajaran, contoh pembelajaran matematika disampaikan melalui kegiatan yang lebih menarik, menantang dan menyenangkan melalui bermain peran menggunakan poster dan wayang untuk pelajaran bahasa.

  • Sumber
    Guru menyusun rencana harian dengan melibatkan anak, contoh meminta anak membawa media belajar yang murah dan mudah didapat ke dalam kelas untuk dimanfaatkan dalam pelajaran tertentu.

  • Evaluasi
    Penilaian, observasi, portofolio yakni karya anak dalam kurun waktu tertentu dikumpulkan dan dinilai (Lay Kekeh Marthan, 2007).