Apa yang dimaksud dengan Mesofauna tanah?

Bettigelli (2011) menyatakan bahwa fauna tanah adalah bagian penting dari fungsi
ekosistem tanah, secara aktif terlibat dalam dekomposisi, siklus nutrisi dan
pembentukan tanah. Berdasarkan ukuran tubuhnya fauna tanah dikelompokkan atas
mikrofauna, mesofauna dan makrofauna tanah.

Apa yang dimaksud dengan Mesofauna tanah?

Mesofauna tanah adalah kelompok spesies organisme yang berlimpah dalam tanah yang juga dapat memberikan fungsi yang berguna sebagai indikator biologis dari gangguan habitat, kualitas tanah dan keberhasilan reklamasi.

Mesofauna tanah sangat erat hubungannya dengan berbagai proses penting dan fungsi tanah termasuk dekomposisi bahan organik, siklus nutrisi dan perkembangan struktur tanah (Bettigelli, 2011).

Berdasarkan ukurannya yang termasuk ke dalam kelompok mesofauna tanah adalah Rotifera, Nematoda, Collembola, Acarina, larva serangga dan lain-lain. Tetapi secara garis besar mesofauna tanah terdiri dari dua kelompok mikroarthropoda yaitu Collembola dan Acarina (Coleman dan Crossley, 2003).

Sugiyarto (2000) melaporkan bahwa Acarina dan Collembola merupakan kelompok mesofauna tanah yang selalu ditemukan pada berbagai perlakuan bahan organik yang diberikan pada media tanam. Adianto (1980) juga menjelaskan Acarina dan Collembola merupakan mikroarthropoda tanah yang paling melimpah di berbagai ekosistem dibandingkan kelompok lainnya.

Rohman (2002) menyatakan bahwa Acarina merupakan salah satu anggota fillum Arthropoda, kelas Arachnida dan subkelas Acarina. Suin (1997) menjelaskan Acarina memiliki 3 pasang kaki, tubuh pendek, tidak bersegmen jelas, dan tidak bersayap.

Tubuh terdiri dari satu bagian yang besar dan satu bagian yang kecil kadang-kadang terlihat. Berbentuk bulat atau sedikit memanjang, dan ada yang seperti sosis dengan 2 pasang kaki. Acarina hidup bebas pada akar pohon, humus, detritus dan banyak juga yang hidup pada tumpukan kayu yang membusuk dan mempunyai kadungan bahan organik yang tinggi.

Prayitno (2004) menyatakan Collembola merupakan salah satu fillum Arthropoda, kelas Insecta, Subkelas Apterygota dan ordo Collembola. Serangga ini tidak bersayap dan umumnya ukuran tubuhnya kurang dari 6 mm, tubuh memanjang atau oval, dan terdapat antena yang terdiri dari 4 ruas.

Suin (1997) menjelaskan Collembola memiliki alat pegas di bawah abdomen yang digunakan untuk meloncat, berbentuk panjang atau globular dan berwarna putih, abu – abu atau hitam. Collembola sering dijumpai dibawah, dibawah kulit kayu yang lapuk, dalam bahan organik yang membusuk, dan pada permukaan air (Jumar, 2000).

Suhardjono (2000) menyebutkan pada sebagian besar populasi Collembola tertentu merupakan pemakan mikoriza akar yang dapat merangsang pertumbuhan simbion dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Fauna Tanah

Faktor - faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan mesofauna tanah adalah ketersediaan bahan organik, suhu tanah, kelembaban, kadar air tanah dan pH tanah (Fitriyani, 2001). Suhu tanah merupakan salah satu faktor fisika tanah yang sangat menentukan kehadiran dan kepadatan organisme tanah, dengan demikian suhu tanah akan menentukan tingkat dekomposisi material organik tanah. Suhu sebesar 15°C dengan kelembaban 15%, ketika sebagian besar pori makro terisi oleh udara sesuai bagi mesofauna tanah (Larink, 1997).

Mesofauna tanah dapat hidup dan berkembang dengan baik pada suhu optimum 15°C sampai 25°C. Sedangkan kadar air tanah yang sesuai dan baik untuk kehidupan mesofauna adalah 15%. Apabila suhu dan kadar air tanah terlalu tinggi maka aktivitas mesofauna akan terhambat (Marlina, 2007).

Keberadaan dan kepadatan fauna tanah juga sangat tergantung pada pH tanah. Fauna tanah ada yang dapat hidup pada tanah dengan pH masam dan ada pula yang senang pada tanah yang pH nya basa (Suin, 2006). Kisaran pH yang baik untuk hidup mesofauna tanah umumnya 6-7 (Marlina, 2007). Kehidupan mesofauna tanah juga dipengaruhi oleh faktor lingkungannya seperti suhu tanah, kadar air, dan pH tanah.

Priyatno (2004) menyatakan bahwa pada kisaran pH netral mesofauna tanah akan mencapai populasi yang tinggi. Affiati (2011) menyatakan bahwa kelembaban yang tinggi dapat mempengaruhi keanekaragaman mesofauna tanah dimana semakin tinggi kelembaban maka akan semakin tinggi pula keanekaragaman mesofauna tanah.

Fitriyani (2001) menyatakan bahwa mesofauna tanah banyak dijumpai pada tanah bagian atas, mereka hidup pada ruang pori tanah yang telah ada. Penyebaran ukuran dan jumlah pori tanah mendukung kepadatan mesofauna tanah.

Penyebaran mesofauna tanah berhubungan dengan penyebaran bahan organik di lapisan atas tanah, karena sisa tanaman dan bahan organik banyak dihuni oleh jamur yang merupakan sumber nutrisi bagi Collembola dan beberapa jenis Acarina (Larink, 1997).

Mesofauna tanah adalah hewan tanah yang memiliki ukuran tubuh 200µ – 1 cm yang berfungsi sebagai dekomposer yang mampu mengubah bahan-bahan organik (Suin, 2003). Mesofauna tanah merupakan salah satu organisme tanah yang berfungsi dekomposer bahan organik, mempertahankan dan mengendalikan produktivitas tanah yang didukung faktor lingkungan di sekitarnya (Thamrin dan Hanafi dalam Purwanto et al ., 2017).

Keberadaan dan aktivitas mesofauna tanah dapat meningkatkan aerasi, infiltrasi air, agregasi tanah, serta mendistribusikan bahan organik tanah sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan keanekaragaman mesofauna tanah. Keberadaan mesofauna tanah dalam tanah sangat tergantung pada ketersediaan sumber makanan untuk melangsungkan hidupnya. Dengan ketersediaan sumber makanan bagi mesofauna tanah tersebut, maka perkembangan dan aktivitas mesofauna tanah akan berlangsung baik dan timbal baliknya akan memberikan dampak positif bagi kesuburan tanah.

Referensi:
Purwanto, E., Wawan & Wardati. 2017. Kelimpahan Mesofauna Tanah pada Tegakan Tanaman Karet ( Havea brasiliensis Muell. Arg) di Tanah Gambut yang Ditumbuhi dan Tidak Ditumbuhi Mucuna bractenta . Jurnal JOM FAPERTA . 4(1): 1-14.

Suin, N. M. 2003. Ekologi Hewan Tanah . Jakarta: Bumi Aksara.