Apa yang dimaksud dengan “melampaui batas terhadap diri mereka sendiri” dalam al-Quran?

Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’” (Qs. Al-Zumar [39]:53)

Apa yang dimaksud dengan “melampaui batas terhadap diri mereka sendiri” dalam al-Quran?

Manusia adalah makhluk yang dibekali dengan nafsu dan dorongan-dorongan jiwa untuk berbuat memenuhi kesenangan dirinya. Hal ini tentu saja memberi potensi kepada manusia untuk melakukan hal-hal yang merupakan larangan-larangan Allah. Karena jika nafsu yang menjadi penggerak segala tindak-tanduknya itu berarti kebodohanlah yang telah mengendalikannya dan hal itu merupakan perbuatan yang melampaui batas. Namun sangat disayangkan banyak yang bergelimang dari dosa ini - karena kebodohannya - merasa dosanya tidak dapat diampuni oleh Allah.

Tipu daya setan ini justru semakin menjerumuskan mereka ke dalam jurang dosa yang lebih dalam dari sebelumnya dengan terus-menerus berbuat dosa dan putus asa dari ampunan Allah. Melalui ayat-ayat pada surat Al-Zumar ayat 53-55 tersebut Allah swt memberitahukan kepada hamba-hambanya agar tidak berputus asa dari ampunan dan rahmat Allah karena Allah mengampuni semua dosa apa pun bentuk dan berapa pun besarnya.

Tentunya dengan memenuhi syarat-syarat taubat yang antara lain adalah agar taubat itu dilakukan sebelum ditutupnya pintu taubat dengan datangnya azal atau azab atau datangnya kiamat yang ditandai dengan terbitnya matahari dari barat.

Berikut ini beberapa poin penting yang dapat kita ambil hikmahnya dari ayat-ayat
di atas.

  • Larangan berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah. Karena putus asa itu merupakan salah satu senjata setan untuk menyesatkan manusia dan merupakan sifat orang kafir. Allah mengampuni semua dosa apa pun bentuk dan berapa pun besarnya.

    Hal ini dipertegas dengan menggunakan kata “inna” dan “jami-an” yang merupakan kata penegas dalam bahasa Arab. Sehingga kita tidak perlu ragu akan besarnya ampunan Allah. Sesungguhnya rahmat Allah itu lebih besar dari murkaNya.

  • Bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan di antara namanama Allah adalah al-Ghafuur dan ar-Rahiim.

  • Termasuk syarat taubat adalah kembali kepada Allah dan berserah diri kepadanya dengan memeluk Islam tentunya. Karena tidak mungkin berserah diri kepada Allah tanpa menjadi Muslim. Hendaklah hal itu dilakukan sebelum azab datang menimpa karena taubat dan penyesalan pada saat azab datang tidak lagi berguna untuk menolong seseorang.

  • Perintah untuk mengikuti dan mematuhi sebaik-baik yang diturunkan Allah kepada hamba-Nya yaitu Al-Qur’an sebelum datangnya azab menimpa pada saat kita tidak menyadarinya. Hal ini tegas memerintahkan manusia untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan panutan dalam kehidupan ini. Khususnya kaum Muslimin yang sudah seharusnya berpedoman kepada Al-Qur’an karena sudah mengikrarkan iman kepadanya.