Apa yang dimaksud dengan media tanam?

Ketika kita mulai melakukan bercocok tanam, sudah tidak asing lagi dengan istilah media tanam. Media tanam akan menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya mempengaruhi hasil produksi. Jenis-jenis media tanam sangat banyak dan beragam. Apa yang dimaksud dengan media tanam dan apa saja jenisnya?

2 Likes

Menurut Dina (1994), media tanam merupakan tempat tinggal bagi tanaman. Tempat tinggal yang baik adalah yang dapat mendukung pertumbuhan dan kehidupan tanaman. Oleh karenanya media tanam harus memenuhi berbagai persyaratan antara lain: dapat dijadikan tempat berpijak tanaman, mampu mengikat air dan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, mempunyai drainase dan aerasi yang baik, dapat mempertahankan kelembaban disekitar akar tanaman, tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman, tidak mudah lapuk, mudah didapat dan harganya relatif murah. Macam-macam media tanam menurut Magfiranur (2019) yaitu:

  • Media Tanam Organik

Arang : Keunikan dari media jenis arang adalah sifatnya yang buffer (penyangga) sehingga apabila terjadi kekeliruan dalam pemberian unsur hara yang terkandung di dalam pupuk bisa segera dinetralisir dan diadaptasikan.

Batang Pakis : Karakteristik yang menjadi unggulan media batang pakis dikarenakan sifatnya yang mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik, serta bertekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman.

Kompos : Kelebihan penggunaan kompos sebagai media tanam adalah sifatnya yang mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah baik fisik, kimiawi, maupun biologis. Kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen (N) yang dibutuhkan oleh tanaman.

Mos : Mos berasal dari akar paku-pakuan/kadaka. Mos sering digunakan sebagai media tanam untuk masa penyemaian sampai dengan masa pembungaan. Media ini mempunyai banyak rongga sehingga memungkinkan akar tanaman tumbuh dan berkembang dengan leluasa.

Pupuk Kandang : Kandungan unsur haranya yang lengkap seperti N, P dan K membuat pupuk kandang cocok dijadikan sebagai media tanam. Pupuk kandang juga memiliki kandungan mikroorganisme yang mampu merombak bahan organik menjadi komponen yang lebih mudah untuk diserap oleh tanaman.

Sabut kelapa (coco peat) : Karakteristiknya mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat, sesuai untuk daerah panas, dan mengandung unsur hara esensial, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor §.

Sekam Padi : Memiliki kelebihan mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsur hara.

Media Tanam Humus

Humus sangat membantu dalam proses penggemburan tanah dan memiliki kemampuan daya tukar ion yang tinggi sehingga bisa menyimpan unsur hara sehingga dapat menunjang kesuburan tanah. Namun, media tanam ini mudah ditumbuhi jamur, terlebih ketika terjadi perubahan suhu, kelembapan, dan erasi yang ekstrim.

  • Media Tanam Anorganik

Gel : merupakan kristal-kristal polimer yang sangat praktis dan efisien karena tidak perlu mengganti dengan yang baru, menyiram, atau memupuk. Kelebihan menggunakan gel sebagai pengganti tanah untuk pengangkutan tanaman dalam jarak jauh. Tujuannya agar kelembapan tanaman tetap terjaga.

Pasir : Pasir dianggap memadai jika digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain.

Kerikil : Kerikil sering digunakan sebagai media untuk budidaya tanaman secara hidroponik. Penggunaan media ini akan membantu peredaran larutan unsur hara dan udara serta pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar.

Pecahan Batu Bata : Walaupun miskin unsur hara, media pecahan batu bata tidak mudah melapuk sehingga cocok digunakan sebagai media tanam di dasar pot karena memiliki kemampan drainase dna aerasi yang baik.

Spons (floralfoam): Walaupun ringan, media jenis ini tidak membutuhkan pemberat karena setelah direndam atau disiram air akan menjadi berat denagn sendirinya sehingga dapat menegakkan tanaman. Spons memilik daya serap tinggi terhadap air dan unsur hara esensial.

Tanah Liat : Pada dasarnya, tanah liat bersifat miskin unsur hara sehingga perlu dikombinasikan dengan bahan-bahan lain yang kaya akan unsur hara. Penggunaan tanah liat yang dikombinasikan dengan bahan-bahan lain seperti pasir dan humus sangat cocok dijadikan sebagai media penyemaian, cangkok, dan bonsai.

Vermikulit: Vermikulit adalah media anorganik steril yang dihasilkan dari pemanasan kepingan mika serta mengandung potassium dan kalsium. Berdasarkan sifatnya, vermikulit merupakan media tanam yang memiliki kemampuan kapasitas tukar kation yang tinggi, terutama dalam keadaan padat dan pada saat basah.

Media Tanam Gabus (Styrofoam): Styrofoam merupakan bahan anorganik yang terbuat dari kopolimer styrene yang dapat dijadikan sebagai alternatif media tanam. Penambahan styrofoam ke dalam media tanam membuatnya menjadi ringan. Namun, media tanam sering dijadikan sarang oleh semut.

Referensi:
Dina, A. 1994. Aneka Jenis Media Tanah dan Penggunaanya . Jakarta: PT Pemberswadaya.

Magfiranur, A. 2019. Macam-Macam Media Tanah. Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian.

1 Like

Media tanam merupakan komponen utama yang diperlukan dalam budidaya suatu tanaman. Ada berbagai macam media tanam, akan tetapi tidak semua jenis media tanam cocok digunakan untuk menanam suatu jenis tanaman. Media tanam yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam.

1 Like

Media tanam diartikan sebagai wadah atau tempat tinggal tanaman. Sebagai tempat tingga yang baik, media tanam harus dapat mendukung pertumbuhan dan kehidupan tanaman. Oleh karena itu, idealnya suatu media tanam harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  1. Dapat dijadikan sebagai tempat berpijak tanaman
  2. Memiliki kemampuan mengikat air dan menyuplai unsure hara yang dibutuhkan tanaman
  3. Mampu mengontrol kelebihan air (drainase) serta memiliki sirkulasi dan ketersediaan udara (aerasi) yang baik
  4. Dapat mempertahankan kelembapan di sekitar akar tanaman
  5. Tidak mudah lapuk atau rapuh

Media tanam dikatakan berfungsi sebagai tempat berpijak jika tanaman dapat meletakan akarnya dengan baik. Namun, untuk pertumbuhan akar tanaman yang sempurna, media tanam harus didukung oleh drainase dan aerasi yang memadai. Drainase yang lancer menjadikan akar-akar tanaman lebih leluasa bernapas sehingga lebih optimal dalam menyerap unsure-unsur hara yang dibutuhkan. Sementara aerasi yang memadai sanagat dibutuhkan oleh akar untuk bernapas sehingga asupan oksigen dapat tercukupi. Kekurangan oksigen pada tanaman dapat menyebabkan kematian akar (root dieback)

Jenis Media Tanam Organik
Jenis media tanam yang pertama adalah media tanam organik. yang termasuk ke dalam media tanam organik adalah media tanam yang berasal dari makhluk hidup, seperti misalnya dari bunga dan daun pada tanaman. Keunggulan dari media tanam organik adalah adanya mineral, karbondioksida, dan oksigen yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat diserap oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhannya akan unsur hara. Berikut jenis-jenis media tanam organik.

  1. Arang
    Arang merupakan media tanam yang biasanya dibuat dari kayu atau batok kelapa yang dibakar. Biasanya, jenis media tanam ini akan sangat cocok diaplikasikan kepada tanaman yang membutuhkan kelembaban tinggi untuk bisa tumbuh. Hal tersebut dikarenakan arang mampu menyerap air dalam jumlah yang banyak. Ada banyak kelebihan yang akan tanaman dapatkan dengan menggunakan arang, diantaranya adalah kemampuan arang untuk menetralisir berbagai racun yang mungkin terlarut di dalam unsur hara tanaman. Selain itu, arang merupakan media tanam yang tahan lama dan tidak mudah lapuk, sehingga tidak mudah ditumbuhi jamur. Akan tetapi, sebagai media tanam, arang ini memiliki unsur hara yang sedikit sehingga biasanya pengaplikasian arang akan ditemani dengan media tanam yang lain yang kaya akan kandungan unsur hara.

  2. Kompos
    Kompos merupakan media tanam yang kaya akan unsur hara karena terbuat dari berbagai sisa-sisa makhluk hidup yang sudah diuraikan oleh organisme pengurai. Ketika menggunakan kompos, maka tanaman akan mendapatkan berbagai macam keuntungan, diantaranya adalah:

    • Kompos memiliki kemampuan untuk memperbaiki struktur tanah yang akan mendukung kesehatan tumbuh kembang tanaman.
    • Kompos akan sangat bermanfaat untuk memfasilitasi proses penyerapan Nitrogen, suatu unsur yang sangat diperlukan tanaman agar dapat berkembang dengan baik.
    • Kompos ini berasal dari alam, sehingga tentu saja akan sangat aman digunakan pada tanaman dan tidak akan membahayakan lingkungan sekitarnya.

    Salah satu hal yang menandakan bahwa kompos yang Anda gunakan berkualitas baik adalah warnanya yang berwarna coklat tua, kadar air yang rendah, dan juga sudah tidak berbau. Klik disini untuk melihat produk kompos yang kami jual.

  3. Pupuk Kandang
    Pupuk yang satu ini memanfaatkan kotoran hewan sebagai asal usulnya. Kotoran hewan memang terkenal sebagai gudangnya zat-zat hara yang akan sangat menunjang tumbuh dan kembang sebuah tanaman, dimana dalam pupuk kandang terkandung fosfor, kalium, dan juga nitrogen. Selain itu, di dalam pupuk kandang juga terkandung mikroorganisme yang membuat tanaman menjadi lebih mudah menyerap bahan organik pada media tanam. Kulaitas sebuah pupuk kandang biasanya ditentukan oleh jenis hewan, usia hewan, kondisi kesehatan hewan, metode pembuatan, dan metode penyimpanan yang dilakukan.

  4. Sekam Padi
    Biasanya, jenis media tanam yang satu ini akan ditambahkan bersamaan dengan tanah dan juga pupuk kandang saat proses penanaman media tanam pada tabulampot. Sekam padi merupakan media tanam yang dihasilkan dari proses penggilingan kulit padi. Jika biasanya media tanam lain perlu disterilisasi, maka sekam padi tidak perlu disterilisasi karena bakteri di dalamnya sudah mati.Sekam padi memang akan sangat bermanfaat untuk menunjang proses tumbuh kembang tanaman karena:

    • Sekam padi akan menggemburkan tanah, sehingga akan memudahkan tanaman untuk menyerap unsur hara.
    • Sekam padi memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik tanaman. Salah satu diantaranya adalah mampu memperkokoh akar tanaman, sehingga tanaman tidak akan mudah roboh.
    • Sekam padi memiliki kemampuan yang baik untuk mengikat air dan tidak mudah lapuk, sehingga tanaman tidak akan mudah berjamur.

    Satu-satunya hal yang menjadi kelemahan sekam padi adalah sedikitnya kandungan unsur hara yang terkandung di dalamnya, sehingga pengaplikasikan sekam padi perlu ditemani jenis media tanam lainnya.

  5. Humus
    Humus merupakan jenis media tanam yang didapatkan dari hasil pelapukan jaringan-jaringan tumbuhan dan juga hewan yang sudah mati. dengan menggunakan humus, maka tanaman akan mendapatkan manfaat:

    • Humus mampu menggemburkan tanah. Atas alasan itulah, akar dari tanaman akan semakin kokoh dan mampu menyerap unsur hara dengan lebih maksimal.
    • Humus mampu menjadi media pertukaran ion yang baik, sehingga kandungan unsur hara dapat tersimpan dengan baik.

    Namun, humus ini sangat mudah lapuk sehingga sangat rentan ditumbuhi jamur pada suhu dan kelembaban yang tinggi. Selain itu, walaupun dapat membantu penyerapan unsur hara, humus justru akan menghambat proses penyerapan air pada tanaman, sehingga pengaplikasian humus perlu ditemani media tanam yang lain, seperti tanah.

Jenis Media Tanam Anorganik
Jenis media tanam anorganik biasanya didapatkan melalui proses pelapukan bahan-bahan induk dalam bumi. Atas alasan itulah, biasanya media tanam anorganik memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi. Selain berasal dari bahan-bahan induk dalam bumi, media tanam anorganik juga bisa dibuat secara sintetis oleh manusia.

  1. Pasir
    Biasanya, media tanam yang satu ini digunakan sebagai pengganti tanah jika Anda tinggal di tempat yang memiliki tanah yang tidak subur. Pasir merupakan media tanam yang biasanya dihasilkan dari magma gunung berapi. Nah, pasir yang sangat cocok untuk Anda gunakan sebagai media tanam adalah pasir yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Pasir bangunan memiliki kemampuan untuk meneruskan air sehingga nantinya media tanam menjadi cepat kering dan tidak mudah ditumbuhi jamur.Yang perlu dicatat adalah, penggunaan pasir sebagai media tanam ini harus dibarengi dengan media tanam lainnya, semisal pupuk kandang dan juga kerikil, tergantung dari jenis tanaman yang akan budidayakan. Hal tersebut dikarenakan pasir cukup miskin dalam kandungan unsur hara.

  2. Tanah Liat
    Tanah liat merupakan salah satu media tanam anorganik yang cukup banyak digunakan. Tanah liat biasanya memiliki pori-pori kecil dan butiran yang sangat halus, sehingga akan sangat kuat dalam mengikat air. Namun, pori-pori kecil dan butiran halus tersebut tentunya memiliki kekurangan, yaitu akan menjadikan proses penyerapan air pada tanaman menjadi lebih lama.Selain itu, akibat pori-pori tanah liat yang kecil, maka tentu saja sirkulasi udara dan air menjadi tidak maksimal. Tanah liat juga sama dengan pasir, yaitu cukup miskin unsur hara, sehingga penggunaannya harus dibarengi dengan media tanam lain yang kaya akan unsur hara, semisal pupuk kandang.

  3. Spons
    Spons merupakan media tanam yang akan memberikan Anda keuntungan, diantaranya adalah:

    • Spons sangat ringan dan sangat fleksibel karena media tanam ini dapat dipindah-pindah sesuai dengan kehendak kita.
    • Spons memiliki sifat yang sangat bagus untuk menyerap air. Nah, hal ini tentu membuat penyerapan cairan dan air ke tanaman akan berjalan dengan lebih maksimal.

    Disamping keuntungan tersebut, tentunya spons juga memiliki kekurangan. Spons merupakan media tanam yang sangat mudah hancur, sehingga tidak akan cocok digunakan dalam jangka waktu yang lama. Anda harus mengganti spons ini secara berkala agar tanaman tidak terhambat tumbuh kembangnya.

  4. Kerikil
    Kerikil merupakan salah satu media tanam yang sebenarnya memiliki banyak kemiripan dengan pasir. Nah, pada saat ini, kerikil tidak hanya dapat dihasilkan oleh induk bumi, tapi ada juga yang dibuat secara sintetis oleh manusia. Menggunakan kerikil, baik itu yang alami atau sintetis, akan memberikan berbagai keuntungan bagi tanaman Anda. Kerikil akan membuat proses sirkulasi air dan udara menjadi semakin maksimal, yang tentunya akan membuat tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik.Namun, kerikil ini sifatnya sangat mirip dengan pasir. Ya, kerikil ini cukup miskin akan unsur hara, sehingga pengaplikasian media tanam ini harus dibarengi dengan media tanam yang lain agar kebutuhan tanaman akan unsur-unsur hara dapat terpenuhi. Selain itu, kerikil ini sangat cepat basah dan sangat cepat juga untuk mengering, sehingga Anda akan direpotkan karena harus menyiramnya secara berkala dalam jangka waktu tertentu.

  5. Gel
    Gel merupakan kristal polimer yang ternyata juga akan sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai media tanam. Nah, biasanya gel ini dijadikan media tanam hidroponik dan juga sebagian besar tanaman indoor. Dengan menggunakan gel sebagai media tanam, maka Anda akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut:

    • Gel merupakan media tanam yang sangat praktis. Dengan gel, maka Anda tidak perlu repot-repot menyiram atau memberi pupuk secara berkala.
    • Gel merupakan media tanam yang sangat bagus untuk memperindah tanaman Anda karena secara estetika, gel ini akan membuat tanaman menjadi semakin menarik untuk dilihat. Gel biasanya berwarna warni sehingga membuat tanaman Anda menjadi eye-catching.
      Satu hal yang perlu dicatat adalah sebuah fakta bahwa gel tidak cocok digunakan sebagai media tanam pada tumbuhan yang memiliki sistem perakaran yang kuat. Jika Anda memaksa menggunakan gel, maka pot atau vas Anda akan pecah.
Referensi

Agrihobi, S. 2007. Media Tanam untuk Tanaman Hias. Depok: Penebar Swadaya.

https://www.pertanianku.com/mengenal-jenis-jenis-media-tanam/