Apa yang dimaksud dengan modernisasi?

image

secara singkatnya modernisasi adalah suatu proses transformasi ke arah yang lebih maju entah dari aspek ekonomi, politik maupun budaya. namun modernisasi juga dapat diartikan sebagai peningkatan hidup masyarakat dari tradisional menuju modern.Menurut wikipedia modernisasi juga Diungkapkan pula merupakan suatu hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkemban. Tingkat teknologi dalam membangun modernisasi betul-betul dirasakan dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, dari kota metropolitan sampai ke desa-desa terpencil.

Modernisasi maupun pembangunan merupakan perubahan sosial yang direncanakan namun sesungguhnya keduanya mempunyai pengertian yang berbeda. Modernisasi diartikan perubahan dari kehidupan bersama yang tradisional dalam arti teknologi (material dan organisasi sosial) kearah kehidupan bersama yang modern.

Modernisasi adalah proses perombakan pola pikir dan tata kerja yang tidak akhliyah menggantinya dengan pola pikir dan tata kerja baru yang akhliyah rasional. Pengertian modernisasi ditangkap beraneka ragam pola pikir masyarakat. Ada yang menganggap modernisasi sama dengan westernisasi. Penganut ini beranggapan bahwa teknologi dan nilai-nilai barat diterima tanpa mempersoalkan kondisi masyarakat setempat (modernisasi merupakan ekspensi budaya).

Kelompok yang kedua menganggap modernisasi sama dengan pembangunan. Modernisasi dan pembangunan disini berorientasi pada penerapan teknologi yang diadopsi akan tersalur ke lapisan masyarakat bawah (Ibrahim 2003).

Modernisasi Pertanian dan Perubahan Sosial Masyarakat

Modernisasi pertanian adalah suatu perubahan pengelolaan usaha tani dari tradisional ke pertanian yang lebih maju dengan penggunaan teknologi-teknologi baru. Modernisasi dapat diartikan sebagai transformasi yaitu perubahan. Dalam arti yang lebih luas transformasi tidak hanya mencakup perubahan yang terjadi pada bentuk luar, namun pada hakekatnya meliputi bentuk dasar, fungsi, struktur, atau karakteristik suatu kegiatan usaha ekonomi masyarakat.

Modernisasi dapat diartikan sebagai bentuk, ciri, struktur dan kemampuan system kegiatan agribisnis dalam menggairahkan, menumbuhkan, mengembangkan, dan menyehatkan perekonomian masyarakat pelakunya (Pranadji, 2000). Modernisasi suatu masyarakat adalah suatu proses transformasi, yaitu suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek aspeknya.

Perubahan sosial adalah terjadinya perbedaan dalam aspek kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu. Aspek-aspek kehidupan masyarakat itu telah disistematiskan pada stuktur proses sosial. Dimana perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada struktur (kebudayan dan kelembagaan) pada pola proses sosial.

Menurut Parson dalam Rusidi (2000), dinamika masyarakat berhubungan dengan perubahan masyarakat. Kemudian terdapat beberapa unsur yang berinteraksi satu sama lain. Unsur-unsur tersebut adalah:

  1. Orientasi manusia terhadap situasi yang melibatkan orang lain.
  2. Pelaku yang mengadakan kegiatan dalam masyarakat.
  3. Kegiatan sebagai hasil orientasi dan pengolahan pemikiran pelaku tentang bagaimana mencapai cita-cita.
  4. Lambang dan sistem perlambangan yang mewujudkan komunikasi dalam mencapai tujuan. Sehubungan dengan itu sistem sosial merupakan hasil individu, yang terjadi dalam lingkungan fisik dan sosial (Rusidi, 2000).

Teori Modernisasi

Teori pembagian kerja secara internasional, yang didasarkan pada teori keuntungan komparatif yang dimiliki oleh setiap negara, mengakibatkan terjadinya spesialisasi produksi pada tiap-tiap negara sesuai dengan keuntungan komparatif yang mereka miliki. Oleh karena itu, secara umum di dunia ini terdapat dua kelompok negara: pertama, negara yang memproduksi hasil pertanian dan yang kedua adalah negara yang memproduksi barang industri.

Antara kedua ke lompok negara ini terjadi hubungan dagang, dan keduanya, saling diuntungkan. Tetapi setelah beberapa puluh tahun kemudian, terlihat bahwa negara-negara pertanian semakin tertinggal. Neraca perdagangan antara kedua jenis negara ini selalu menguntungkan negara-negara yang mengkhususkan diri pada produksi barang industri (Budiman, 2000).

Rostow adalah seorang ahli ekonomi, tetapi perhatiannya tidak terbatas pada masalah ekonomi dalam arti sempit. Perhatiannya meluas sampai pada masalah sosiologi dalam proses pembangunan, meskipun titik berat analisisnya masih tetap pada masalah ekonomi. Bagi Rostow pembangunan merupakan peroses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat yang terbelakang kemasyarakat yang maju.

Proses ini dengan berbagai variasinya, pada dasarnya berlangsung sama, dimanapun dan kapanpun juga. Variasi yang ada bukanlah merupakan perubahan yang mendasar, melainkan hanya berlangsung dipermukaan saja. Rostow membagi proses pembangunan ini menjadi lima tahap yaitu:

  1. Masyarakat tradisional
    Ilmu pengetahuan pada masyarakat masih belum banyak dikuasai. Karena itu, masyarakat semacam masih dikuasai oleh kepercayaankepercayaan tentang kekuatan diluar kekeuasaan manusia. Manusia dengan tunduk kepada alam, belum bisa menguasai alam. Akibatnya, produksi masih sangat terbatas, masyarakat ini cenderung bersifat statis, dalam arti kemajuan berjalan dengan sangat lambat. Produksi dipakai untuk konsumsi.

  2. Prakondisi untuk lepas landas
    Masyarakat tradisional, meskipun sangat lambat, terus bergerak. Pada suatu titik, dia mencapai posisi prakondisi untuk lepas landas. Biasanya, keadaan ini terjadi karena adanya campur tangan dari luar, dari masyarakat yang sudah maju. Perubahan ini tidak datang karena faktor-faktor internal masyarakat tersebut, karena pada dasarny masyarakat tradisional tidak mampu untuk mengubah dirinya sendiri. Campur tangan dari luar ini menggoncangkan masyarakat tradisional, dimana di dalamnya mulai berkembang ide pembaharuan.

  3. Lepas landas
    Periode ini ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi proses pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan merupakan sesuatu yang berjalan wajar, tanpa adanya hambatan yang berarti seperti ketika pada periode prakondisi untuk lepas landas. Pada periode ini, tabungan dan investasi yang efektif meningkat dari 5% menjadi 10% dari pendapatan nasional atau lebih. Juga, industri-industri baru mulai berkembang dengan sangat pesat. Keuntungannya sebagai besar ditanamkan kembali ke pabrik yang baru. Dengan demikian sektor modern dari perekonomian jadi berkembang.

  4. Bergerak kedewasaan
    Setelah lepas landas akan terjadi proses kemajuan yang terus bergerak ke depan, meskipun kadang-kadang terjadi pasang surut. Antara 10% sampai 20% dari pendapatan nasional selalu diinvestasikan kembali, supaya bisa mengatasi persoalan pertambahan penduduk.

  5. Zaman konsumsi massal yang tinggi
    Kenaikan pendapatan masyarakat menyebabkan konsumsi tidak lagi terbatas pada kebutuhan pokok untuk hidup, tetapi meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi. Produksi industri juga berubah, dari kebutuhan dasar menjadi kebutuhan barang konsumsi yang tahan lama. Pada priode ini, investasi untuk meningkatkan produksi tidak lagi menjadi tujuan yang paling utama. Sesudah taraf kedewasan dicapai, surplus ekonomi akibat proses politik yang terjadi dialokasikan untuk kesejahtaan sosial dan penambahan dana sosial.

    Pada titik ini, pembangunan sudah merupakan sebuah proses yang berkesinambungan, yang bisa menopang kemajuan secara terus menerus, seperti teori-teori modernisasi lainnya, didasarkan pada dikotomi masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Titik terpenting dalam gerak kemajuan dari masyarakat yang satu ke yang lainnya adalah periode lepas landas (Budiman, 2000).

Modernisasi dalam ilmu sosial dapat didefinisikan sebagai istilah menyebutkan bentuk perubahan (transformasi) dari keadaan kurang maju atau kurang berkembang menjadi keadaan yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, makmur, dan juga bermartabat.

Modernisasi yaitu sering diungkapkan sebagai perkembangan ilmu teknologi atau pengetahuan yang terus berkembang. Pengaruh perubahan teknologi juga semakin dapat dirasakan oleh para penduduk baik di dalam perkotaan maupun perkampungan sekalipun.

Modernisasi ini artinya ialah proses perubahan keadaan dari cara-cara tradisional ke cara-cara yang lebih baru yang dengan harapan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Modernisasi adalah bentuk perubahan sosial terarah dan terencana.

Pengertian Modernisasi Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah pendapat para ahli mengenai pengertian modernisasi, adapun para ahli tersebut diantaranya :

  • Ahmad Baso

Modernisasi merupakan suatu peristiwa yang akhirnya akan membawa kepada musnahnya perbedaan dasar antara ruang privat dan ruang publik yakni tenggelamnya kedua-duanya.

  • Wijoyo Nitisastro

Menurut Wijiyo, Modernisasi merupakan suatu proses perubhaan secara total dari kehidupan bersama yang bersifat tradisional dalam arti teknologi suatu organisasi sosial menuju arah pola-pola ekonomi dan politis.

  • Abdul Syam

Modernisasi merupakan sebuah proses perubahan dari suatu perubahan ke arah yang lebih baik, maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan.

  • Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat, Modernisasi usaha merupakan untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dengan dunia yang sekarang.

  • Alvin Hadiwono

Modernisasi merupakan era puncak kebudayaan inderawi.

  • Soerjono Soekanto

Menurutnya, Modernisasi merupakan suatu bentuk dari perubahan sosial, yakni perubahan sosial yang lebih terarah (directed change) dan didasarkan oleh suatu perencanaan (social palnning).

  • Ougburn dan Nimkoff

Modernisasi merupakan sebuah usaha untuk mengarahkan masyarakat agar bisa memproyeksikan diri kemasa depan yang nyata dan bukan hanya angan-angan yang semu.

  • Schoorl

Modernisasi merupakan penggantian teknik produksi dari cara yang tradisional ke cara-cara yang tertampung dalam Revolusi Industri.

  • Astrid S. Susanto

Modernisasi merupakan sebuah proses pembangunan yang memberikan kesempatan ke arah perubahan demi kemajuan dan kemakmuran.

  • Wibert E. Moore

Modernisasi merupakan suatu perbuhan secara total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi sosial dari yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang didahului oleh berbagai negara bagian Barat yang telah stabil.

  • R. Soekmono

Modernisasi merupakan zaman yang coraknya ditentukan oleh pengaruh Eropa Barat

  • Diderot

Modernisasi merupakan kehadiran manusia yang menaruh kepentingan diatas makhluk yang lainnya.

  • Alex Thio

Modernisasi merupakan sebuah bentuk perubahan sosial yakni berupa perubahan yang bermula masyarakat pertanian kemudian menjadi masyarakat industri.

  • Harold Rosenberg

Modernisasi merupak suatu tradisi baru yang mengacu pada urbanisasi atau telah sejauh mana dan bagaimana pengikisan sifat-sifat pedesaan suatu masyarakat.

  • Giddens

Giddens mendefinisikan modernitas dilihat dari empat dimensi mendasar, yaitu sebagai berikut :

  1. Kapitalisme , yang mana hal ini ditandai oleh produksi komoditi, tenaga kerja tanpa ada property, pemilikan pribadi atas modal, dan sistem kelas yang berasal dari ciri-ciri tersebut.

  2. Industrialisme, yang mana dalam hal ini melibatkan penggunaan sumber daya alam (SDA) dan mesin atau alat untuk memproduksi barang. Industralisme tersebut tidak hanya terbatas oleh tempat berkerja dan industrialisme bisa berpengaruh pada sederetan lingkungan lain seperti transportasi, komunikasi, hingga kehidupan rumah tangga.

  3. Kemampuan pengawasan yang mana dalam hal ini megacu kepada pengawasan atas kegiatan warga negara individual dalam bidang politik misalnya trafic camera, satelite, dan CCTV.

  4. Kekuatan militer, yakni pengendalian atas alat-alat kekerasan, ialah politik pemerintah di dalam mengambil alih seluruh instrumen kekerasan, ini bertujuan agar masyarakat sipil tidak boleh menggunakan kekerasan kecuali pemerintah, termasuk juga pada industrialisasi peralatan perang.