Apa yang dimaksud dengan manajemen pendidikan?

Manajemen pendidikan ialah pelaksanaan dalam pendidikan yang berhubungan dengan seluruh kebutuhan material pendidikan dan seluruh aspek yang ada dalam pelaksanaan pendidikan, serta berkaitan dengan proses belajar mengajar, fasilitas, sarana prasarana, media dalam pendidikan. Manajemen pendidikan membahas mengenai sinergitas personal terhadap lembaga pendidikan yang berhubungan dengan tugas dan fungsi masing-masing. Maka, seluruh aktivitas pendidikan harus dilakukan pengadministrasian dan dilakukan pengelolaan dengan baik.

Referensi"

Rasyid, Pananrangi, Andi. 2017. MANAJEMEN PENDIDIKAN. Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan

1. PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Manajemen memiliki konotasi dengan kata mengelola dan administrasi. Pengelolaan merupakan terjemahan dari management, akan tetapi subtansif belum dapat mewakiliki, maka management dilakukan pembakuan ke dalam bahasa Indonesia yaitu menjadi Indonesia. Manajemen merupakan ilmu dan seni dalam melakukan pengaturan, pengendalian, pengkomunikasian, dan pemanfaatan terhadap sumber daya dalam organisasi dengan menggunakan fungsi dari manajemen agar suatu organisasi bisa menggapai tujuan dengan efektif dan efisien.

Menurut A.F.Stoner manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, dan pemanfaatan terhadap sumber daya organisasi agar dapat menggapai tujuan yang telah ditentukan. Terry menyatakan bahwa manajemen merupakan proses yang terinci mengenai perencanaan, pengorganisasian, pergerakkan, dan pengendalian terhadap organisasi guna menggapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan manusia dan sumber-sumber daya lainnya. Langeveld (1971) menyatakan bahwa pendidikan merupakan upaya, pengaruh dan bantuan yang diberikan terhadap anak yang mengarah pada pendewasaan terhadap anak tersebut.

Maka, manajemen pendidikan ialah aktivitas yang mengelola usaha kerja secara bersama sama dalam suatu organisasi pendidikan guna menggapai tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan sumber daya yang ada dan memanfaatkan fungsi manajemen agar tergapainya tujuan dengan efektif dan efisien.

2. UNSUR-UNSUR MANAJEMEN PENDIDIKAN
Usman dan Henry Fayol (2009) menyatakan bahwa unsur-unsur manajemen ada 6 (enam) yaitu:

  1. Man (Manusia)
    Dalam organisasi dibutuhkan untuk memimpin dan menggerakkan pegawai untuk memajukan suatu lembaga/organisasi

  2. Material (barang)
    Dipakai untuk proses produksi dalam organisasi berupa bahan baku

  3. Machine (mesin)
    Kebutuhan yang dapat memperlancar kegiatan dalam organisasi

  4. Money (uang)
    Dibagi menjadi 2 yaitu modal tetap dan modal kerja

  5. Method (metode)
    Melakukan pemilihan dan memakai metode yang sesuai dan dimanfaatkan sebagai aturan yang bertujuan guna menghindari pemborosan

  6. Market (pasar)
    Tempat bertransaksi para penjual dan pembeli untuk mencari kebutuhan masing-masing. Apabila dalam suatu pendidikan maka tempat bertemunya pendidik dan peserta didik serta para stakeholders dalam lingkup pendidikan

  7. Minute (waktu)
    Waktu yang dimanfaatkan untuk mencapai visi dan misi pada organisasi dengan efektif dan efisien

3. TUJUAN DAN MANFAAT MANAJEMEN PENDIDIKAN
Fattah (2012: 123) menyatakan bahwa terhadap tujuan dan manfaat dalam manajemen pendidikan yaitu:

  1. Tercapainya suasana belajar dan proses belajar mengajar secara aktif, inovatif, dan lain sebagainya

  2. Terciptanya peserta didik yang aktif dalam pengembangan potensi dirinya guna mempunyai kekuatan keagamaan, kepribadian, dan kain sebagainya

  3. Terpenuhinya salah satu 4 (empat) kompetensi pada kependidikan dan pendidik

  4. Tergapainya tujuan dalam pendidikan dengan efektif dan efisien

  5. Terbekalinya tenaga kependidikan mengenai proses dan tugas administrasi pendidikan

  6. Terselesaikan permasalahan mengenai mutu pendidikan

4. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN
Baharuddin (2010: 55) menyatakan bahwa ruang lingkup manajemen pendidikan ialah:

  1. Manajemen kurikulum
    Sistem mengelola mengenai kurikulum dengan cara kooperatif, komprehensif, dan sistematis yang menjadi arahan oleh lembaga pendidikan guna memperwujudkan tercapainya tujuan pada kurikulum. Kurikulum dalam arti luas ialah seluruh pengalaman yang diberikan oleh lembaga pada pendidikan untuk peserta didik selama menjalankan pendidikan.

  2. Manajemen personalia
    Proses kerja sama yang diawali dengan rencana, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi terhadap bidang personalia dengan cara mendayagunakan sumber daya dengan cara efektif dan efisien maka seluruh personil dalam sekolah dapat memberikan dengan optimal untuk tercapainya tujuan dalam pendidikan yang telah di tentukan.
    Manajemen personil ialah proses penataan yang berhubungan dengan permasalahan mendapatkan dan memanfaatkan tenaga kerja (pegawai) dalam sekolah secara efisien, untuk tergapainya tujuan dalam sekolah yang telah ditetapkan. Proses penataan tersebut meliputi merencanakan mengenai tenaga kerja, cara mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dalam bidangnya, cara menempatkan dan memberikan tugas sesuai bidangnya, cara pemeliharaanya, cara membina tenaga kerja tersebut, cara menilai, dan cara pemutusan terhadap tenaga kerja tersebut. Personalia terdapat beberapa jenis yaitu:

  • Tenaga pendidik seperti pengajar, pelatih, dan pembimbing

  • Tenaga fungsional kependidikan meliputi peneliti, pengawas, dan pengembang dalam pendidikan, serta pustakawan

  • Tenaga Teknis kependidikan meliputi laboran dan teknisi sumber belajar

  • Tenaga pengelolaan satuan pendidikan meliputi kepala sekolah, ketua, rektor, dan lain sebagainya

  • Tenaga administratif meliputi Tenaga Administrasi Usaha (TAS)

  1. Manajemen peserta didik
    Upaya penataan terhadap peserta didik yang diawali dengan masuk sampai menjadi lulusan dalam sekolah dengan memberikan layanan dengan sebaik mungkin (Baharuddin, 2010: 67). Mengelompokkan peserta didik guna membentuk tim belajar, termasuk kedalam manajemen kurikulum, akan tetapi mencatat hasil belajar peserta didik bisa dikategorikan pada manajemen peserta didik. Ruang lingkup dalam manajemen peserta didik, meliputi:
    a. Penerimaan peserta didik baru
    Penerimaan peserta didik baru ialah peristiwa yang penting untuk sekolag, karena menjadi titik awal untuk menetapkan kelancaran tugas dalam sekolah.
    b. Ketatausahaan peserta didik
    Untuk tindak lanjut dalam penerimaan peserta didik, tugas untuk tata usaha ialah melakukan pemrosesan kepada peserta didik terebut untuk melakukan pencatatan. Pencatatan ini dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
  • Pencatatan untuk semua sekolah
    a) Buku induk
    b) Buku klapper
    c) Catatan tata tertib dalam sekolah
  • Pencatatan untuk satu kelas
    a) Buku kelas
    b) Buku presensi yang harus diisi pada setiap proses pembelajaran
    c) Buku lainnya tentang pencatatan presensi belajar dan bimbingan
    c. Pencatatan bimbingan dan penyuluhan
    Terdapat 4 (empat) jenis bimbingan yang bisa dilakukan dalam sekolah, seperti:
  • Bimbingan secara pribadi
  • Bimbingan mengenai sosial
  • Bimbingan belajar
  • Bimbingan tentang karir
    d. Pencatatan prestasi belajar
    Pencatatan ini dilakukan masing-masing kelas dan untuk setiap peserta didik, dilakukan pencatatan dalam bentuk:
  • Buku daftar nilai
  • Buku leggier
  • Raport

4. Manajemen sarana dan prasarana
Aktivitas bagaimana untuk melakukan pengaturan dan pengelolaan terhadap sarana prasarana pendidikan dengan efisien dan efektif untuk menggapai tujuan yang telah ditentukan

5. Manajemen keuangan
Aktivitas merencanakan, melakukan, menilai, dan mempertanggungjawabkan pengelolaan anggaran dengan cara transparan terhadap masyarakat dan pemerintah (Mulyasa, 2005: 47). Manajemen keuangan memiliki tujuan yaitu meningkatkan keefektifan dan efisiensi terhadap pemanfaatan keuangan pada sekolah, meningkatkan akuntabilitas dan transparasi keuangan pada sekolah, dan meminimalisir penyalahgunaan mengenai anggaran sekolah.

Untuk menggapai tujuan manajemen keuangan tersebut diperlukan kreativitas kepala sekolah untuk mencari sumber-sumber anggaran, meletakkan bendaharawan yang memiliki kemampuan terhadap pembukuan dan pertanggung jawaban mengenai keuangan, serta menggunakan dengan benar yang menyesuaikan standar peraturan perundangan yang telah ditentukan.

6. Manajemen administrasi
Berperan sangat penting untuk melihat keadaan dalam masa mendatang. Wujud dari hubungan administrasi dan manajemen pendidikan muncul pada kegiatan kepala sekolah dalam menciptakan suatu keputusan

7. Manajemen humas
Untuk mengevaluasi dan menyimpulkan perilaku publik, menyesuaikan prosedur organisasi guna memperoleh pengertian dan dukungan dari masyarakat (Hassbullah, 2006: 124)

5. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PENDIDIKAN
Douglas (1963: 13-17) menyatakan bahwa terdapat beberapa prinsip manajemen pendidikan, yaitu:

  1. Mengutamakan tujuan kepetingan pribadi dan mekanisme kerja

  2. Melakukan pengkoordinasian terhadap wewenang dan tanggung jawab

  3. Memberikan tanggung jawab terhadap personil sekolah yang menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing

  4. Mengenal dengan baik terhadap faktor psikologis terhadap manusia

  5. Relativitas terhadap nilai

Prinsip tersebut mempunyai esensi mengenai manajemen dalam ilmu dan prakteknya harus berfokus terhadap tujuan, orang, tugas, dan nilai. Dengan dirumuskan tujuan menyesuaikan arah terhadap organisasi, tuntunan terhadap zaman, dan nilai. Organisasi memiliki tujuan yang dijelaskan berupa visi, misi, dan sasaran.

Referensi

Kristiawan, Muhammad, dkk. 2017. MANAJEMEN PENDIDIKAN. Yogyakarta: Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA

Juliantina, Farida. 2018. MANAJEMEN PENDIDIKAN. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Khoiri, Nur. 2016. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENDIDIKAN. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo.