Apa yang dimaksud dengan Mati Seluler atau Celluler Death?

Mati Seluler

Apa yang dimaksud dengan Mati Seluler atau Celluler Death?

Seluler adalah bio berbentuk sel atau dibagi dalam sel-sel dan bilik-bilik. Seluler adalah bentuk terikat kehidupan atau organisme hidup yang berupa sel-sel yang ada dalam tubuh. Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup yang terdiri dari nukleus dan sitoplasma yang diselubungi oleh membran plasma.

Kematian seluler merupakan kematian akibat berhentinya konsumsi oksigen ke seluruh jaringan tubuh, yang mengakibatkan sel-sel yang merupakan elemen hidup terkecil pembentuk manusia mengalami kematian. Dimulai dari sel-sel yang paling rendah daya tahannya terhadap ketiadaan oksigen. Kematian jaringan tubuh ini timbul beberapa saat setelah kematian somatis. Hal ini sebagai gambaran dapat dikemukakan bahwa susunan syaraf pusat mengalami mati seluler dalam 4 menit, otot masih dapat dirangsang listrik sampai ± 2 jam pasca kematian dan mengalami mati seluler setelah 4 jam.

Kematian ini merupakan penentuan akhir setelah melalui kematian somatis, karena diagnosis kematian secara teoritis dalam praktiknya seringkali terjadi kesalahan diagnosis, sehingga perlu dilakukan konfirmasi dengan cara mengganti selama wakru tertentu. Adapun kebiasaan yang berlaku di Indonesia adalah mengamati selama 2 jam, jika waktu tersebut telah terlewati, sedang tanda-tanda kehidupan tidak juga muncul, maka hal itu menunjukkan atas kematian dari seluruh sel dalam tubuh. Dengan hal tersebut, maka yang bersangkutan dapat dinyatakan mati berdasarkan kriteria mati seluler.

Maka, jika dikronologikan berdasarkan kematian seluler, proses kematian manusia terjadi akibat kerusakan pada salah satu organ vital tubuh manusia, yang kemudian berdampak pada kerusakan otak secara fungsi maupun struktural. Lalu, dari menit ke menit akan terjadi kematian masal pada organ tubuh, jaringan-jaringan sel, serta triliun struktur sel yang menyusun tubuh manusia hingga menjadi hancur dan mencair. Dengan demikian, jika seseorang telah hancur segalanya, maka ia dinyatakan mati biologis.

Secara umum, ada 3 jenis penyebab kematian, yang mana hal tersebut dapat mengakibatkan sel-sel alam tubuh rusak dan pada akhirnya mati.

  • Pertama, kematian karena proses menua secara alamiah. Pada proses penuaan secara alamiah ini organ-organ tubuh manusia akan melemah secara berangsu-angsur, sesuai dengan desain konstruksi organ- organ tubuhnya. Misalnya, sesorang yang didesain usia 100 tahun, maka proses metabolisme di dalam sel-sel tubuhnya akan mengacu pada spesifikasi desain tersebut, disertai dengan kerusakan organ-organ lainnya.

  • Kedua, orang-orang yang meninggal karena penyakit parah. Seperti, menderita gagal ginjal, kanker hati dan sebagainya. Sehingga kematian datang kepadanya karena kegagalan fungsi organ tertentu, yang kemudian merembet ke organ-organ lainnya, bahkan kemudian merembet ke seluruh jaringan sel-sel tubuh, seiring dengan bertambahnya waktu.

  • Ketiga, kematian akibat kecelakaan atau pembunuhan. Kematian jenis ini terjadi akibat rusaknya organ-organ tubuh tertentu yang kemudian berakibat pada tidak berfungsinya organ-organ vital yang terkait. Kerusakan organ tubuh akibat kecelakaan atau luka pembunuhan dapat terjadi di bagian mana saja dari tubuh seseorang.

Namun, pada akhirnya kematian akan terjadi jika otak mengalami kekurangan oksigen dan glukosa disebabkan oleh kegagalan pemompaan darah ke otak, yang kemudian akan mengakibatkan kerusakan pada seluruh sel tubuh.