Apa yang dimaksud dengan musik Qasidah?

Band debu

Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, di mana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hampir menyerupai irama-irama Timur Tengah dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-bulunya.

Awalnya rebana berfungsi sebagai instrument dalam menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa pujian-pujian terhadap Allah swt dan rasul-rasul-Nya, salawat, syair-syair Arab, dan lain lain. Oleh karena itulah ia disebut rebana yang berasal dari kata rabbana , artinya wahai Tuhan kami (suatu doa dan pujian terhadap Tuhan).

Apa yang Anda ketahui tentang musik Qasidah ?

Kasidah (qasidah, qasida) adalah bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian (dakwah keagamaan dan satire) untuk kaum muslim.

Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan irama penuh kegembiraan yang hamir menyerupai irama-irama Timur tengah dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit binatang yang telah dibersihkan bulu-bulunya.

Awalnya rebana berfungsi sebagai instrument dalam menyayikan lagu-lagu keagamaan berupa pujian-pujian terhadap Allah swt dan rasul-rasul-Nya, salawat, syair-syair Arab, dan lain lain. Oleh karena itulah ia disebut rebana yang berasal dari kata rabbana, artinya wahai Tuhan kami (suatu doa dan pujian terhadap Tuhan)

Lagu kasidah modern liriknya juga dibuat dalam bahasa Indonesia selain Arab. Grup kasidah modern membawa seorang penyanyi bintang yang dibantu paduan suara wanita. Alat musik yang dimainkan adalah rebana dan mandolin, disertai alat-alat modern, misalnya: biola, gitar listrik, keyboard dan flute. Perintis kasidah modern adalah grup Nasida Ria dari Semarang yang semuanya perempuan. Lagu yang top yakni Perdamaian dari Nasida Ria. Di tahun 1970-an, Bimbo, Koes Plus dan AKA mengedarkan album kasidah modern.

Qasidah berasal dari kata “qasidah” (bahasa Arab), artinya “lagu” atau nyanyian". Tetapi arti qasidah selanjutnya menunjuk kapada lagu dan musik dengan ciri tersendiri, yaitu lagu dengan syair-syair bertemakan agama Islam atau da’wah Islam. Qasidah juga menunjukkan grup kesenian dengan alat musiknya yang paling pokok adalah rebana, kecrek, dan lain-lain. Satu grup kesenian qasidah terdiri atas lima hingga enam orang dengan memainkan rebana berbagai ukuran, dari yang paling kecil hingga rebana yang paling besar, dan ditambah dengan alat kecrek. Pada perkembangan selanjutnya kesenian qasidah dapat dimainkan dengan alat kesenian lainnya sesuai keterampilan seniman itu sendiri.

Berbeda dengan jenis-jenis musik dan lagu yang tumbuh dalam budaya Indonesia, qasidah merupakan kesenian yang diapresiasi oleh kalangan ulama dan pesantren. Dimana dalam hal berkesenian, kalangan ulama dan pesantren dapat dikatakan kurang menerima jenis kesenian lainnnya, bahkan cenderung mengharamkan. Sehingga dengan kondisi seperti ini dapat dipahami jika kesenian qasidah lebih banyak berkembang pada masyarakat yang memiliki ciri budaya Islam yang kental seperti di pesantren-pesantren.

Fungsi pertunjukan musik Qasidah

Merriam dalam bukunya ” The Anthropology Of Musik”, mengungkapkan paling tidak ada 10 fungsi musik yang dapat ditemukan, yaitu fungsi pengungkapan emosional, fungsi penghayatan estetis, fungsi hiburan, fungsi komunikasi, fungsi perlambangan (symbolic representation), fungsi reaksi jasmani, fungsi yang berkaitan dengan norma orma sosial, fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara agama, fungsi kesinambungan kebudayaan, fungsi pengintegrasian masyarakat. Sedyawati 2006, mengatakan bahwa fungsi musik dalam masyarakat adalah fungsi pendidikan, fungsi hiburan, fungsi ekonomi, fungsi sosial.

Fungsi musik Qasidah selanjutnya adalah untuk menyemarakkan peringatan harihari besar agama Islam yang mana para santri ini menyanyikan lagu-lagu Qasidah untuk menyambut dan memeriahkan acara tersebut. Kehadiran musik Qasidah dalam hal ini tidak lebih dari sekedar menampilkan musik, untuk membangun suasa keislaman yang kental dalam acara-acara yang dimaksud. Peringatan hari-hari besar Islam yang dominan acaranya diisi dengan ceramah atau tausiyah dari para ulama, tentunya akan terasa kaku dan monoton apabila dilakukan dalam waktu yang lama, tanpa ada penampilan lain yang berbeda bentuknya. Apabila kemonotonan ini berlangsung lama dan terus menerus, maka dikhawatirkan akan dapat mengurangi minat masyarakat untuk menghadiri acara.

Fungsi selanjutnya adalah fungsi kesinambungan budaya. Mengapa musik Qasidah dengan keyboard tunggal ini bisa muncul dan berkembang di Kota Binjai. Pertanyaan ini tentunya akan terjawab dengan penjelasan berikut. Perlu dipahami bahwa setiap masyarakat tentunya memiliki kebutuhan sendiri akan budaya yang dimilikinya termasuk seni. Kebutuhan akan seni ini tentunya menjadi factor utama bagi masyarakat dalam rangka mempertahankan keberadaannya, termasuk kebudayaannya. Seni yang menjadi salah satu wujud kebudayaan, terasa perlu dipertahankan keberadaannya, karena motivasi lain yang melibatkan kondisi sosial dari masyarakat, misalkan kebutuhan akan hiburan tradisi sendiri, pengidentitasan sosial. Dengan demikian, seni akan bertahan dengan motivasi-motivasi tadi.

Fungsi ekonomi agaknya merupakan hal yang penting bagi keberadaan musik ini. Ekonomi menjadi motif munculnya musik Qasidah dengan keyboard tunggal, karena dengan perubahan bentuk pertunjukannya, pelaku musik atau seniman akan mendapatkan bayaran atau honor. Perubahan bentuk pertujukan musik ini, tentu akan membuat orang akan lebih mau mempertunjukkan atau membayar pertunjukan ini untuk penampilan yang dilakukannya karena dianggap lebih menarik dari segi penampilan dan musikalnya, serta lebih hemat dari segi biaya. Dibandingkan dengan Qasidah bentuk awal, tentu Qasidah modern dengan keyboar tunggal akan lebih menarik dari sisi irama dan penampilan penyanyinya, dan dari segi biaya akan lebih irit karena tidak terlalu banyak menggunakan alat musik dalam penampilannya. Pemilik kelompok Qasidah modern akan mendapatkan uang dari orang yang menyewa mereka, termasuk untuk biaya sound system dan pemasangnya, dengan jumlah kontrak tertentu dan sesuai kesepakatan, dan penyanyi atau pemain musik akan mendapatkan honorariumnya setelah mereka melakukan pertunjukan, sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah mereka setujui sebelumnya.