Apa yang dimaksud dengan pencahayaan didalam fotografi?

pencahayaan

Pencahayaan diperlukan oleh fotografer untuk mendapatkan foto yang bagus, dimana faktor pencahayaan akan sangat mempengaruhi kualitas dari foto itu sendiri.

Apa yang dimaksud dengan pencahayaan didalam fotografi ?

1 Like

Untuk menghasilkan foto yang menarik tidak cukup hanya dengan exposure yang tepat, hal yang juga penting adalah pengaturan pencahayaan. Menurut Wahyu Dharsito (2014) pengaturan pencahayaan pada umumnya mengacu pada empat karakteristik utama cahaya yaitu; Intensitas, Kualitas, Warna dan Arah cahaya.

Menurut Yulius (2011) tiga hal yang harus diperhatikan tentang cahaya yaitu, intensitas cahaya, arah datang cahaya dan spektrum (warna cahaya).

Menurut Yuyung Abdi untuk mengetahui cahaya (lighting) diperlukan 7 pemahaman yakni; sumber cahaya, arah cahaya, intensitas cahaya, kontinuitas cahaya, sifat cahaya, kualitas cahaya dan jenis cahaya.

Sumber Cahaya


1. Cahaya Alami (Available Lighting)

Cahaya alami bisa di dapatkan dari cahaya matahari. Cahaya matahari dapat diperoleh dari luar dan dalam ruangan dengan memanfaatkan cahaya yang masuk melalui jendela atau celah-celah lainya. Maka cahaya alami dapat diartikan sebagai pencahayaan yang sudah ada di suatu lingkungan tanpa campur tangan fotografer.

Sesuai sifatnya sebagai available light, fotografer bisa mengendalikan pencahayaan matahari secara tidak langsung. Karena adanya rotasi bumi, setiap hari kita melihat matahari bergerak dari timur ke barat, pergerakan tersebut menentukan arah sinar, bayangan, serta kontras warna yang dihasilkan. Selain waktu pemotretan, kondisi langit, dan lokasi yang dipilih akan berpengaruh pada karakter pencahayaan yang diperoleh. Berikut beberapa skenario pencahayaan menggunakan sinar matahari

Tabel Siklus Harian Sinar Matahari

Jenis Keterangan Karakter
Golden Hour Sinar matahari sekitar jam 06.00 - 07.00 atau 17.00 - 18.00 WIB Sinar yang diperoleh memiliki warna yang warm, intensitas yang lembut, dan sudut rendah.
Blue Hour Cahaya yang muncul sebelum matahari terbit, atau setelah tenggelam. Semburat cahaya yang berwarna biru, dan biasanya bercampur warna merah dikaki langit.
Pagi dan Sore Sinar matahari pada sekitar 07.00 - 10.00 atau 14.00 - 17.00 WIB Sinar matahari pada jam-jam ini memiliki warna yang lebih netral, dengan intensitas yang lebih kuat dan kontras yang tajam.
Mid Day Sinar matahari ditengah hari, sekitar jam 10.00 - 14.00 WIB Karakter cahaya keras dan tajam. Tidak disarankan untuk langsung digunakan, tetapi bisa diatur dengan alat seperti scrim (semacam diffuser) dan reflector, atau memilih lokasi yang teduh (shade)
Cloudly Saat langit berawan Lembut dengan warna agak tumpul
Shade Foto ditempat naungan Lembut, mirip dengan cloudy. Sinar yang mencapai objek merupakan pantulan partikel di udara dan langit agak kebiruan.
Window Light Hamburan sinar matahari melalui jendela. Karakter cahaya lembut, hampir seperti pencahayaan jenis shade. Biasa dimanfaatkan untuk pemotretan indoor.

2. Cahaya Buatan (Artificial Lighting)

Cahaya buatan yaitu cahaya yang sengaja di adakan untuk tujuan pemotretan. Cahaya yang dihasilkan berupa cahaya buatan bahkan di desain khusus untuk keperluan pemotretan.

Arah Cahaya


Arah jatuhnya cahaya yang mengenai subjek sangat berpengaruh pada gambar. Pemahaman arah begitu penting karena menentukan karakter cahaya yang dihasilkan. Arah cahaya memberi dimensi bayangan yang berbeda, dimensi tersebut menentukan karakter objek yang terkena cahaya. Menurut Abdi arah cahaya dibagi menjadi 5 yaitu:

  • Front Light (Cahaya Depan)

    Front light adalah pencahayaan yang berasal dari arah depan objek/subjek. Biasanya diperoleh dari flash pada kamera, atau dengan subjek yang menghadap ke matahari.

    Skema Front light

  • Back Light (Cahaya Belakang)

    Back Light adalah pencahayaan dari arah belakang objek/subjek Penggunaan arah cahaya dari belakang ini memberikan efek dimensi dan pendaran yang khas pada tepi objek, yang sering disebut dengan Rimlight.

    Cahaya Belakang

  • Side Light (Cahaya Samping)

    Side Light adalah pencahayaan dari sisi samping objek/subjek. Biasanya bayangan yang dihasilkan jatuh ke arah samping sesuai dengan penempatan sumber cahaya dan objek/subjek dan memberikan efek definisi bentuk dan tekstur.

    Cahaya Samping

  • Top Light (Cahaya Atas)

    Overhead Light atau Top Light adalah pencahayaan dari arah atas objek/subjek. Biasanya didapat dari cahaya matahari, lampu jalan, penerangan ruangan. Cahaya memberikan pencahayaan yang dominan pada sisi atas objek, dengan efek hampir seperti side light dengan arah bayangan ke bawah.

    Cahaya Atas

Warna Cahaya/ Spektrum


Sumber cahaya yang berbeda memiliki komposisi spektrum warna yang berbeda. Perbedaan spektrum inilah yang menyebabkan warna khas pada masing- masing jenis sumber cahaya. Sebagai contoh lampu bohlam yang berwarna kekuningan dihasilkan oleh spektrum yang lebih dminan pada warna-warna kuning, oranye hingga merah dan sedikit menghasilkan warna ungu, biru atau hijau, dan lampu flash yang berwarna dominan putih jernih, cahaya ini sebenarnya merupakan spektrum yang terdiri dari deretan beberapa warna cahaya.

Intensitas Cahaya


Intensitas cahaya yaitu seberapa kuat cahaya tersebut, yang secara awam dikenal dengan kata sifat terang (intensitas tinggi) dan redup (intensitas rendah). Cahaya yang sangat kuat akan menimbulkan bayangan yang jelas (harsh), sedangkan cahaya yang lemah akan menimbulkan bayangan yang lembut (soft)
Faktor lain yang berhubungan dengan intensitas cahaya adalah durasi, yang merupakan lamanya cahaya menyala saat proses pemotretan. Berdasarkan durasinya, pencahayaan dibagi menjadi dua jenis , yaitu:

  • Continuous light adalah sumber cahaya yang terus menerus menyala (misalnya lampu senter, lampu pijar, red head, dedolight, HMI dan sebagainya)
  • Uncontinuous light adalah sumber cahaya yang hanya menyala sesaat bersamaan dngan pemotretan, biasanya berupa flash/blitz

Kualitas Cahaya


Pada fotografi dikenal karakter cahaya yang disebut dengan kualitas, yaitu keras atau lembutnya pencahayaan.

  • Hard Light adalah cahaya yang bersifat keras, dihasilkan oleh sumber yang bersifat “specular” menyerupai titik, yaitu sumber dengan luas permukaan kecil dan jarak yang jauh.

  • Soft Light adalah cahaya yang bersifat lembut, dihasilkan oleh sumber yang relatif luas. Ciri khas soft light adalah tepi bayangan yang terlihat samar.

Pembentukan cahaya menjadi hard light atau soft light tergantung pada dua hal yaitu luas sumber cahaya, dan jarak terhadap objek. Sumber cahaya dengan luasan besar dan jarak dekat membuat cahaya menjadi soft light, sedangkan cahaya dengan luasan kecil dan jarak jauh menjadikan cahaya bersifat hard light.

Sifat Cahaya

Sifat-sifat cahaya dalam fotografi adalah sebagai berikut:

  • Cahaya langsung (Direct Light) adalah cahaya yang langsung mengenai objek tanpa terhalang apapun. Karakter dari cahaya langsung yaitu jika intesitas tinggi sifatnya keras dan menghasilkan bayangan yang kuat.

  • Cahaya tidak langsung (In-Direct Light) adalah cahaya yang tidak langsung menenai objek, tetapi terhalang sesuatu seperti awan, kabut, kaca tembus cahaya dan sebagainya.

  • Reflected Light adalah cahaya yang dipantulkan sesuatu seperti cermin, air, tembok dan lain-lain. Karakter dan intensitas cahaya pantulan akan sama dengan sumber cahaya jika dipantulkan oleh cermin, tetapi intensitas akan berkurang jika dipantulkan benda-benda yang sifatnya tidak mengkilat.

  • Window Light adalah cahaya yang melewati celah seperti lubang jendela, celah atap, celah pepohonan dan sebagainya. Karakter window lighting terarah dan seolah ada volume karena mengikuti bentuk celah yang dilaluinya.

Dalam fotografi pengaturan pencahayaan bisa diibaratkan sebagai skenario pada sebuah drama. Dan fotografer sebagai sutradara menentukan bagaimana masing-masing pemeran pencahayaan tersebut berinteraksi membentuk sebuah cerita atau foto. Ada banyak skenario atau pola pencahayaan yang digunakan dalam fotografi, diantaranya sebagai berikut:

  • Key Light/ Main Light

    Key Light atau Main Light adalah pencahayaan yang berperan sebagai tokoh utama pada sebuah pemotretan. Pada genre still life, key light umumnya ditempatkan pada samping, belakang atau atas untuk membantu memperkuat tampilan tekstur dari objek.

  • Fill-In Light/ Fill Light

    Fill Light berperan sebagai cahaya pendukung yang mengisi bagian gelap atau bayangan, dan umumnya diletakkan pada sisi lawan yang tidak diterangi key light dan sering kali intensitas fill light lebih rendah dari key light.

  • Rim Light

    Rim Light adaah pencahayaan yang berfungsi untuk memberikan separasi terhadap background, dengan menonjolkan sisi tepi dari subjek. Rim Light umumnya berupa back light, side light atau top light dengan intensitas yang cukup tinggi sehingga muncul high light, tetapi tanpa mengganggu key light.

  • Background Light

    Background light berperan memberikan penerangan pada latar belakang pemotretan. Pada prakteknya, peran pencahayaan background bisa diatur dengen menggunakan light modifier. Pengaturan arah, warna, bentuk, dan intensitas cahaya yang jatuh pada background dapat menambah daya tarik sebuah foto.

Sinar dari sumber cahaya sering kali belum sesuai digunakan langsung pada pemotretan. Pencahayaan perlu dimodifikasi terlebih dahulu untuk menghasilkan karakter yang diinginkan. Light modifier adalah peralatan yang digunakan untuk memodifikasi atau mengubah keluaran sumber cahaya. Desain dan cara kerja light modifier bermacam-macam dengan karakter yang khas. Metode yang sering digunakan adalah dengan memantulkan (reflector), membaurkan (diffuser), menyarig (filter), atau dengan menghalangi cahaya.

  1. Reflector

    Reflector

    Reflector adalah atat yang digunakan untuk memantulkan cahaya. Pada prkateknya alat ini memiliki bentuk dan bahan yang bermacam-macam, mulai dari reflector lipat dari bahan kain, karton, lembaran styrofoam, dinding dan lain-lain asalkan benda tersebut akan membawa karakter warna dari bidang pantul.

    Penerapan reflector pada fotografi ada dua yaitu:

    • Untuk mengubah hard light menjadi softlight… Reflektor menangkap cahaya dari sumber dengan permukaannya yang lebih luas kemudian memantulkan kembali ke objek.

    • Sebagai fill-in. Reflektor digunakan untuk memantulkan cahaya ke sisi objek yang kurang mendapatkan cahaya.

  2. Diffuser

    Diffuser

    Diffuser digunakan untuk membaurkan sinar yang dilaluinya. Alat ini dibuat dari bahan translucent, atau tembus cahaya tetapi tidak tembus pandang. Penerapan umum diffuser dalam fotografi ada 2 yaitu:

    • Mengubah hardlight menjadi soft light. Diffuser menangkap cahaya dari sumber cahaya, kemudian meneruskannya ke arah subjek.

    • Mengurangi intensitas cahaya.

  3. Payung (umbrella)

    iPayung fotografi

    Payung merupakan light modifier yang sering digunakan di lapangan karena mudah dibawa dan cepat pemasangannya. Ada dua cara penggunaan payung yang umum dilakukan yaitu payung pantul (bounce) dan payung tembus (shot through).

    • Payung Pantul (bounce)
      Sisi dalam payung digunakan sebagai reflektor, sumber cahaya diarahkan kedalam payung dan pantulannya digunakan untuk pencahayaa. Karakter cahaya yang dihasilkan mirip dengan reflektor, dengan lengkungan bidang pantul payung yang memberikan arah cahaya lebih terpusat.

    • Payung Tembus (Shot Through)
      Teknik ini merupakan kebalikan dari payung pantul. Sumber cahaya diarahkan kedalam payung dan tembusannya digunakan sebagai pencahayaan. Karakter cahaya yang dihasilkan mirip dengan diffuser tetapi dengan lengkungan pada bidang pencahayaan dan bentuk serta ukuran sesuai dengan fisik payung.

  4. Soft Box

    Soft Box

    Light modifier jenis ini menggabungkan prinsip kerja reflector dan diffuser sekaligus. Konstruksi softbox adalah sebuah ruangan tertutup dengan satu sisi berupa panel diffuser untuk keluarnya cahaya dan sisi lain sebagai reflektor yang umumnya berwarna silver. Karakter cahaya softbox lembut seperti diffuser, dengan intensitas yang lebih kuat karena pantulan sinar ditahan dan dikembalikan oleh sisi reflector.

  5. Light Tent

    Light Tent

    Alat ini berbentuk seperti kotak tenda kecil dengan sisi-sisi dari bahan translucent berwarna putih, dan digunakan sebagai miniatur studio. Karakter cahaya yang dihasilkan dalam Light Tent adalah softlight yang tersebar merata.

  6. Beauty Dish

    Beauty Dish

    Beauty Dish merupakan reflector khusus dengan bentuk bidang pantul parabolik. Karakter cahaya yang dihasilkan berada diantara softbox dan flash langsung, dengan kontras yang cukup, sinar lebih memiliki arah, dan efek dramatis.

  7. Snoot

    Snoot

    Light modifier ini digunakan untuk mengatur arah dan membatasi sebaran sinar, dengan cara menghalangi sisi samping sumber cahaya. Karakter cahaya pada penggunaan snoot adalah sinar yang terkumpul.

  8. Honey Comb

    Honey Comb

    Honey comb berbentuk seperti sarang lebah dan memiliki fungsi seperti snoot tetapi dengan tingkat detail yang lebih baik. Grid portable biasa digunakan pada teknik strobist untuk menghasilkan arah pencahayaan yang terkendali.

  9. Filter atau Gel

    Filter atau Gel

    Gel atau disebut juga filter digunakan untuk mengubah warna cahaya dengan menyaring (filtering) warna cahaya lain yang tidak diinginkan. Alat ini dibuat dari lembaran dengan bahan tembus cahaya dengan warna khusus.

  10. Barn Door

Barn Door

Alat ini disebut “barn door” karena konstruksinya yang menyerupai pintu lumbung atau kandang. Fungsinya adalah membatasi penyebaran cahaya dan mencegah terlalu banyak spill light.

1 Like