Material Selection (Pemilihan material) adalah tindakan memilih material yang paling sesuai untuk aplikasi tertentu. Banyak faktor yang menentukan persyaratan pemilihan, seperti sifat mekanik, sifat kimia, sifat fisik, sifat listrik, dan biaya. Ini harus dipertimbangkan selama proses pemilihan material.
Pemilihan material melibatkan serangkaian pertimbangan yang luas. Akibatnya, pengetahuan yang sangat beragam diperlukan untuk membuat pilihan yang tepat. Seringkali, insinyur material dan ilmuwan diandalkan untuk bidang ini. Namun, mereka bukanlah satu-satunya pihak yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Ahli pembelian, insinyur manufaktur, insinyur desain, pelanggan dan pemasok berpotensi untuk memberikan keputusan yang optimal.
Pemilihan material yang salah dapat berdampak besar pada keselamatan dan keberhasilan aplikasi. Contoh dari sudut pandang mekanik adalah jika paduan aluminium dengan kekuatan luluh hanya 10 ksi dipilih ketika baja dengan kekuatan leleh 50 ksi diperlukan - maka komponen atau struktur yang dibuat dapat gagal jika beban dalam tegangan terlalu tinggi. Sebagai contoh untuk ketahanan kimia dan korosi, pertimbangkan baja tahan karat austenitik dan baja tahan karat feritik yang ditempatkan di lingkungan air asin. Pemilihan baja tahan karat feritik yang tidak tepat akan mengakibatkan korosi berat seiring waktu, sedangkan baja tahan karat dengan kadar austenitik 316 akan menahan korosi dengan lebih baik.
Selain mempertimbangkan proses pemilihan bahan, penting juga untuk mempertimbangkan bagaimana dua atau lebih bahan berinteraksi saat bersentuhan satu sama lain. Bagian baja karbon yang ditempatkan bersentuhan dengan bagian baja tahan karat dalam larutan elektrolitik akan mengalami korosi galvanik pada tingkat yang jauh lebih cepat daripada jika tidak menyentuh bagian baja tahan karat.