Apa yang dimaksud dengan memimpin persalinan?


Apa yang dimaksud dengan memimpin persalinan ?

Memimpin persalinan adalah suatu seni, walaupun memerlukan ilmu obstetri yang harus diketahui penolong. Pertanyaan yang sering diajukan oleh ibu hamil adalah, “bolehkan bersalin di rumah atau harus di rumah sakit?” walaupun 85% persalinan berjalan normal, tetapi 15% sisanya terdapat komplikasi yang memerlukan penanganan khusus (Mochtar, 2011).

Di negara-negara maju, keadaan-keadaan berikut memerlukan penanganan spesialistis.

  1. Primigravida dengan umur di atas 30 tahun, tinggi kurang dari 150 cm (5 kaki), Penyakit-penyakit tertentu, komplikasi medis dan obstetris, kelainan panggul, kelainan letak janin dan lain-lain.

  2. Multigravida dengan umur di atas 35 tahun, anak lebih dari 4, riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk.

Untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia, yang dianjurkan untuk bersalin di rumah sakit adalah

  1. Ibu-ibu dengan riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk

  2. Semua primigravida

  3. Ibu yang telah hamil lebih dari 5 kali

  4. Ibu-ibu dengan resiko tinggi lainnya Posisi ibu dalam persalinan:

    1. Posisi litotomi, wanita berbaring terlentang dengan lutut ditekuk, kedua paha diangkat kesamping kanan dan kiri.

    2. Posisi duduk (squating position)

    3. Cara berbaring

Pemeriksaan wanita yang ingin bersalin:

pemeriksaan wanita hamil atau akan melahirkan meliputi pemeriksaan seluruh tubuh, yaitu sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan umum: TD, nadi, pernapasan, refleks, jantung paru-paru, berat badan, tinggi badan, dan sebagainnya.

  2. Pemeriksaan status obstetri: letak dan posisi janin, taksiran BB janin, DJJ, his dan lain-lain

  3. Pemeriksaan dalam (vagina atau rektal): pembukaan serviks dalam cm atau jari, turunnya kepala diukur menurut bidang Hodge, ketuban sudah pecah atau belum, menonjol atau tidak.

  4. Pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan urin (protein dan gula), pemeriksaan darah (Hb, golongan darah).

  5. Persiapan bagi ibu: bersihkan dan cukur daerah genitalia eksterna, ibu hamil diminta buang air kecil atau dikateterisasi guna mengosongkan kandung kemih, pemakaian klisma supaya rektum kosong, pakaian diganti longgar.

  6. Persiapan semua alat untuk persalinan biasa: beberapa pasang sarung tangan steril, gunting siebold, gunting tali pusat, beberapa klem tali pusat dan klem lainnya, benang atau plastik klem untuk tali pusat, alat pengisap lendir bayi, iodium tinctur dengan kapas lidinya, alat-alat untuk menjahit luka, obat- obatan dan jarum suntiknya, kain kassa steril dan sebagainya.