Apa yang dimaksud dengan Pemikiran kontrafakta atau Counterfactual thinking?

Pemikiran kontrafakta atau Counterfactual thinking adalah konsep psikologi yang melibatkan kecenderungan manusia untuk menciptakan alternatif yang mungkin bagi kejadian kehidupan yang telah terjadi.

Apa yang dimaksud dengan Pemikiran kontrafakta atau Counterfactual thinking ?

Ketika seseorang merenungkan pilihan yang telah mereka ambil, terkadang mereka berpikir "kalau saja … ". Kita sering membuat alternatif-alternatif kontrafaktual tentang apa yang mungkin terjadi apabila kita mengambil pilihan yang berbeda dengan yang pilihan yang telah kita ambil secara nyata.

Pemikiran kontrafaktual membantu orang untuk belajar dari pengalaman dan dapat mempengaruhi perbedaan aktivitas kognitif seperti deduksi, pengambilan keputusan, probabilitas perhitungan dan pemecahan masalah.

Pemikiran kontrafaktual selalu dikaitkan dengan emosi-emosi manusia yang kompleks, seperti rasa bersalah, penyesalan atau menyalahkan.

Counterfactual thinking is thinking about a past that did not happen. This is often the case in “if only. . .” situations, where we wish something had or had not happened.

Counterfactual thinking adalah proses membandingkan kenyataan yang ada dengan kemungkinan terdapatnya alternatif lain dengan membangun konstruk perumpamaan (skenario).

Counterfactual thinking adalah kemampuan untuk menciptakan imajinasi sedekat mungkin dengan yang kenyataan yang sebenarnya, dan hal ini memerlukan perubahan pada beberapa kondisi-kondisi pada dunia nyata yang sebenarnya.

Counterfactual thinking bukanlah sebuah proses untuk mengevaluasi hasil keluaran (outcome) tetapi lebih kepada proses pemikiran kita terhadap hasil keluaran (outcome) tersebut.

Terdapat dua jenis counterfactual thinking, yaitu downward CFT dan upward CFT.

  • Downward Counterfactual thinking terjadi ketika individu menganggap bahwa lingkungan bisa saja lebih buruk dari apa yang dimilikinya

  • Upward Counterfactual thinking terjadi ketika individu menganggap lingkungan dapat memberikan hasil yang lebih baik dari yang dimilikinya.

Biasanya seseorang melakukan Counterfactual thinking setelah mengalami atau mendapatkan hasil keluaran (outcome) yang negatif dan hasil keluaran (outcome) negatif tersebut biasanya menyebabkan seseorang lebih melakukan upward counterfactual thinking daripada downward counterfactual thinking. Dan ketika individu menghasilkan upward counterfactual thinking, maka mereka cenderung akan mengalami penyesalan.