Apa yang dimaksud dengan Oral Hygiene atau Kebersihan Mulut?

Oral Hygiene (Kebersihan Mulut) adalah usaha menjaga kebersihan mulut dan lidah dari plak (bakteri dalam mulut yang bercampur dengan sisa makanan). Kebersihan Gigi dan Mulut yang tidak baik dapat menyebabkan bau mulut, kerusakan gigi dan radang gusi. Selain itu, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.

Apa yang dimaksud dengan Oral Hygiene atau Kebersihan Mulut ?

Higiene oral menurut World Health Organization (WHO) memiliki arti bebas dari: nyeri kronik pada rongga mulut dan wajah, kanker rongga mulut dan tenggorokan, luka pada rongga mulut, kelainan kongenital seperti bibir sumbing, penyakit periodontal, kerusakan dan kehilangan gigi dan penyakit atau gangguan lainnya yang mempengaruhi rongga mulut.

Kebersihan gigi dan mulut yang baik berdampak pada kesehatan gigi dan mulut, sebaliknya kebersihan mulut yang kurang terjaga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit pada rongga mulut sebagai akibat timbulnya debris dan karang gigi atau kalkulus.

Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh pasien yang sedang menjalani perawatan ortodonti cekat karena prosedur pemeliharaan kebersihan mulut sulit dilakukan ketika alat ortodonti dicekatkan pada gigi. Kondisi lingkungan rongga mulut yang berubah setelah insersi pesawat ortodonti cekat bisa mengarah pada peningkatan akumulasi plak.

Penilaian Status Kebersihan Gigi dan Mulut

Keadaan kebersihan mulut pasien dapat diukur dengan beberapa indeks. Indeks yang biasanya digunakan antara lain Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S). Pada awalnya indeks ini digunakan untuk menilai penyakit peradangan gingiva dan penyakit periodontal, akan tetapi dari data yang diperolah ternyata kurang berarti atau bermakna. Indeks ini hanya digunakan untuk mengukur tingkat kebersihan gigi dan mulut dan menilai efektivitas dari penyikatan gigi.

Oral Hygiene Index (OHI)

OHI terdiri atas komponen indeks debris dan indeks kalkulus, dengan demikian OHI merupakan hasil penjumlahan dari indeks debris dan indeks kalkulus, setiap indeks menggunakan skala nilai dari 0-3.

Pada penilaian ini semua gigi diperiksa baik gigi-gigi pada rahang atas atas maupun rahang bawah. Setiap rahang dibagi menjadi tiga segmen, yaitu:

  1. Segmen pertama, mulai dari distal kaninus sampai molar ketiga kanan rahang atas,
  2. Segmen kedua, diantara kaninus kanan dan kiri dan
  3. Segmen ketiga, mulai dari mesial kaninus sampai molar ketiga kiri. Setelah semua gigi diperiksa, pilih gigi yang paling kotor dari setiap segmen.

Pada OHI, penentuan skor untuk tiap gigi dilakukan sebagai berikut.

Tabel Skor Debris
image
Indeks debris adalah jumlah seluruh skor segmen dibagi jumlah segmen (=6).

Untuk pengukuran kalkulus sama dengan pengukuran debris, yaitu:

Tabel Skor Kalkulus
image
Indeks kalkulus adalah jumlah seluruh skor segmen dibagi jumlah segmen (=6).

Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S)

Pengukuran kebersihan gigi dan mulut dilakukan dengan memilih enam permukaan gigi indeks tertentu yang cukup dapat mewakili segmen depan maupun belakang dari seluruh permukaan gigi yang ada di rongga mulut.

Gigi-gigi yang dipilih sebagai gigi indeks beserta permukaan indeks yang dianggap mewakili tiap segmen adalah: gigi 16 pada permukaan bukal, gigi 11 pada permukaan labial, gigi 26 pada permukaan bukal, gigi 36 pada permukaan bukal, gigi 31 pada permukaan labial dan gigi 46 pada permukaan lingual.

Keberadaan plak diketahui dengan mengoles zat berwarna (disclosing solution) kemudian menghitung skor plak gigi sesuai dengan kriteria skor debris dan skor kalkulus. Pada tiap individu, nilai debris dijumlah dan dibagi dengan jumlah permukaan (jumlah gigi) yang dinilai, demikian juga penilaian kalkulus untuk tiap individu, maka akan didapatkan nilai DI (Debris Indeks) atau CI (Calculus Indeks). Nilai OHI- S individu didapatkan dengan menjumlahkan nilai DI dan CI.

Tabel Kriteria tingkat keparahan kebersihan gigi dan mulut
image

Menurut Green dan Vermillion dalam Putri, Herijulianti, dan Nurjannah (2010), tingkat kebersihan gigi dan mulut dapat diukur dengan menggunakan index yang dikenal Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) adalah pemeriksaan gigi dan mulut dengan menjumlahkan Debris Index (DI) dan Calculus Index (CI).

Gigi index yang digunakan dalam pengukuran debris dan calculus adalah gigi molar tetap pertama kanan atas permukaan buccal, gigi incisivus tetap pertama kanan atas permukaan labial, gigi molar tetap pertama kiri atas permukaan buccal, gigi molar tetap pertama kiri bawah permukaan lingual, gigi incisivus tetap pertama kiri bawah permukaan labial dan gigi molar tetap pertama kanan bawah permukaan lingual.

Nilai OHI-S dikatakan kriteria baik jika nilai OHI-S berada antara 0,0-1,2, kriteria sedang jika nilai OHI-S berada antara 1,3-3,0, dan kriteria buruk jika nilai OHI-S berada antara 3,1-6,0.

Menilai debris index dan calculus index dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Debris Index

Indeks Debris
Gambar Indeks Debris

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk memperoleh debris index yaitu seperti disebutkan pada tabel berikut ini.

Tabel Kriteria Debris Index

Kondisi Skor
Tidak ada calculus 0
Calculus supragingival menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal yang diperiksa. 1
Calculus supragingival menutupi lebih dari 1/3tetapi kurang dari 2/3 permukaan yang diperiksa, atau ada bercak-bercak calculus subgingival di sekeliling servikal gigi. 2
Calculus supragingival menutup lebih dari 2/3 permukaan atau ada calculus sub gingival yang kontinu disekeliling servikal gigi. 3

Calculus Index

Menurut Putri, Herijulianti, dan Nurjannah, (2010), ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk memperoleh calculus index yaitu seperti disebutkan pada tabel dibawah ini.

Tabel Kriteria Calculus Index

Kondisi Skor
Tidak ada debris atau stain 0
Plak menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal atau terdapat stain ekstrinsik diperrmukaan yang diperiksa 1
Plak menutup lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 permukaan yang diperiksa. 2
Plak menutup lebih dari 2/3 permukaan gigi yang diperiksa 3

Cara melakukan penilaian debris index dan calculus index

Menurut Putri, Herijulianti, dan Nurjannah (2010), untuk memperoleh penilaian debris yang tepat serta seragam perlu dilakukan prosedur pemeriksaan yang terarah dan sistemik, yaitu:

  1. Bagian gigi yang diperiksa adalah permukaan klinis.

  2. Permukaan gigi klinis tersebut dibagi dengan garis khayal menjadi tiga bagian yang sama besarnya yaitu 1/3 permukaan gigi bagian cervical, 1/3 permukaan gigi bagian tengah, dan 1/3 permukaan gigi bagian incisal/oklusal.

  3. Sonde digerakkan secara mendatar pada permukaan gigi yang diperiksa

  4. Penilaian debris dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut:

    • Mula-mula pemeriksaan dilakukan pada bagian 1/3 incisal/oklusal, bila ada debris yang terbawa sonde, maka nilai debris untuk gigi tersebut adalah 3 (tiga).

    • Pemeriksaan dengan sonde tidak ada debris pada bagian 1/3 incisal/oklusal pemeriksaan dilanjutkan pada 1/3 bagian tengah dan bila ada debris yang terbawa sonde, nilainya 2 (dua).

    • Pemeriksaan dengan sonde tidak ada debris pada bagian 1/3 bagian tengah, pemeriksaan dilanjutkan pada 1/3 cervical dan bila ada debris yang terbawa sonde, nilainya 1 (satu) dan bila tidak ada debris, maka nilainya 0 (nol).

  5. Memperoleh penilaian calculus dapat dilakukan sebagai berikut:

    • Mula-mula diperhatikan jenis calculusnya, supragingival calculus atau subgingival calculus.

    • Pemeriksaan untuk memperoleh penilaian calculus sama dengan cara pemeriksaan untuk memperoleh penilaian debris.

    • Hasil debris index dan calculus index harus dalam bentuk decimal (dua angka dibelakang koma).

    • Skor debris dan calculus index.

Menurut Putri, Herijulianti, dan Nurjannah (2010), score debris index dan calculus index adalah sebagai berikut:

  1. Baik bila berada diantara 0,0-0,6

  2. Sedang bila berada diantara 0,7-1,8

  3. Buruk bila berada diantara 1,9-3,0

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian OHI-S

Menurut Putri, Herijulianti, dan Nurjannah (2010), hal–hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian OHI-S adalah:

  1. Pemeriksaan dilakukan pada gigi tertentu dari enam gigi tetap yaitu molar tetap pertama atas kanan dan kiri, incisivus tetap pertama atas kanan, molar tetap pertama bawah kanan dan kiri, serta incisivus tetap pertama kiri bawah.

  2. Salah satu gigi penentu tersebut tidak ada, maka penilaian dilakukan sebagai berikut:

    • Molar tetap pertama tidak ada, maka penilaian dilakukan pada molar tetap kedua.

    • Molar tetap kedua tidak ada, maka penilaian dilakukan pada molar tetap ketiga.

    • Molar tetap pertama, kedua, ketiga tidak ada, maka tidak ada penilaian di dalam kotak penilaian diberi tanda (-).

    • Incisivus tetap pertama kanan atas tidak ada, maka penilaian dilakukan pada incisivus tetap pertama kiri atas.

    • Incisivus tetap pertama kanan dan kiri atas tidak ada, maka tidak ada dilakukan penilaian di dalam kolom diberi tanda (-).

    • Incisivus tetap pertama kiri bawah tidak ada, maka penilaian dilakukan pada incisivus tetap pertama kanan bawah.

    • Incisivus tetap kiri dan kanan bawah tidak ada, maka tidak dilakukan penilaian di dalam kolom diberi tanda (-).

  3. Apabila keenam gigi yang seharusnya dinilai itu tidak ada, maka penilaian untuk debris index dan calculus index masih dapat dilakukan, paling sedikit harus ada dua gigi yang masih dapat dinilai (Be, 1987).