Apa yang dimaksud dengan Obat Anti Epileptik?

Obat Anti Epileptik

Apa saja jenis-jenis Obat Anti Epileptik berdasarkan cara kerjanya? Karena Obat anti-epilepsi akan digunakan jangka panjang, apa saja efek samping yang bisa terjadi?

Obat epilepsi bekerja untuk menekan aksi potensial berulang pada fokus epileptikus (neuron koteks motoris), melalui beberapa cara, yaitu:

a. Blokade kanal Na:

  • Carbamazepine
    Dapat menyebabkan Bone Marrow Depression, yang mengakibatkan timbulnya anemia dan/atau leukositopenia. Dalam keadaan parah dapat terjadi Anemia Aplastik yang dapat berakibat fatal.
  • Phenytoin:
    Merupakan turunan phenobarbital, Indeks Teurapetiknya sempit, sehingga bisa mudah mencapai dosis toksik, sehingga agak sulit untuk menentukan dosis yang tepat. Ikatan dengan plasma proteinnya sebesar 97-98%, sehingga bila albumin yang dipakai untuk berikatan kadarnya rendah (missal: hepar rusak, ginjal rusak), banyak obat bebas di darah, dan rentan mencapai dosis toksik. Monitori dan ukur kadar creatininnya.
    Perlu diketahui juga bahwa Phenytoin bersifat teratogenik, dibutuhkan edukasi terhadap pemakainya.

b. GABA receptor:

  • Benzodiazepine:
    Reseptor pada sistem limbik, thalamus, dan korteks. Meningkatkan frekuensi kanal Cl-. Efek Hipnotik lebih efektif dibanding barbiturate, dan pada dosis tingga jarang berakibat fatal kecuali jika diikuti dengan konsumsi alkohol.
    Efek sampingnya adalah mengantuk dan hipotensi. Toksisitas pada penggunaan jangka panjang adalah sakit kepala, bingung, lupa, dan depresi.
    Benzodiazepine, terutama jenis Diazepam sering digunakan untuk pertolongan pertama penderita epilepsi Grand Mal, baik per rectal maupun IV.
  • Barbiturate:
    Meningkatkan durasi pembukaan kanal Cl-. Tidak berkompetisi dengan Benzodiazepine pada reseptor GABA. Indeks Terapeutiknya sempit, dan sangat rentan toksik—pada kadar yang tinggi dapat menyebabkan koma bahkan kematian. Sudah jarang digunakan untuk mengatasi epilepsi. Sudah digantikan oleh Benzodiazepine.

c. Blokade kanal Ca:

  • Ethosuximide:
    Digunakan pada epilepsy jenis absans. Efek sampingnya mirip dengan beberapa obat anti epilepsy lain, seperti mengantuk, dan ada risiko hepatotoksik.

As. Valproate: menghambat metabolism phenytoin dan phenobarbital sehingga jumlah barbiturate meningkat di tubuh. Memiliki beberapa Adverse Effect seperti, hepatotoksik, pankreatitis, bahkan teratogenik.

Sumber:

Kuliah